"Apa yang kau fikirkan?" tatapan Dong Hyuk masih mengarah ke kursi CEO, dimana seorang pria berkulit putih pucat tengah duduk di sana sambil menggigiti ujung pulpen di sudut bibirnya dengan ujung alisnya yang saling bertautan.
"Apa menurutmu Adorable Company bisa kita percaya?"
Jadi pria itu masih memikirkan hasil meetingnya di Osaka minggu lalu, dengan perusahaan kosmetik asli Jepang itu "Aku tak mau uangku hilang sia-sia karena menanam saham pada perusahaan kecil baru merangkak."
Dong Hyuk terkekeh "Aku juga kaget kau mau menanam saham pada perusahaan itu, aku pikir kau melunak karena kepincut pada wanita bernama Adora itu."
Satu lemparan pulpen hampir mengenai kepala dengan rambut klimis di depannya jika saja ia tak menghindar "Ngawur." Dong Hyuk terkekeh. Kemudian ia melangkah mendekati meja sahabatnya yang menjadi CEO di perusahaan itu "Lalu apa yang membuatmu langsung tertarik berbisnis dengan mereka?" ia mengambil map biru yang berisi perjanjian kerjasama mereka. Membacanya ulang sebelum menatap Yoongi yang masih tampak berfikir dengan ragu.
"Namira."
"Ia memintaku membantu Adora. karena mereka dulu pernah bersahabat."
"Oh," hanya itu yang terdengar dari bibir Dong Hyuk sebelum ia melanjutkan kata-katanya "Kalau begitu kau harus sungguh-sungguh membantunya, tapi jangan sampai jatuh hati pada wanita cantik itu atau Namira akan kecewa."
"Diamlah. Jangan sok tau segalanya, lagi pula aku dan Namira hanya teman."
Dong Hyuk kembali terkekeh "Teman dalam bercinta." ucapnya sbari melangkahkan tungkai keluar guna kembali ke ruang pribadinya.
Dari sekian banyak teman masa muda Yoongi mungkin Dong Hyuk lah satu-satunya orang yang tau bagaimana hubungan Yoongi dan Namira.
Pria itu juga tau bagaimana Namira telah membantu Yoongi selama ini termasuk mempercayakan perusahaan warisan mendiang suaminya padanya. Menurutnya Namira sangat baik, juga cantik hanya saja ia cacat. Itulah yang membuatnya jadi kurang menarik di mata pria. Dong Hyuk dapat membayangkan bagaimana bosannya Yoongi bercinta dengan wanita itu dengan gaya yang sama selama bertahun-tahun. Tapi ia cukup salut karena pemuda yang dulu dikenal berandal bisa berubah drastis di tangan Namira, atau mungkin karena harta bendanya yang telah kandas.
Sementara di ruangannya tanpa sadar Yoongi memikirkan semua ucapan Dong Hyuk tentang wanita sexy bernama Adora hingga sudut bibirnya terangkat naik membentuk sebuah senyuman. Kemudian ia memukul kepalanya dengan map di tangannya kala menyadari pikirannya yang sudah terbang kemana-mana.
Jangan salahkan Yoongi jika memikirkan wanita lain, ayolah ia juga pria normal yang sekali waktu juga terbersit dalam benaknya untuk mencari wanita normal, menikah dan punya anak. Sedangkan dengan kondisi Namira saat ini rasanya tak mungkin wanita itu bisa memberinya keturunan, itu pasti akan menyusahkan Namira. Maka ia tak pernah berlajar untuk mencintai wanita baik itu. Meski ia tau Namira memiliki perasaan lebih untuknya. Yoongi bukan pria bodoh akan hal-hal seperti itu.
Yoongi menatap map biru ditangannya, fikirannya terus merotasi tentang wanita berdarah campuran Jepang-Korea bernama Hayakumi Adora itu, hingga tanpa sadar kedua sudut bibirnya terangkat naik membentuk satu senyuman menawan.
"Sungguh wanita yang menggoda."
*
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T
General FictionSeorang Min Yoongi pria berandal yang mendadak tobat setelah jatuh miskin karena kebangkrutan perusahaan orang tuanya. Namun Tuhan masih berbaik hati mengirimkan sesosok malaikat dalam hidupnya. Lalu bisakah ia membalas budi dengan terus melayani n...