Siangnya Alana bersiap untuk berangkat kuliah, ia ada matkul hari ini.
Setelah semalam ia diantar pulang oleh Afshaka, ia hanya berterimakasih dan langsung masuk ke dalam rumah, dan Afshaka pun langsung mengendarai mobilnya itu bahkan tanpa melihat Alana.
Alana bingung dengan sifat Afshaka, harusnya hal seperti itu bukan urusannya. Mau Alana bagaimanapun tetap saja bukan urusan Afshaka.
Tetapi Alana tidak bisa menampik bahwa dirinya sangat senang Afshaka seperti itu, terlihat khawatir padanya, atau hanya perasaan Alana saja?
Dan Alana cukup tersinggung dengan ucapan Afshaka semalam, tidak dirinya bukan perempuan seperti itu.
Tapi Alana adalah Alana walaupun begitu tetap saja ia bucinnya Afshaka.
---
Selesai matkul tersebut, Alana sempat mampir ke perpustakaan, bukan buat membaca, tapi ia hanya disuruh mencari beberapa buku. Alana kesal sekali ingin pulang cepat tapi tertunda. Sial rutuknya.
Selepas ia memberikan buku buku yang diminta oleh dosennya tersebut, ia keluar dari fakultasnya, ternyata sudah sore, Alana hanya mendengus melihat langit yang tampak mulai gelap tersebut.
Ketika ia berjalan meninggalkan fakultasnya ia melihat seorang cowok berhodie hitam. Ia merasa tidak asing dengan sosok nya.
Ia ingin tahu, tapi setelah melihatnya raut Alana sontak saja menjadi panik pucat.
Ia berlari tak tentu arah, yang ia pikirkan adalah berlari sejauh jauhnya dari cowok tersebut.
Kenapa dia bisa ada disini, pikirnya. Bukannya dia sudah pergi jauh. Alana sebenarnya sangat benci keadaan seperti ini, tapi ia sangat trauma dengan semuanya. Tentu wajar bukan.
Setelah berlari lari ternyata ia berada di parkiran fakultas Alana bingung ingin kemana, tak lama ia melihat Revan, temannya Afshaka. Langsung saja ia berlari menghampirinya.
"Kak Revan tolongin gue ya, bawa gue pergi, asal jangan disini." Kata Alana dengan muka pucat paniknya.
Revan yang melihat itupun menyerngit bingung.
"Ada apaan emang." Kata Revan sambil melihat wajah panik gadis itu.
"Gue gabisa bilang, tolong bawa gue sekarang kemanapun kakkk." Cercah Alana yang mukanya sudah panik.
"Ok ok, lo tenang ya, gue nyalain motor dulu." Jawab Revan sambil menyalakan mesin motornya tersebut dan Alana pun langsung menaikinya.
---
Alana turun dari motor Revan dengan raut muka yang masih pucat, ia melihat ternyata ia sedang berada di parkiran fakultas kedokteran.
Alana mengikuti langkah Revan dibelakangnya.
"Lo kenapa masih pucet gitu?" Tanya Revan yang mulai ingin tahu.
"Gapapa kak." Jawab Alana disertai gelengan kepalanya.
Revan yang melihat itupun hanya mendengus, ia berjalan ingin menemui Afshaka, Revan sengaja ingin membawa Alana pada Afshaka berhubung Afshaka belum pulang.
"Shak tanya tuh, ngapa cewek lo tiba tiba panik datengin gue, nyuruh gue bawa dia kabur lagi." Kata Revan ketika sampai didepan Afshaka yang sedang duduk di aula fakultasnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHAKA
RomanceAlana yang tak pernah bosan mengejar cowok tinggi tampan bernama Afshaka, sedangkan yang dikejar tak acuh, tidak peduli dan mungkin menganggap angin lalu. Alana suka Afshaka, karena menurut Alana Afshaka itu berbeda. Alana sebenarnya sudah mengetahu...