37.1 (alternative ending)

11.4K 1K 55
                                    

Oke, sesuai perkataanku kemarin, aku bakal buat alternative ending. Kasian juga yang mau mereka ketemu tapi eh si cewek malah meninggal.

So.. aku persembahkan alternative endingnya ini.
Enjoy~

Warning! ⚠️
Jangan terlalu dihayati, karena aku sendiri nggak puas sama chap ini, maaf ㅠㅠ dan jangan lupa baca a/n yak ;)




Remind me if there is/are typo(s) ✎✎

























Beberapa tahun kemudian...



"Nggak, nggak kayak gini! Kalian kenapa?! Kenapa hal sepele ini aja gabisa diselesain?!"

Beberapa orang di hadapannya itu menunduk. "Maaf, Pak. Maafkan kami."

"Maaf gaakan mengubah apa-apa. Beresin! Saya tidak mau melihat kesalahan seperti ini lagi terjadi di tempat saya! Mengerti?!"

"Baik, pak."

"Keluar semua," titah pemimpin tersebut membuat para pekerja langsung mengambil hasil laporan yang salah itu dan cepat-cepat keluar sebelum mendapatkan semprotan lagi dari Si pemimpin.

"Ck, Yong, keras banget lo sama anak intern. Baru magang mereka, longgarin dikit," ucap seorang wanita di sebelah Taeyong, mengusap punggung Taeyong, berharap Taeyong bisa lebih meredakan amarahnya.

Taeyong menggeram frustasi, menatap nyalang kakaknya itu. "Kakak terlalu baik sama anak magang, mereka yang semena-mena! Kakak gatau apa salah mereka?! Mereka membiarkan perusahaan lawan ambil untung seperempat dari hasil kita, kak!!"

Kakak Taeyong mengangguk mengerti, mencoba untuk tidak gentar. Taeyong kalau marah memang tidak pernah melibat siapa lawannya, tua atau muda, laki atau perempuan, semua disemprot kalau salah. "Lo juga pernah salah, Yong. Jangan gitu."

"Ck, gue belajar dari kesalahan, mereka nggak," ngotot Taeyong, menghempaskan dirinya ke kursi, memijit pelipisnya.

Akhir-akhir ini, dirinya sering dibuat emosi oleh beberapa anak magang yang baru masuk itu. Itu sih tidak apa-apa jika kinerja mereka patut diapresiasi. Tapi ini? Bukannya untung malah Taeyong semakin rugi.

Taeyong mengatur ritme nafasnya, meredakan emosinya. "Kak, aku ada jadwal apa lagi hari ini?"

Kakaknya yang duduk di sofa tengah ruangan itu, mengecek tabletnya. "Hmm.. udah gaada lagi. Mau jalan-jalan? Sekalian refreshing."

Taeyong diam, terlihat berpikir. Sudah lama juga ia tidak menghabiskan waktunya dengan kakaknya itu, karena masalah perusahaan ayahnya ini yang harus ia pimpin─ menggantikan ayahnya yang pensiun.

"Boleh," ucap Taeyong lalu mengambil jasnya dan memakainya.

TOK TOK

"Masuk," ucap Taeyong saat pintunya diketuk. Ia ingin mengutuk siapapun itu yang mengetuknya.

"Maaf, pak. Apakah saya mengganggu?"

Taeyong menghembuskan nafas kasar. "Ada apa?"

"Bagian pemasaran ada sedikit kendala."

1. Ketos | lee taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang