Sekarang ini Alana sedang duduk di ruang tengah keluarganya bersama Afshaka didepannya, sehabis cowok itu bilang ia ingin tidur di rumah Alana, alana sedikit kaget tapi cowok itu langsung bilang 'gausah geer dan jangan mikir yang aneh aneh.' Setelah itu ia tak berbicara apa apa lagi.
Dan hal ini cukup membuat Alana bingung dan sekaligus senang.
Alana POV
Aku hanya terduduk diam melihat kak Shaka yang juga hanya diam. Tadinya aku cukup senang, tidak bahkan senang sekali bayangkan saja, ini Afshaka cowok yang selama ini aku taksir ada didepanku, tapi melihat raut wajah kak Shaka aku merasa bingung.
Di pikir pikir lagi semudah itu ya membuatku lemah kembali, atau memang aku saja yang terlalu bodoh untuk terlanjur senang , sedangkan dia biasa saja? Hah ironi sekali.
Aku kembali melirik kak Shaka lagi yang balas melirik ku, aku rasa ada yang mau ia bicarakan, tapi mengana suasana nya jadi menyeramkan gini, jelas jelas ini rumahku.
"Kak Shaka ada masalah?"
"Iya."
"Apa emang?"
"Lo."
"Aku?" Jawabku yang sedikit bingung dengan jawaban Afshaka.
"Biasa pulang jam segini?" Kata kak Shaka yang membuat reflek melihat jam, baru juga jam 11 malem. Ya bagiku hal biasa bahkan sampai pagi. Di rumah sendiri untuk apa? Lagipula tak ada yang peduli juga mau aku pulang atau tidak, lantas untuk apa menghabiskan waktu di dalam rumah?
"Hehehe." Jawabku menggaruk tengkuk yang tidak gatal.
"Jangan jadikan kebiasaan." Mendengar itu aku hanya tersenyum kecut, ingin rasanya aku memeluk cowok itu dan menceritakan segalanya yang terjadi, tapi aku siapa? Haha.
"Kakak serius mau nginep dirumah aku?" Tanyaku tanpa menjawab omongannya.
"Gak, gue gak serius, gue balik."
"Kok gitu?!" Kataku membuat kak Shaka menaikkan alisnya.
"Gue cowok." Balas kak Shaka yang membuat ku mengerutkan dahi bingung.
"Lo cepat tidur."
Setelah mengatakan itu kak Shaka benar benar pulang, lalu tujuan dia kerumahku untuk apa? Kadang aku bingung dengan sikapnya suka seenaknya yang sialnya membuatku senang. Dipikir lagi ini sudah setahun atau bahkan lebih aku mengejar kak Shaka, tapi sikapnya masih saja tidak berubah.
Sebenarnya aku tidak ingin menyerah mendapatkannya, tidak akan. Aku pikir Afshaka cocok untuk ku yang sangat tidak teratur sedangkan hidup kak Shaka sangat teratur, bukankah serasi? Tapi terkadamg sikap kak Shaka membuatku ingin menangis ditambah lagi dengan masalah pribadiku, sesungguhnya aku sangan membutuhkan orang yang selalu ada di sampingku. Mengadu pada Kean hanya akan merepotkan. Lagi pula ia jauh. Mamah atau papah, memikirkannya saja aku hanya tertawa miris.
POV end
Kantin fakultas Alana memanglah selalu ramai, mulai dari yang benar benar mahasiswa FIB atau hanya mahasiswa dari fakultas lain yang memang sengaja singgah disini, memang fakultas Alana ini terkenal dengan cewek cewek yang sangat enak untuk di pandang, tak heran cowok fakultas lain selalu beristirahat disini.
"Lan lo gimana? Mau ikut gak jadinya?" Tanya Nara yang sangat ingin ke festival seni musik.
"Gimanaya."
"Yaelah Lan udah lo pokonya ikut gamau tau, kita seneng seneng bareng disana."
"Lagian emang di rumahlo ada apaan si, palingan juga nontonin drakor gajelas." Jawab Diera, Diera ini termasuk mahasiswa yang paling rajin diantars teman teman Alana, kalo Freya bilang sih anak kedokteran mah beda.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHAKA
RomanceAlana yang tak pernah bosan mengejar cowok tinggi tampan bernama Afshaka, sedangkan yang dikejar tak acuh, tidak peduli dan mungkin menganggap angin lalu. Alana suka Afshaka, karena menurut Alana Afshaka itu berbeda. Alana sebenarnya sudah mengetahu...