Afshaka; 10

2.8K 125 3
                                    

Afshaka menghela nafas, ketika ia membaca pesan tersebut, dasar merepotkan pikirnya. Sebenarnya Afshaka ingin sekali tidak meladeni pesan cewek tersebut, karena itu bukan urusannya sekalipun cewek itu tidak bisa pulang.

Tetapi untuk pengecualian sekarang Afshaka cukup ingin tau, kenapa, dan bagaimana keadaan cewek itu.

Akhirnya ia bersiap siap sebentar untuk membasuh muka dan mengambil jaket jeans nya itu. Dasar cewek gila pikirnya.

"Mau kemana?" Tanya Gani, yang berpapasan dengan Afshaka di tangga.

"Shaka mau keluar sebentar yah, ada urusan."

"Kamu taukan ini sudah malam?."

"Tau yah."

Gani yang mendengar jawaban anak keduanya itupun hanya menghela napas. "Yaudah ayah ijinin, tapi inget peraturan yang berlaku."

"Iya, Afshaka tau."

Gani memanglah sosok ayah yang tegas dalam mengurus anak anaknya, anak keduanya ini memangnya mirip sekali dengannya, dari wajah, dan sifatnya yang irit ekspresi dan irit bicara itu tetapi dibanding Gani, Afskaha lebih dingin, jika Gani akan menjadi ramah pada orang yang dikenalnya, tapi Afshaka memang terlahir cuek.

Dan Cika putri pertamanya itu memang mengikuti bundanya menyukai dunia gambar, sedangkan putra bungsunya itu, Drie adalah copy-an keduanya antara Gani dan Aretta.

Kembali lagi dengan Afshaka ia memakirkan motornya di tempat yang di minta cewek itu beberapa jam menit yang lalu melalui pesan.

---

Alana yang sedang duduk sambil menunggu Afshaka datang, walaupun ia yakini tak mungkin juga Afshaka akan datang. Dipikir pikir ia siapa, hanya orang asing yang mencoba masuk ke dalam hidup Afshaka.

Setelah ia meninggalkan Bian di cafe itu, ia tak langsung pulang ke rumahnya, ia memilih duduk menenangkan dirinya disini. Alana tak niat memberitahu Kean karena ia tahu Kean sangat mudah tersulut emosi, ia takut malah semakin kacau.

Sembari menghela nafas, Alana memejamkan matanya untuk mengurangu rasa lelah hari ini. Tak lama ia merasakan pergerakan bangku, Alana membuka matanya.

Ternyata itu Afshaka, cowok yang selalu ia kejar, ada di sampingnya, seperti biasa Afshaka duduk dengan pandangan lurus kedepan bahkan tidak menatapnya. Kali ini ia tidak boleh terlihat lemah sekalipun dengan Afshaka yang notabenya cowok yang ia gilai.

"Kak ak-"

"Jangan geer, gue sekalian ada urusan diluar."

"Gengsi banget sih mas."

"Ayo."

"Ayo?"

"Pulang."

"Oh, yang jelas dong mas."

Selanjutnya Alana hanya mengikuti langka Afshaka menuju motor besarnya.

"Kak aku pake rok."

"Terus?"

"Yaudah gak jadi." Jawab Alana kesal karena Afshaka yang benar benar sangat tidak peka.

"Nih." Lanjut Afshaka setelah membuka jaketnya. "Tutupin."

"Gak usah, jalanin aja motornya, aku gak papa."

AFSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang