Behind Chapter 27 (the conversation)

6.7K 669 15
                                    

Aku mau buat ini dari lama sih hehe
Sesuai judul, aku mau kasitau apa yang Taeyong dan Cherry bicarakan okey :) bisa dibaca ulang chap 27

⚠️mohon baca a/n ya⚠️





























Remind me if there is/are typo(s) ✎✎




















"Kak.."

Taeyong mengangkat satu alisnya, heran melihat adik kelasnya mampir ke koridor anak kelas 12. "Cherry? Kenapa?"

Cherry menggigit bibir bawahnya, hendak mengatakan sesuatu, namun bimbang. "E-ehm.. aku mau ngomong sesuatu kak.. t-tapi..."

"Tapi..?"

Cherry menghembuskan nafasnya pelan, berharap rasa paniknya hilang. "J-jadi gini kak... aku... ehm.. kakak masih ingat kejadian kapan lalu yang... ehm... aku sama kakak ketemu di depan gedung sore menjelang malam itu..?"

Taeyong menyipitkan matanya, berusaha mengingat kejadian itu. "Yang mana ya?"

"Y-yang kakak tanya kak Riena ada dimana itu..." suara Cherry memelan, namun sanggup ditangkap jelas oleh telinga Taeyong.

Taeyong melebarkan matanya. "Oh iya. Kenapa? Lo tau sesuatu?"

"E-eung... sebelumnya aku mau minta maaf... a-aku biasanya tau kak Riena dimana... t-tapiㅡ"

"Lo tau tapi nggak bilang?" tekan Taeyong membuat Chery menciut. Taeyong terkekeh kecil, memandang adik kelasnya tidak percaya. "Lo ada rasa kemanusiaan atau nggak? Lo seriusan tega ngelakuin hal itu? Kamu tau Riena dibekap dan lo diam aja?! Bahkan gue tanya lo bilang nggak tau! Cherry loㅡ"

Taeyong mengepalkan tangannya, emosinya tersulut, namun sadar ini di sekolah. Ia menatap tajam adik kelas yang berdiri dengan gemetaran di hadapannya ini. Ia menggertakan giginya. "Lo kalau bukan cewek atau adik kelas gue, gue nggak bakal pikir dua kali buat ngehajar lo," ucapnya tajam, begitu menusuk sampai mampu membuat Cherry meneteskan airmatanya.

"K-kak.." Cherry hendak menghentikan langkah Taeyong yang melewatinya, namun Taeyong menepis tangannya.

"Lo minta maaf pun gaada guna. Kalau aja gue nyerah cari Riena malam itu, dia bisa saja nggak ada lagi besoknya. Dan itu semua salah lo."

Bibir Cherry gemetar, matanya berair. Ia menatap manik besar milik Taeyong. "Kak... aku bahkan belum menjelaskan apa-apa..."

"Nggak perlu. Makasih, dengan begini, gue menemukan alasan tepat buat semakin menjauh dari lo."

Cherry mengepalkan kedua tangannya, melihat punggung Taeyong yang semakin menjauh. "Aku juga diancam!!" serunya sebelum tangisnya pecah.

Seruan itu membuat langkah Taeyong berhenti. Ia berbalik, melihat Cherry yang sudah berlutut memeluk lutunya, sambil menangis tersedu-sedu. "Kak, tolong jangan benci aku. Aku nggak melakukan kesalahan. Aku juga dilema, kak. Tolong, bantu aku..."

Taeyong meneguk ludahnya, pertama kalinya melihat Cherry yang ia tau dari cerita Riena. Cherry yang katanya ceria sekaligus kalem, bisa juga menangis tersedu-sedu dihadapannya. Taeyong menghela nafas, berjalan mendekati Cherry, lalu berlutut satu kaki menghadap adik kelasnya itu. "Jelasin. Kamu diancam apa?"

Cherry membulatkan matanya, kaget. "J-jadi... pulang ekskul aku perut sakit. Aku ke toilet saat anak-anak ekskul mulai pulang. Saat keluar, a-aku denger jeritan dari belakang gedung sekolah. Aku ikutin suara itu, sampai aku ketemu kak Riena dibekap disana. D-disana aku mau telfon Yena atau siapapun, tapi aku malah buka kamera. Nggak sadar kalau ada suara saat aku foto. Dia tau... dia..."

Taeyong terdiam saat melihat Cherry kembali menunduk, ketakutan. Ia sadar betul Cherry gemetaran, entah apa yang dia takuti.

"Terus..?"

Cherry meneguk ludahnya, ia membersit hidungnya kecil. "Terus d-dia ancam aku.... dia bilang kalau dia bakal lukain Yena k-kalau aku berani lapor ke siapa-siapa.. aku nggak mau Yena kenapa-kenapa, tapi aku juga nggak mau kak Riena kenapa-kenapa. Aku tanya... dia siapa? T-terus dia j-jawab..."

"Apa?"

"D-dia jawab kalau dia kakaknya... dia bilang kalau dia mau balas dendam... aku nggak paham apa-apa, dia udah keluarin pisau kalau aja aku nggak ancam dia dengan nama polisi... kak maaf, aku minta maaf... tolong... aku sendiri tiap kali pulang sekolah didatangi sama dia... aku takut.. aku takut banget kak... aku nggak bisa diam aja kalau gini, satu-satunya tempat aku nggak diawasi cuma di sekolah, aku harap kak Taeyong paham posisiku... sekarang keluargaku juga diancam bakal diapa-apain kalau aku berani lapor ke siapa-siapa..."

Taeyong meneguk ludahnya, tidak menyangka bahwa selama ini Cherry diam saja ketika dirinya mengalami posisi begini. "Kenapa lo nggak cerita dari dulu?"

"A-aku nggak tau mau cerita ke siapa kak... temanku disini cuma Yena.."

"Kok cerita sekarang? Nggak takut?"

"Takut... tapi kayaknya ini lebih penting untuk dikasitau.."

Taeyong menghela, menepuk pelan puncak kepala Cherry. "Makasih udah mau cerita. Aku cerita ke Riena nanti."

Cherry membulatkan matanya, menggeleng kekeuh. "Jangan! Kak, jangan!"

Taeyong mengernyit. "Kenapa?"

"Kak Riena pasti yang paling diawasi.. satu-satunya orang yang tau hal ini cuma aku kak... kakak bayangin kalau kakak cerita ke kak Riena, lalu kakaknya tau, dia pasti curiga aku yang cerita kak. Kak... untuk sementara, biar kakak aja yang tau... ya?"

Taeyong menggeleng. "Riena harus tau ini, Cher."

Cherry menggeleng keras, kembali menangis. "K-kak... tolong... jangan.."

Taeyong menghela nafas dengan kasar. Ia mengacak rambutnya, merasa bingung. Di satu sisi, ia ingin Riena tau dan bisa berjaga-jaga dari kakaknya. Sisi lainnya, ia juga tidak ingin Cherry celaka. Gimanapun, Cherry sudah berani bertaruh keselamatannya demi menceritakan masalah ini padanya.

Dia harus gimana?




















"gue kudu otokeh?" 🤣

yauda segitu ya :)

guys, cherry itu nggak jahat okey.. dia baik banget... aku tuh bayangin dia sebagai adik kelas yang polos manis baiiiikkk banget huhuu aku jadi gemes sendiri ㅠㅠ bisa dibilang she is the hidden hero in this story :v jadi jangan judge orang kalo kalian belum baca di sisi lainnya okey ;)

ah iya, satu lagi, tolong ya pliss banget, jangan paksa aku up terus. aku bakal up kok, kalo aku belum bilang end ya gabakal end, jadi jangan tanya ini udah end belum? kapan up lagi? jangan yaa ㅠㅠ

cuma aku tuh lagi tugas bwanyak bangett ㅠㅠ daring ini memang tugasnya lebih banyak guys huhuuu sedih aku ㅠㅠ belum lagi kalo disuruh buat video tugas gitu huhuu puyeng ㅠㅠ

jadi plis ya saling mengerti ㅠㅠ

udah segitu aja, makasih kalian udah mau mengerti

klarisfikasi disini deh, AE belum end okey, jadi tunggu aja sampai aku ada waktu luang buat ketik lanjutannya :)

1. Ketos | lee taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang