Kunjungan Pertama

770 72 1
                                    

Uri sarangi buljangan...

.
.
.
.
.

Malam ini Suho akan berkunjung ke rumah Jisoo dan saat ini Jisoo sedang sibuk menyiapkan banyak makanan padahal yg datang hanya satu orang.

Jennie semakin yakin kalau eonnienya itu menyukai Suho, selama mereka bersama Jisoo memang tidak pernah tertarik dengan pria dan baru kali ini respon Jisoo benar2 luar biasa.

"Eonnie apakah kau akan mengundang warga satu komplek kesini, atau kau sedang menyiapkan persediaan makanan selama setahun?" Ledek Jennie lalu duduk di depan Jisoo yg sedang membuat tteokbokki.

"Jangan banyak bicara dan bantu Eonnie memasak, jam berapa ini?" Jisoo pun melirik jam dan terkejut karena sudah jam 6 sore.

"Astaga, Nini-a bantu Eonnie menyiapkan ini di meja. Eonnie akan ganti baju..." Lalu Jisoo pun dengan kecepatan cahaya berlari menuju kamarnya.

"Dasar menyebalkan..." Saat Jennie menata makanannya di meja, bel mansion pun berbunyi. Ia pun membukakan pintu dan ternyata itu adalah Suho.

"Annyeonghaseyo, apa Kim Jisoo ada di rumah?" Tanya Suho pada Jennie sedangkan Jennie terus saja memandangi Suho.

"Astaga kenapa kalau dilihat secara langsung dia tampan sekali..." Batin Jennie.

"Nona, apa Jisoo ada?" Tanya Suho lagi sambil melambaikan tangannya di wajah Jennie.

Akhirnya Jennie tersadar, "Ahh maafkan aku, Jisoo Eonnie ada di dalam. Silahkan masuk." Jennie mempersilahkan Suho masuk.

"Terimakasih..." Kata Suho.

Suho duduk di ruang tamu saat ini, ia melihat sekitar dan menemukan foto masa kecil Jisoo.

"Masih kecil saja sudah cantik, apalagi sekarang" batin Suho.

Tak lama Jisoo pun datang menghampiri Suho. Suasana pun menjadi canggung...

"Annyeonghaseyo Suho-ssi" sapa Jisoo

"Nde annyeonghaseyo, bagaimana kabarmu?" Tanya Suho.

"Kabarku baik, bagaimana denganmu?" Jisoo bertanya balik.

"Semua berjalan lancar, kondisi ku sangat baik" Suho tersenyum pada Jisoo yg membuat perasaan Jisoo semakin tak karuan.

Jennie pun datang membawa minuman untuk Suho dan Jisoo.

"Eonnie, aku mau pergi tidur duluan ya. Suho-ssi tolong jaga eonnieku kekeke..." Jennie pun langsung kabur setelah mengatakan itu.

"Tentu saja akan kujaga eonniemu ini" ucap Suho yg membuat Jisoo malu.

"Maafkan adikku, dia selalu saja seperti itu." Jisoo pun meminta maaf.

"Tak apa, aku akan senang jika benar2 bisa menjagamu." Kata Suho yg membuat pipi Jisoo memerah.

"Tak usah malu, aku datang kesini untuk memberimu oleh2 karena aku baru saja kembali dari Swiss." Suho pun memberikan kotak berukuran sedang pada Jisoo.

"Kau tak perlu repot2, aku tak bisa menerimanya." Kata Jisoo

"Tak apa, ini hadiah dariku dan aku akan senang jika kau mau menerimanya." Ucap Suho dan Jisoo pun akhirnya mau menerima hadiah itu.

"Terimakasih Suho-ssi" ucap Jisoo.

"Baiklah, aku harus pulang. Bye, selamat malam" bangkit Suho dan Jisoo pun mengantarkan Suho sampai depan pintu.

"Selamat malam juga..." Ucap Jisoo.

Jisoo pov

Aku kembali ke ruang tamu dan membuka kotak hadiah dari Suho. Isinya adalah keju dan coklat mahal dari Swiss, astaga ini berlebihan...

Di dalamnya juga terdapat surat yg bertuliskan...

"Happy winter, coklat ini bisa dijadikan coklat panas dan kau bisa membuat sandwich isi keju untuk sarapan pagi..."

-<>-

Dia sangat lucu, tetapi aku merasa tidak asing dengan surat ini, tapi apa itu... Ahh sudahlah mungkin firasatku saja.

Tiba2 kucing kesayanganku datang dan berkata, "Cieeee yg masakannya sia2 karena doi hanya mampir sebentar" ucap kucing yg tak lain adalah Jennie dengan nada meledek dan membuatku tersadar akan hal itu.

"KIM JENNIE KEMARILAH KAUUUUUU" Ucapku berteriak.

"Kaburrrrrrrr" Jennie pun kabur ke kamarnya alias kamar kami.

Dasar adik menyebalkan, huh dan apa yg harus kulakukan dengan semua masakan ini? Ahh aku akan memberinya pada Chaeng saja. Aku pun memakai pakaian hangat dan siap pergi ke apartemen Chaeng.

Perjalanan berjalan lancar, hingga tiba2 aku merasa kepalaku sangat sakit. Benar2 sakit hingga mobil yg ku kendarai hilang kendali dan menabrak trotoar.

Aku yg masih tersadar meskipun darah mengalir dari pelipisku berusaha merogoh kantung mantelku dan mencari obat penghilang rasa sakit yg diberikan dokter Choi. Karena aku tak berhasil menemukannya aku bergegas menelfon Lisa...

Tutttt...

"Lisa-ya..." Ucapku lirih menahan rasa sakit.

"Ya Eonnie? Ada apa malam2 menelfon ku? Apa terjadi sesuatu?" Ucapan Lisa terdengar samar di telingaku.

"Tolong Eonnie..." Setelah mengatakan itu, pandanganku menjadi gelap...

Lisa pov

Eonnie menelfonku, ia meminta tolong dan aku sangat khawatir sekarang. Astaga apa yg terjadi padanya? Aku segera membuka aplikasi untuk melacak Jisoo Eonnie, Eonnie tidak tau kalau aku memasang pelacak pada handphonenya.

Setelah mendapat lokasinya, aku segera pergi kesana hanya memakai piyama tanpa peduli udara dingin yg akan membuatku menggigil kedinginan. Aku sangat khawatir pada Jisoo Eonnie.

Sesampainya disana aku melihat mobil Jisoo Eonnie dalam kondisi menabrak trotoar. Entah mengapa jalan ini sangat sepi, aku pun bergegas mendekati mobil itu dan menemukan Jisoo Eonnie pingsan dengan kepala yg mengeluarkan darah. Dengan segera aku memanggil ambulance dan polisi karena mobil Jisoo Eonnie terkunci.

Aku yakin pasokan oksigen dalam mobil mulai menipis, aku menemukan balok kayu dan memecahkan kaca mobil Eonnie agar oksigen bisa masuk. Tak lama ambulance dan polisi pun datang dan membawa Jisoo Eonnie ke rumah sakit.

Setelah Jisoo Eonnie dibawa masuk, aku bergegas masuk ke dalam mobil dan mengikuti ambulance itu pergi ke rumah sakit. Tapi ada sesuatu yg aneh, mobil itu malah melewati rumah sakit dan pergi entah kemana. Aku sangat khawatir dengan apa yg terjadi lalu memanggil kembali polisi dan menyuruh mereka mengikutiku.

Apakah Jisoo Eonnie diculik? Astaga apa yg harus aku lakukan? Apa aku harus menelfon Jennie tentang hal ini?

Tak lama mereka sampai di suatu tempat yg mirip dengan gudang besar yg tak terpakai. Aku memarkirkan mobilku di antara pepohonan dan mengawasi mereka dari kejauhan. Mereka semua turun dari mobil dan seorang pria berbadan besar mengangkat tubuh Jisoo Eonnie masuk ke dalam.

Aku ingin sekali mengikuti mereka, tetapi aku terlalu ketakutan. Untungnya tak lama polisi datang dan kami pun menyusun strategi.

.
.
.
.
.

Author zone :
Ini pun semakin tidak jelas...

Vote juseyo

Long Way With You
...

Long Way With You : Jensoo [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang