14

15.1K 1.9K 144
                                    

Remind me if there is/are typo(s) ✎✎







































Sepanjang perjalanan, mereka berdua hanya diam.

Kata-kata Taeyong terus menerus berputar di kepala Riena. Ia melirik Taeyong yamg sedang menyetir mobilnya. Bolehkah jika dia berharap, barang sedikit saja, bahwa Taeyong masih ada rasa padanya?

"Kenapa?"

Riena mengerjap. "Eh?"

"Lo liatin gue mulu. Kirian lo mau ngomong."

Riena terdiam. "O-oh..nggak..nggak, gapapa kok."

Taeyong mendengus kecil. Sedikit kecewa karena mengira Riena akan mengajaknya ngobrol.

"Nih, udah sampai."

Riena memakak tasnya, lalu membuka pintu. "Thanks ya."

"Na," panggil Taeyong saat Riena sudah mengeluarkan satu kakinya dari mobil.

Riena menoleh. "Ya?"

Taeyong mengeraskan rahangnya, menatap lamat-lamat Riena, membuaf Riena sedikit kikuk. "Kenapa?" tanya Riena sekali lagi.

Taeyong meneguk ludahnya, menarik nafas. "Gue masih sayang sama lo."










---
"Ya gimana Jae?! Dia tuh--argh!!! Tau ga jantung gue tuh udah mau copot?!"

Jaehyun hanya tertawa mendengarnya.

Sekarang lagi jam kosong, dan Riena langsung lari ke bangku di sebelah Jaehyun yang kosong dan mulai menceritakan kejadian semalam.

"Terus lo jawab gimana?"

"Ya gimana mau jawab?! Gue udah salting banget Jae!!!"

"Ish, dasar bucin."

"He!" Riena memukul lengan Jaehyun, yang dipukul hanya tertawa puas melihat sahabatnya yang selalu dikenal kalem dan dingin, sekarang didepannya udah mencak-mencak buta cinta.

"Bener kan? Emang lo ngomong apaan sih sampai dia ngomong gitu?"

"Gatau lah! Masa gue udah mau turun, dia bilang gitu! Itu kaki gue satu masih diluar lho!!! Jae!! Astaga, ini jantung gue untung kuat!" cerocos Riena sambil berkali-kali memukul dadanya, sapatau dapat oksigen tambahan.

"Terus?"

"Terus, ya..yauda. Gue ga jawab. Dia tiba-tiba suruh gue masuk. Gue didorong-dorong! Bayangin! Gue udah terbang tinggi tujuh awan, eh harapan gue dihempas gitu aja!"

Jaehyun tertawa terpingkal-pingkal, tak sengaja melihat bangku Eunha yang kursinya sekarang dipakai Riena.

Wajahnya menyendu.

Riena yang memahami itu, menepuk pundak Jaehyun. "Iya gue tau kok, Jae. Makanya gue cerita gini supaya setidaknya gue bisa ngalihin kesedihan lo. Eunha pasti bangun kok."

Jaehyun tertawa kecil. "Apasih? Gue gapapa kok."

Riena mencibir. "Gapapa tapi lo liatin terus bangkunya."

Jaehyun tersenyum pasrah. "Dia udah di opname berapa kali sih? Ga bosen apa sama rumah sakit?"

Riena menatap Jaehyun penuh prihatin. Eunha mengira Jaehyun menyukai Riena, sedangkan Jaehyun mengira Eunha tidak menyukainya. Sungguh pasangan yang bodoh. Tapi manis.













manis ga? manis dong heheeee

btw aku seneng banget hari ini. hari ini tuh aku entah kenapa bisa makan yang manis-manis cukup banyak. mulai dari permen kapas, kue, macaroon, permen lainnya. ASTAGA AKU BAHAGIA HEHE

tenang aja aku orangnya bukan penderita diabet yang harus kontrol manis gitu. tapi emang aku jarang banget gitu ketemu sama yang manis-manis gitu, entah makanan atau minuman.

iya aku suka hal yang berbau manis. makanya pas tau taeyong suka hal manis-manis, aku tersenyum.

apakah ini yang dinamakan jodoh?

hehe ngga deng, gue bucinnya ke moomin kok :v

btw aku mau nanya. DIJAWAB YA

aku mau buat cerita jung jaehyun tercintah kita. ada yang berminat?

btw, bacain juga cerita akyu di lapak sebelah SIGHT yaaaa!!!

bonus terakhir.

muka masih anak SMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

muka masih anak SMA

MASIH POLOS-POLOSNYA HUWEE SEKARANG DAH JADI LAKI BANGET 😭😭

1. Ketos | lee taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang