Yoongi memasuki area perkantorannya yang baru di Yokohama. Ia berjalan tergesa karena merasa sedikit terlambat dengan janji temunya saat ini. Maka ia langsung membuka pintu ruangannya setelah sampai di tempat tujuannya.
"Hai, sudah lama? Maaf membuatmu menunggu." tubuh Yoongi merunduk agar dapat memeluk tubuh seseorang yang kini tengah mencebik ke arahnya.
"Jangan merajuk, maaf." satu kecupan singkat memdarat dibibir lawannya.
"Kau menyebalkan, berjanji datang saat makan siang, tapi lihatlah ini bahkan sudah jam tiga sore, apa kau tak tau kalau aku kelaparan." protes lawan bicaranya yang ternyata seorang wanita.
"Maafkan aku Adora, sekarang ayo kita makan, kau mau makan di mana, heum?" pria tampan itu mendudukkan dirinya samping Adora dan merengkuh wanita itu dalam pelukannya.
"Mmmm... aku mau makan masakan Itali." ucap wanita itu penuh harap.
"Apapun untukmu baby." jawab Yoongi kemudian mencium lembut bibir Adora yang sudah menggodanya sedari tadi.
Setelah Yoongi meletakkan semua file hasil meetingnya tadi ia pun melangkah mendekati Adora yang berdiri di dekat mejanya. Ia memeluk pinggang wanita itu posesif sebelum menarik pinggul sang wanita agar semakin erat menempel dengan tubuhnya. Kemudian tanpa aba-aba ia kembali melumat bibir wanitanya yang tentunya akan menyambutnya dengan senang hati. Sampai beberapa menit berlalu akhirnya ciuman mereka terlepas, menyisakan benang saliva yang masih menempel dibibir masing-masing. Dengan lembut Yoongi memutuskannya menggunakan ibu jarinya. Tiba-tiba ingatannya merotasi wajah Namira,
Ah, ia tak pernah bisa merasakam sensasi berciuman seperti ini dengannya.
Sensasi menggelitik karena mereka sama-sama berada dikantor dengan pakaian kerja, sementara tubuh wanitanya menempel sempurna membuat benda kenyal di dadanya berbenturan dengan dada bidangnya, sentara kejantanannya yang masih terbungkus berbenturan dengan miss v sang wanita yang masih tersembunyi di dalam roknya.
Jika saja Nami wanita normal, ia ingin sekali menyetubuhinya dengan posisi seperti ini.
"Kau kenapa?" pertanyaan Adora menyadarkannya dari lamunan.
Tangan Yoongi terulur membelai rambut pendek Adora "Bukan apa-apa, aku hanya bingung kenapa aku bisa jatuh cinta pada wanita jelek sepertimu."
"Apa?" kesal Adora sambil mencubiti perut Yoongi yang membuatnya terkekeh geli dan berusaha menjauh dari serangan dahsyat wanitanya.
"Hentikan... hei.. hentikan geli." Yoongi berusaha menghindar sambil terus tertawa "Hentikan atau kita tak jadi makan siang.."
"Minta maaf dulu." manja Adora, sambil terus berusaha mencubit Yoongi yang sudah berguling di atas sofa dengan tubuh Adora duduk di atasnya.
"Iya... iya... maafkan aku, sudah lepaskan atau aku akan memakanmu."
"Dasar mesum." Adora menyudahi serangannya, kemudian berdiri memperbaiki pakaiannya yang sedikit berantakan karena pergulatannya di sofa tadi. Yoongi pun akhirnya melakukan hal yang sama, sebelum menarik hidung wanitanya dengan sedikit gemas "Dasar nakal, awas saja aku akan menghukummu."
*
Sebulan lalu.
Setelah Yoongi mengatakan cinta pada Namira akhirnya membuat wanita itu kembali bersemangat. Ia sangat bahagia karena Yoongi begitu menyayanginya, perlakuan prianya berubah jadi penuh kasih sayang. Tak jarang ia memberi kejutan yang membuat Namira terpana merasa begitu diistimewakan.
Bahkan minggu lalu sebelum Yoongi berangkat kembali ke Jepang, mereka masih sempat jalan-jalan di pulau Jeju, menghabiskan malam-malam romantisnya bersama. Tampak tak ada lagi kebosanan dalam setiap sentuhan Yoongi padanya hingga membuat Namira benar-benar merasa sangat dicintai. Namun siapa sangka jika dibalik semua tindakan Yoongi pada Namira, ia malah menyimpan satu kebohongan besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T
General FictionSeorang Min Yoongi pria berandal yang mendadak tobat setelah jatuh miskin karena kebangkrutan perusahaan orang tuanya. Namun Tuhan masih berbaik hati mengirimkan sesosok malaikat dalam hidupnya. Lalu bisakah ia membalas budi dengan terus melayani n...