Afshaka; 14

2.6K 112 2
                                    

"Alana berangkat dulu."

"Lana kamu gak sarapan dulu?" Ucap Rena, mamah Alana.

Orang tua Alana memang sedang berada di rumah, setelah berbulan bulan tidak pulang pulang. Alana tidak menyukai kedua orang tuanya karena mereka selalu sibuk dengan kerjaannya, pikir Alana.

"Gak usah, udah telat." Kata Alana sinis.

"Lana kalo mamah bicara, jawab dengan baik." Kata Rafi, papah Alana.

"Harus ya?"

"LANA! PAPAH GAK PERNAH NGAJARIN GAK SOPAN SEPERTI INI YA."

"Udah pah, gak papah mungkin Lana emang udah telat." Sambung Rena, melerai. Ia bisa memaklumi sifat Alana yang seperti itu karena yang membuat Alana seperti itu adalah salahnya juga.

"Oh emang kalian pernah ngajarin Lana ya? Bukannya kalian sibuk nyari uang sampai lupa segalanya yah." Jawab Alana sambil tertawa sinis.

"Berani ya kamu membantah! Ini pasti akibat pergaulan gak bener kamu, semalam saja kamu baru pulang tengah malam. Perempuan macam apa yang pulang tengah malam Alana! Papah mamah pulang ke rumah malah di hadirkan tingkah buruk kamu ini."

"Tapi Alana juga gak ngarep kalian pulang kok, jadi salah kalian sendiri kenapa pulang dan liat Lana kaya gini."

"LANA!" Marah papah Alana. "Udah mas gak papa." Kata mamah Alana menenangkan. "Lana maafin mamah sama papah ya udah sering ninggalin kamu." Kata mamah Alana mencoba berbicara dengan Alana.

"Alana berangkat." Kata Alana tidak mengacuhkan perkataan mamahnya, ia sudah bosan dari dulu selalu aja orang tuanya bilang seperti itu.

-👑-

"Kenapa sih lo lan, muka lo sepet amat dari tadi." Tanya Freya. Mereka sekarang sedang berada di cafe kampus, menunggu Dierra datang.

"Biasa." Teman teman Alana memang sudah mengetahui bahwa hubungan Alana dengan kedua orang tuanya tidak lah terlalu baik, mereka bisa memaklumi itu.

"Lan lan, mau sampai kapan sih lo kaya gitu terus sama orang tua lo, yang ada malah nggak ada beresnya masalah itu." Saut Nara.

"Kita nggak maksa lo buat cerita dan ngedengerin saran kita, karena keputusan ada di tangan lo mau bikin hubungan lo jadi lebih baik ataupun nggak berubah, alias ya gitu gitu aja.

"Udah ah jangan bahas itu, gue bisa kok nyelesainnya." Mendengar hal itu Nara dan Freya hanya mendengus sambil merotasi kan matanya jengah.

"Hai guys, maaf ya gue telat, biasalah." Kata Dierra yang baru datang.

"Udah biasa ya lo ngaret, sesibuk apasih calon ibu dokter ini."

"Sebenernya gue gak ngaret, cuma tadi biasa ketemu Juna cecunguk rese sama temennya."

"Ah alasan." Kata Freya

"Maksud nya ada kak Shaka juga ra."

"Ya lo pikir siapa lagi temennya yang satu fakultas kalo bukan Afshaka. Chandara?" Jawab Dierra yang membuat ketiganya ketawa.

"Sensi banget ih mbanya." Sambung Alana sambil terkekeh.

-👑-

Malam ini, Alana hanya di rumah, mengerjakan tugas tugasnya yang cukup terbengkalai, walaupun dibilang Alana ini adalah mahasiswi urakan, tapi ia tak mau sampai harus mengulang matkul disemester depan.

AFSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang