Mau peluk kalian satu-satu huhuuuu *virtual hug* :3
Karena aku gasuka bahagia sendiri, aku mau membagi kebahagiaanku untuk kalian semua! Yep! Aku persembahkan bonus crita ke kalian!!!! 💚💚💚
Semoga kalian juga senang untuk side-story ini yaaaa :))
Love you all ________________________________
"Eunha!"
Eunha yang sedang berjalan meninggalkan ruang guru, otomatis menghentikkan langkahnya. Ia berbalik, melotot seketika saat Jaehyun berlari kecil kearahnya.
Gatau kenapa tiba-tiba Eunha ngerasa silau aja. Ganteng banget tuh anak satu.
"Kenapa?"
"Lo habis dari ruang guru?"
"Iya, why?"
Jaehyun tersenyum lalu menggeleng. "Lagi ngurus susulan ya?"
Eunha yang awalnya menatap Jaehyun, akhirnya mengalihkan pandangannya ke depan. Ia tersenyum kecil. "Iya.."
Gadis itu menderita anemia. Kadang kalau kumat dia bisa mendekam di rumah sakit berhari-hari, seperti kemarin. Dia pingsan dan harus dirawat berhari-hari di rumah sakit sampai harus rela melewatkan ujian di sekolahnya. Padahal kalau susulan itu nggak enak.
Jaehyun menepuk pundak Eunha, membuat gadis itu tersentak. "Gapapa. Gue bakal bantu lo belajar. Lagian..."
Eunha mengangkat satu alis saat Jaehyun menggantung kalimatnya. "Lagian apa?"
Jaehyun menatap gadis itu lama, lalu tersenyum lebar. "Lagian juga gue punya bocoran soal susulannya."
Mata Eunha melebar. "Lah? Kok bisa?"
Jaehyun menepuk dadanya sombong. "Apasih yang Jaehyun gabisa? Kalau buat sahabat sendiri mah gue bela-belain dong."
Eunha tersenyum kecut. Udahlah, mau bilang capek juga gimana. Udah keburu baper. Tapi tetap aja di friendzone-in.
"Ck, ini yang katanya bocoran? Bocoran apa bocoran?"
Jaehyun nyengir saat melihat mata Eunha yang nyalang menatapnya. "Ini kan emang bocoran, Eun."
"Iya bocoran soal susulan. Tapi gaguna banget ambil yang soal tahun lalu! Lo ini pinter tapi kadang bego juga ya!"
"Sshht.. Eun. Ini perpus," ucap Jaehyun memelankan suara.
Eunha menutup mulutnya sebentar, lalu kembali menatap Jaehyun sangar. "Mending gue belajar dari soal buku latihan aja."
"Ck, udah deh, Eun. Percaya sama gue. Gurunya tuh males banget, jadi pasti soalnya ya sama aja, paling cuma ganti-ganti dikit."
Eunha melengos, namun menurut saja mulai membaca soal tahun lalu satu per satu. "Lagian dapat gini darimana coba..."
"Hehe."
"Haha hehe haha hehe," cibir Eunha.
"Eun, udah ga?"
Jaehyun melirik sedikit kearah Eunha, lalu mendelik. "Lah anjir, malah tidur anaknya."
Jaehyun menurunkan wajahnya, agar dapat melihat lebih jelas wajah Eunha. Ia tersenyum kecil saat mendengar helaan nafas yang beraturan dari Eunha.
Jaehyun mematikan ponselnya lalu menatap lamat-lamat gadis itu. Eunha itu imut, Jaehyun akui. Tapi lebih imut lagi kalau tidur. Pipi bulatnya makin bikin gemes.
Tanpa sadar tangannya terjulur, mencubit kecil pipi Eunha. "Gini aja lo kalem, Eun.."
"Ck," decak Eunha di tidurnya sambil mengibaskan tangannya, merasa terganggu. Jaehyun terkekeh, menajuhkan tangannya.
Cukup lama Jaehyun memandangi pemandangan wajah Eunha yang lagi tidur. Anak ini pasti capek. Baru aja kemarin keluar dari rumah sakit, sekarang belajar mati-matian buat susulan.
Ia akhirnya mengelus pelan kepala gadis itu. "Gausa sok kuat sok barbar kalo nyatanya lo sendiri masih sering kecapekan, Eun. Istirahat gini lo boleh kok."
Jaehyun tersenyum. "Supaya gue enak juga liat muka tidur lo sering-sering, hehe."
Padahal juga gaada yang bakal jawab.
"Jangan sampai opname di rumah sakit lagi ya, Eun," ucap Jaehyun.
"Nanti gue kangen..." lanjutnya dengan nada pelan.
ada yang masih inget momen jaehyun x eunha yang miniiiimmmmm banget di work ini??? nah aku kasi bonus cerita momen merekaaa, heheheheee.
