Afshaka; 24

1.4K 55 3
                                    

Selamat membaca, happy reading all! Kalo ada typo tolong komen aja ya! Biar langsung aku benerin.

Makasih juga yang udah selalu nungguin cerita Afshaka ini yah💙. Maaf banget updatenya lama terus, karena ada satu dan lain hal di RL author jadi ketunda terus😩. Oiya sebelumnya mau ngasi tau, kayaknya deket-deket ini Afshaka bakalan mau tamat nih! hehe😻

Btw jangan lupa vote and comment-nya ya!❤️

—0o👑o0—

Paginya, setelah Alana membuka matanya, Ia disambut oleh pemandangan lelaki yang tidak lain adalah Afshaka, cowok tersebut sedang tertidur dengan posisi duduk di sofa ruangannya.

Alana pun mencari posisi bersandar yang nyaman pada bahu tempat tidur rumah sakit itu. Memandang wajah cowok yang ditaksirnya dengan saksama, di dalam benaknya bahkan tidak pernah terbayangkan bahwa Afshaka akan melakukan hal seperti ini padanya, Afshaka memang lelaki paling sempurna yang pernah ditaksirnya.

"Kenapa ngeliatin?" Suara serak Afshaka pun menyadrkan Alana dari lamunannya, terlihat Afshaka sedang merenggangkan tubuhnya. Pasti pegal, dalam pikiran Alana, Ia merasa tidak enak hati melihat pria itu tidur semalaman menjaganya dengan duduk di sofa rumah sakit.

"Hihi nggak." Cengir Alana membalasnya.

"Laper gak?" Tanya Afshaka kembali, sambil tangannya menyentuh rambut Alana berniat merapihkannya.

"Laper." Balas Alana.

"Mau makan apa?"

"Mau makan kakak aja gimana?" Balas Alana menggoda.

Mendengar itu Afshaka hanya menghela napasnya sembari menggelengkan kepalanya, walaupun Ia lega bahwa ceweknya ini sudah kembali pada mode gesreknya.

"Yang serius Alana." Balas Afshaka malas.

"Dih, aku selalu serius sama kakak kok." Balas Alana tak mau kalah. Afshaka yang lelah pun hanya menghela napas lagi tanpa membalas. Pria itu berpindah mengupaskan buah Apel untuk Alana.

"Nih makan." Afshaka memberikan potongan Apel sedang itu pada Alana. Tepatnya pria itu langsung memasukkan Apel tersebut pada Alana.

"Kawk stowp igni kegwedean apelnyag." Kata Alana terbata-bata sambil tak terima menjauhkan tangan Afshaka yang memasukan Apel dari mulutnya.

"Hm apa? Kegedean yah?" Balas Afshaka dengan sengaja. Namun belum sempat Alana mengigit Apelnya, Afshaka suda mendekatkan wajahnya pada muka Alana dan menggigit Apel yang berada di bibir Alana dengan cepat. Alana yang merasakan itu sontak kaget dan mulai merasakan panas pada pipinya, "Mana katanya mau makan gue? Baru kayak gitu aja udah diem." Lanjut Afshaka setelahnya.

Alana hanya mematung membuat suasana hening, Afshaka yang tak bersuara hanya melanjutkan memakan Apelnya cowok itu memang sengaja melakukannya, dan tidak merasa bersalah.

Tak selang berapa menit, pintu ruangan inap Alana pun terbuka menampilkan wajah teman-teman Alana dan Afshaka yang menjenguk. Untungnya ruangan Alana ini besar dan dalam satu lantainya hanya ada beberapa ruangan, jadi bisa leluasa orang luar untuk menjenguk.

"Halo Kakanda Shaka dan Alana." Sapa Rio menaruh makanan bawaannya sekaligus langsung duduk pada sofa. Afshaka yang mendengar ucapan Rio hannya menatap tajam ke arah sahabatnya itu.

"Aelah lo orang mah tengokin dulu jangan langsung duduk, sinting lo!" Kata Rehzki sinis.

"Loh kok lo tumben diem Lan, lo masih ngerasa sakit?" Tanya Freya memastikan, tidak biasanya Alana terdiam seperti itu dengan posisi aneh sambil memakan apelnya. Afshaka yang mendengar itu tak menghiraukan akibat dari perbuatannya.

AFSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang