"Ahhhhh."
Suara desahan dan erangan memenuhi ruangan utama di sebuah kantor. Kesibukan di jam kerja sama sekali tidak mengganggu aktifitas pemilik bisnis property terbesar di Asia Tenggara itu. Ia sedang asyik memadu kasih bersama perempuannya. Tidak ia hiraukan panggilan telepon dari sekretarisnya yang sedari tadi menghubunginya karena rapat akan di mulai satu jam lagi.
"Udah, Nal. Ampun, gue udah nggak kuat. Lemes banget, anjir."
Kinal masih belum mau menghentikan kegiatannya, ia tersenyum puas melihat perempuan di bawahnya memohon untuk menyudahi permainan mereka.
"Nhaaalll."
"Panggil nama gue yang keras." Kinal semakin bersemangat melihat perempuan di bawahnya hampir mencapai pucaknya.
"Aaaahhhhh, Kinaaal." Teriak perempuan itu, ia menutup mata menikmati pelepasannya barusan.
"Pergi, sana. Tulis aja di cek berapapun yang lo mau." Kinal merapikan kembali blazernya yang sedikit berantakan akibat ulah sang pacar yang mengunjunginya tiba-tiba di jam kerja.
"No, honey. Gue pacar lo, bukan perek yang habis ena-ena di kasih uang."
"Manis banget sih sayang. Pengen apa? Hmmm?" Kinal memeluk wanitanya yang sedang memakai bajunya kembali. Ia paham betul dengan gadisnya.
"Pengen lo pulang ke apartemen gue nanti malem. Gue tau kalo lo belum 'keluar'." Katanya. Ia memoles lipstik ke bibir sexynya sebelum keluar dari ruangan Kinal.
"Bye, Kinal. See u nanti malem."
"Bye, Naomi."
***
Kinal berjalan keluar ruangan, ia meringis melihat tatapan tajam dari tiga orang sahabatnya. Ada Shania, Veranda dan juga Beby yang siap melontarkan kata-kata mutiaranya kepada Kinal.
"Hehehe." Kinal cengar-cengir. Ia mengusap kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Lo tuh ya, taubat kek, udah tua juga masih aja kayak gitu." Omel gadis sexy bertubuh jangkung itu. Ia mengambil kacamata minusnya di saku blazernya lalu memakainya. Sengaja di lakukan, untuk mengecek bekas lipstik yang ada di tubuh Kinal.
"Gue nggak tua dan gue lagi menikmati hidup. Daripada kalian bertiga, jomblo mulu dari lahir." Kinal membela dirinya. Sudah biasa gadis sexy yang bernama Shania itu bawel kepadanya.
"Gue jomblo juga lagi nyari laki-laki yang tepat buat jadi pendamping hidup gue. Iyakan Kak Ve? Beby?" Shania menoleh ke sebelah kanan, ada Veranda yang daritadi sibuk membaca laporan keuangan perusahaan mereka. Sementara di sebelah kiri, ada Beby sedang stalking instagram seorang gadis di hpnya. Shania mendengus malas saat tau Beby sedang melihat foto-foto Anin, anak divisi keuangan di kantornya.
"Udah ah, bete gue, punya sahabat kagak bener semua. Yang satu cewek tapi doyan nidurin cewek. Yang satunya cewek wajahnya ganteng, tapi kayaknya doyan cewek juga. Satunya cewek kayak bidadari cantiknya tapi nolak cowok mulu. Gue doang yang bener emang." Shania berdiri mengibaskan rambutnya. Gadis itu berjalan menuju ruangan meeting, meninggalkan 3 sahabatnya yang sedang menatap bingung ke arahnya.
***
17 Januari 2020.
Revisi done 28 Juli 2021.
With love, Abcdeev. 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Somebody To Love
FanfictionWARNING! GXG AREA! Kadang sekuat apapun aku berusaha melupakanmu, namun lembaran kenangan selalu mengingatkanku tentangmu.