-11

387 65 5
                                    

Chanyeol merentangkan tangan ke udara  guna merenggangkan ototnya yang kaku , karena seharian mengetik laporan dan nilai mahasiswa yang bisa dibilang sangat banyak.

Mengajar memang pekerjaan utama, tapi di samping itu Chanyeol memiliki tanggung jawab atas perusahaan keluarga, karena inilah Chanyeol jarang bertemu Jeno, bahkan saat di rumah.

Chanyeol melirik jam, menghela nafas lelah, ia tidak sadar hari telah berganti malam. Chanyeol membereskan semua pekerjaan di atas meja, mematikan lampu kerja, dan bersiap-siap pulang.
 
Namun sebelum itu, Chanyeol pergi ke perpustakaan ingin meletakkan beberapa buku yang di pinjam. 

Chanyeol meletakkan buku sesuai dengan tempat, di tengah kegiatannya itu, samar-samar melalui cela buku Chanyeol melihat seorang mahasiswi sedang tertidur.

Chanyeol mendekati meja tersebut, meneliti mahasiswi yang tertidur, dan betapa kagetnya Chanyeol saat tahu bahwa mahasiswi yang tidur adalah Rose.

Chanyeol melihat keadaan sekitar, kesal melihat Rose bisa-bisanya tertidur. Bukan karena dimana Rose tidur, tapi keselamatan perempuan ini, apalagi hari sudah malam, dan keadaan sepi, bersyukur Rose baik-baik saja.

" Rose Park "

Panggilan Chanyeol berhasil membangunkan Rose. Rose menegakkan badan, dan merenggang tangan yang kaku akibat ketiduran.

Rose belum menyadari kehadiran Chanyeol, karena ia masih mengumpulkan nyawa. Setelah sepenuhnya sadar Rose melihat keadaan sekitar dan benar tidak menyangka perpustakaan sudah sepi.

" Aku ketiduran berapa lama? "

" Rose Park "

Rose sangat kaget, ia langsung berdiri dan berbalik.

" Kyosunim? "

Chanyeol menatap Rose datar, " Kalau kau ingin tidur pulang, bukan disini "

Rose kaget mendengar nada Chanyeol yang sedikit berbeda dari biasanya, kali ini terdengar jelas Chanyeol marah.

" Ma-Maaf "
Kepala Rose tertunduk.

Chanyeol memejamkan mata, guna meredam amarah, ia lepas kendali sampai membuat Rose takut.

" Bereskan barang-barang mu, aku antar pulang "

Mutlak tak terbantahkan, itulah yang Rose tangkap dari perkataan Chanyeol.

Chanyeol lebih dulu keluar, sementara Rose membereskan barang-barang miliknya. Setelah beres, Rose keluar dari perpustakaan.

Rose berjalan hingga sampai di depan ruangan Chanyeol. Rose yang masih takut, tidak berani bersuara, sampai akhirnya Chanyeol keluar.

Rose menunduk, belum berani menatap Chanyeol. Tanpa di duga, Chanyeol menyampirkan jaket-nya ke tubuh Rose.

Rose terdiam, kepalanya terangkat dan langsung bertemu dengan tatapan tajam Chanyeol. Beberapa detik keduanya masih saling bertukar pandangan, hingga Chanyeol bersuara.

" Jalan "

Chanyeol berjalan lebih dulu, diikuti Rose di belakang-nya. Mereka sampai di parkiran dan masuk ke mobil.

Selama perjalanan pulang, keadaan begitu hening. Rose memilih menundukkan kepala sambil memainkan jarinya. Rose masih takut untuk bersuara.

" Maaf tadi aku membentak mu "

Rose berhenti memainkan jari, kepalanya terangkat sedikit, melirik Chanyeol.

" Bukan masalah dimana kamu tidur, tapi keselamatan mu, bagaimana kalau tadi aku tidak melihat, dan ada yang berbuat jahat, aku juga akan menyalahkan diri ku "

Lover For My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang