dua puluh dua

2.5K 144 51
                                    

"Kak Yoongi, ayo kakak makan dulu." Yoongi yang tengah asik dengan kegiatannya pun menoleh sambil tersenyum ke arah adiknya yang datang dengan nampan makanan ditangannya.

"Apa Nami sudah makan Yonghae?"

Yonghae terdiam. Kemudian duduk disebelah sang kakak sambil menyunggingkan senyum manisnya "Kak Nami bilang akan makan setelah kakak."

Kembali Yoongi mengalihkan dirinya pada kertas-kertas dihadapannya "Suruh dia kemari, aku akan makan bersamanya, katakan padanya jangan marah terlalu lama padaku, aku tak suka."

Yonghae menghela nafas lelah, ini sudah yang kesekian kalinya Yoongi bersikap seperti itu membuatnya harus sekali lagi kembali meninggalkan sang kakak, guna menghindar dari amukan kakaknya.

Ia pun berjalan membawa nampannya, dan terdiam di hadapan seorang wanita yang tersenyum manis ke arahnya. "Kak Nami..aku lelah tolonglah katakan pada kak Yoongi untuk berhenti merajuk." kesalnya.

Bersamaan dengan kekesalan dan rasa lelah dihatinya Yonghae pun menitikkan air matanya. Fikirannya kembali merotasi ke masa itu, masa sebelum semua ini terjadi.

Yoongi?

Namira terdiam.

Ia melangkah mundur satu langkah kala melihat pemuda tampan itu tersenyum ke arahnya.

Sungguh, sejatinya dalam hatinya ia ingin segera berlari dan memeluk pria di hadapannya. Tapi mengingat tentang Taka maka kembali ia meragu.

Namira menoleh ke arah sang ayah dan ia mendapatkan sebuah senyuman dan anggukan penuh keyakinan. Maka ia pun kembali melangkah.

Hatinya bertalu, jantungnya berdegup kencang. Ia tersenyum di balik kerudungnya. Tapi kemudian tatapannya teralih kepada Taka yang menatapnya dengan senyuman yang menghias wajahnya.

Pemuda itu telah berganti pakaian dan berdiri di antara undangan yang lain.

Ia mengangguk dan memberi kode dengan tangan agar Namira melangkahkan kakinya dan menyambut Yoongi yang berdiri menunggunya.

Rasanya Namira ingin menangis dan memeluk Taka untuk mengungkapkan rasa terimakasihnya, tapi lebih dari pada itu ia masih harus menyelesaikan prosesi upacara pernikahannya, maka ia hanya bisa tersenyum dan menangis haru.

Namira pun melangkah. Hingga berdiri tepat di hadapan Yoongi. Ia menyambut uluran tangan Yoongi setelah sang ayah menyerahkannya.

Proses pengucapan janji suci pun berlangsung khidmat.

Perlahan setelah menyematkan cincin pernikahannya Yoongi perlahan menyingkap penutup kepala milik Namira, ia menatap wanitanya yang telah sembab dengan linangan air mata "Maafkan aku." ucap Yoongi sebelum memulai ciumannya.

Mereka berciuman sebagai simbol bahwa hubungan mereka kini telah di sahkan di hadapan Tuhan dan masyarakat. Setelah melepas ciumannya Yoongi memeluk tubuh Namira sambil menangis haru "Maafkan aku Namira, saat kondisimu seperti ini harusnya akulah yang ada disebelahmu bukan Taka. Maaf."

Namira mengangguk. Kemudian mengurai pelukannya "Yoon ak__ uhhuk.." belum sempat Namira menyelesaikan ucapannya Namira terbatuk dan muntah darah. Hidungnya pun mengeluarkan darah. Membuat semua orang berteriak panik.

"Namira!!" Yoongi menjerit, ia langsung membawa tubuh Namira yang melemah dalam gendongannya, ia berlari menuju mobil miliknya kemudian langsung melarikan Namira dengan kecepatan penuh, diikuti oleh keluarga dan teman-temannya yang lain.

Namira masih bisa membuka matanya kala ia terduduk di kursi penumpang di samping Yoongi. Ia terus menyeka hidungnya yang terus mengeluarkan darah, juga bibirnya.

I CAN'TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang