tujuh belas

1.3K 133 5
                                    

Sudahkah kalian memvote?
Kalau belum vote, koment dulu baru baca.

Makasi.

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Kesedihan tampak jelas di mata Yoongi setelah tadi ia sempat bercakap panjang lebar dengan pak Tan salah satu supir pribadi Namira.

Yoongi masuk ke mobilnya dan terduduk di belakang kemudi dengan derai air mata.

Ia menyandarkan tubuhnya dengan kepala menengadah menerawang kejadian lampau dimana pak Tan pernah menceritakan suatu kejadian yang membuat hatinya tersayat.

"Sejak wanita jahat itu datang, mengusik hubungan rumah tangga mereka, tuan Wuujin jadi semakin menyiska nyonya Namira, tuan bahkan pernah menyetubuhi nyonya Namira di dalam mobil, tanpa menutup pintu pembatas antara supir dan penumpang."

"Aku melihat sendiri bagaimana tuan menyanyat-nyayat tubuh nyonya dengan silet sebelum menyetubuhinya. Lebih dari pada itu nyonya Namira juga harus menanggung malu karena aku ada di sana menyaksikannya bertelanjang bulat."

"Setelah puas menyetubuhi dan menyiksa nyonya tuan Wuujin memintaku mengantar nyonya pulang tanpa busana, dengan darah tercecer di mana-mana."

Yoongi menelan salivanya berat. Liquid bening kembali menetes melewati pelipisnya mengalir ke lehernya "Na..mi..." lirihnya menyayat.

"Brengsek! Kenapa Namira mau menikah dengan pyskopath tua itu?!" geram Yoongi kala itu.

"Aku juga kurang tau ceritanya nak Yoongi, tapi sejauh yang aku tau nyonya sengaja dijual untuk menutupi hutang-hutang keluarganya."

"Saat nyonya datang sebagai menantu nyonya baru saja berusia 18 tahun."

"Awalnya tuan Wuujin sangat menyayangi nyonya, walaupun tuan memang punya kelainan saat melakukan sex, tapi tuan tak pernah sekasar itu pada nyonya Namira."

"Mungkin itu juga yang membuat sepupunya itu iri, dengan segala cara ia berusaha mendekati tuan dan akhirnya berhasil menjadi selingkuhannya."

"Hingga peristiwa mengerikan itu terjadi sebagai puncak kekesalan tuan yang terpengaruh hasutan wanita sialan itu. Aku tak menyangka wanita yang masih belasan tahun itu bisa sejahat itu bahkan sama saudaranya sendiri."

"Apa Namira tau kalau sepupunya yang menjahatinya?"

"Tidak. Tapi aku tau. Ia keturunan Jepang. Ibunya bersaudara dengan ibu nyonya Namira, tapi kedua orang tuanya bercerai dan karena itu pula keluarga nyonya Namira berhutang begitu banyak, karena harus membiayai hidup glamor wanita tak tau diri itu."

Ia ingat saat pak Tan akan mengatakan siapa nama wanita itu, perbincangan mereka terputus karena Yoongi menerima telpon dari salah satu rekan bisnisnya.

Hingga akhirnya ia tak pernah tau siapa wanita yang dimaksud.

Tapi hari ini, cerita pak Tan seolah menamparnya, semakin menyadarkannya akan kesalahan fatal yang ia buat.

Apakah yang harus ia lakukan sekarang?

Seolah tak punya tempat lagi untuk pulang Yoongi mulai memutar stir kemudinya tak tentu arah

"Nyonya bahkan akan bertunangan dengan Taka bulan depan."

"Ah. Aku tak mungkin menemui Namira lagi, ia akan segera bertunangan, dan itu lebih baik dari pada terjebak dengan pria brengsek sepertiku." lirih Yoongi sambil tersenyum pahit.

I CAN'TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang