15

15K 1.7K 88
                                    

Remind me if there is/are typo(s) ✎✎






































"Hari ini, saya hanya ingin menyampaikan bahwa akhir semester nanti akan ada evaluasi dalam osis ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Maka dari itu, saya mohon pada kalian para pengurus inti untuk bekerja lebih keras lagi."

Mereka sedang berada di ruang osis. Taeyong memanggil karena ada yang ingin di bicarakan.

"Gausa sopan banget lah Yong. Cuma kita-kita doang. Udah sore juga," sahut Doyoung.

Taeyong hanya menghela, mengangguk. "Jadi gue ingin kalian semua totalitas banget. Kalian semua tau kan tahun lalu yang kita lihat evaluasinya gimana, ada kakak kelas yang emosi. Evaluasi sampai harus ditunda. Di angkatan gue, gue gamau sampai ada yang panas. Semua harus bisa dilakukan secara tenang. Ngerti?"

"Yes, captain!!" teriak Mark disusul oleh yang lain.

"Oke. Dan Riena," panggil Taeyong.

"Eh?"

"Lo kali ini ga harus ngerjain semuanya. Soal keuangan bakal diurus Doyoung sama Eunha. Jungwoo juga bakal bantu lo."

Riena hanya mengangguk mengerti.

"Dibawah kepemimpinan gue, gue gamau sampai ada yang lepas kendali."

Taeyong melanjutkan, "Baik, rapat kali ini sampai disini aja."








"Na, lo pulang sama siapa?"

Riena yang ingin keluar dari ruang osis menoleh, "Grab."

"Kan udah gue bilang kalo malam-malam jangan pulang pakai grab!"

"Ih emang urusan lo?"

"Kurang jelas gue ngomong apa kemarin?"

Riena terdiam. Kakinya kaku buat jalan. Kata-kata Taeyong di mobil malam itu kembali terngiang.

"Lo pulang sama gue," lanjut Taeyong.

"Gue ke toilet dulu."

"Gue tungguin disini."

"Nggak, lo ke mobil aja, nanti gue kesana."

Taeyong awalnya terlihat ragu, tapi mengangguk. "Jangan lama."

Riena keluar dari ruang osis dan menuju toilet terdekat.

Brak!

Riena hampir saja teriak saking kagetnya.

Belum saja detak jantungnya kembali normal, ia kembali dibuat kaget karena tangannya yang ditarik.

"Woi--"

"Sssttt, diem aja," bisik seseorang sambil menutup mulut Riena.

Riena memberontak sekuat tenaga tapi tetap saja sia-sia, tangannya dikunci dari belakang.

"Berontak lagi, pisau ini gabakal jamin tenang disini," ancam orang itu sekali lagi.

Keringat dingin keluar dari pelipis Riena. Ia merasakan benda dingin menempel di lehernya, yang sudah pasti pisau yang dimaksud orang tersebut.

"Jadi, diem aja ya. Duduk manis disini..." bisik orang itu seraya membekap mulut Riena dengn obat bius, sehingga Riena tak sadarkan diri.

"Siapa..?"













Taeyong melirik jam di dasbor mobilnya. Ia mengernyit. "Lama amat. Dia ke toilet apa semedi?"

Taeyong mencoba untuk menelfon Riena. "Ck, gak diangkat."

Taeyong mematikan mesin mobilnya lalu berlari menuju gedung sekolah.

"Lho, Cherry?"

"Eh, kak?"

"Lo ngapain disini malam-malam?"

Cherry terlihat gelagapan. "Ehm..nggak..ada urusan."

"Urusan?" Taeyong mengernyit. Hal aneh jika ada orang yang berurusan disini malam hari.

"Cherry pulang dulu ya kak."

"Bentar," cegat Taeyong.

"Lo liat Riena di sekitar sini?"

Cherry terdiam sebentar. "Tadi aku liat dia ke belakang kak. Tapi gatau lagi, aku gak ngikutin kak."

"Oh, oke."

Taeyong meninggalkan Cherry yang memandang punggungnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.














halo..aku balik lagi..maaf, jgn gebuk saya

IYA MAAF AKU LAMA BGT GA UPDATE!! HUHUU MAAF😢😢😢😭😭😭

nih balik nih gw kasi nih chap, panjang kan? /engga

😢

😢

btw makasih semuanya yg mau baca cerita iseng iniii huhuuu sampai nembak 2k readers yalord😢

mau ngoming ily kok cringe ye :v

saranghae uri readers 💚💚

dan juga satu lagi. gw ada publish 1 crita lagi (bisa check di profile ku)

DIBACA YAAA, GA KALAH SERU KOK!!

chara-nya siapa? oh tentu, bias sejuta umat kita sekaligus fans terbesar sijeuni :)) hayo siapa :)

udah gitu doang bacotan aing, pamit dulu ye dadah :3

1. Ketos | lee taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang