Setiap

3K 226 71
                                    

Sekedar spoiler, guys.

Ada sedikit adegan 17+. Plis menjauh buat yang belom cukup umur. Atau bisa skip saat mulai masuk ke bacaan yang mengandung kata-kata menjorok ke vulgar. Nanti aku kasih clue untuk skip bagian 17+ khususnya bagi yang belom berumur atau yang nggak mau baca, nggak terlalu Vulgar sih, cuma ya adegan dewasa.

Mohon kebijakannya ya my lovely readers.

***

Beby memandang takjub pada seorang gadis yang baru saja masuk ke cafe favorit Beby. Wajah ayu-nya membuat beberapa laki-laki juga ikut melihat ke arah pintu masuk. Beby yakin mereka hanya berani melihat tanpa berani mendekat. Penampilan gadis itu tentu saja yang membuat mereka enggan menatap lama-lama, mungkin minder duluan.

Bukan rahasia kalo banyak client-nya yang menjulukinya sempurna. Bahkan dari sudut manapun, Beby tidak punya meski hanya satu kata untuk mencela kecantikannya. Tanpa sadar, langkah kakinya terayun menuju ke meja gadis itu.

"Hai, Shani." Sapa Beby yang entah kenapa sedikit gugup. Ia baru bertemu Shani dua kali, namun kali ini entah kenapa sedikit berbeda.

"Beby." Shani sedikit kaget saat melihat Beby di sebelahnya. Ia sedikit terburu-buru menutup laptopnya.

"Eh, nggak papa lanjut aja kerjanya. Sorry gue ganggu." Beby merasa tidak enak karena Shani langsung menutup laptopnya.

"Nggak papa, duduk sini. Kebetulan gue sendiri." Shani meminta Beby duduk. "Lo juga sendiri kan?" Shani menengok ke belakang Beby, memastikan kalo Beby juga sendiri disini.

"Iya, gue sendiri." Jawab Beby. Ia lalu duduk di depan Shani. Ia meletakkan kopi yang dia bawa ke meja Shani.

"Oh iya, gimana proposal yang di ajuin? Udah di acc sama perusahaan lo?" Tanya Shani.

Beby terkejut dengan pertanyaan Shani. Ia lupa kalau kerjasama perusahaannya dan Shani bermasalah. Kinal dan Veranda mengambil alih sepenuhnya, jadi Beby kurang tau bagaimana perkembangannya.

"Ntar gue tanyain ke yang urus ya." Jawab Beby. Sesaat mereka terdiam saat pelayan mengantarkan makanan ke meja mereka.

"Oke, gue butuh secepatnya sih jawabannya."

"Tapi nggak bisa dalam waktu dekat deh. Besok sampe seminggu ke depan, kami semua pergi ke Inggris." Kata Beby.

"Semua?"

"Iya."

Suasana kembali hening, Shani sibuk dengan hpnya. Ia menanyakan tentang kepergian Kinal cs ke Inggris kepada Sakti. Sedangkan Beby, sibuk menatap wajah cantik Shani.

"Di muka gue ada apanya sih? Lo liatin terus?" Tanya Shani, ia tau sedari tadi Beby sibuk memandang wajahnya.

"Lo cantik. Betah liatnya. Adem Shaniiiii." Kata Beby to the point sambil menirukan nyanyian di salah satu iklan serbuk minuman pelega tenggorokan.

"Hahaha. Nggak pernah liat orang cantik ya lo?"

"Kalo orang cantik mah banyak. Di kantor gue ada kak Veranda yang terkenal dengan julukan bidadari-nya. Tapi kalo yang cantik plus bisa ngademin mata sama hati gue sih baru lo."

"Dih, untung lo bukan cowok, lama-lama gue luluh juga kalo denger omongan dari bibir manis lo itu."

Beby terkekeh, membuat Shani menatap lesung pipi yang tercipta di wajah Beby.

"Gue cewek juga bisa bikin hati cewek luluh." Kata Beby. Sontak Shani melotot mendengar perkataan Beby.

"Gila, lo."

Somebody To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang