-14

434 69 10
                                    


Tok...Tok...

" Masuk "

Irene masuk setelah Hayoung menginzinkan, berjalan mendekati Hayoung yang fokus dengan kegiatannya, apalagi kalau bukan bermain game.

" Apa aku mengganggu? "

" Tidak eonni, ada apa ? " Jawab Hayoung tampa mengalihkan perhatian dari layar komputer.

" Apa boleh kita bicara sebentar? "

Tepat setelah itu Hayoung kalah dalam permainan, dan akhirnya menyudahi kegiatannya "

" Ada apa eonni ? " Hayoung menatap Irene.

Irene tidak langsung menjawab, ia menatap lekat mata Hayoung yang masih terlihat jelas sembab.

" Eonni? "

" Kamu baik-baik saja ? "

Alis Hayoung terangkat " Tentu, aku baik, kenapa dengan ku? "

" Kemarin terjadi sesuatu? "

" Tidak, aku pergi dengan Hyunjae menonton"

" Lalu pulang dan menangis sendirian ini ruangan ini? "

Hayoung terdiam, tidak bisa menjawab.

" Si-Siapa yang menangis? Aku tidak menangis "

Irene menghela nafas, ia kesal ketika Hayoung harus berpura-pura baik.

" Kami yang mendengar, aku dan Seokjin. Aku datang ke ruangan mu, tapi aku mendengar suara tangis mu. Akhirnya aku dan Seokjin memutuskan untuk tidak menggangu"

Hayoung tersenyum canggung, ia tidak berani menatap Irene.

" Aku baik-baik saja. Kemarin__ mungkin karena bertemu dengan dia, perasaan ku campur aduk, antara senang, sedih dan cemburu, karena itu mungkin aku menangis. Aku terlalu cengeng " Hayoung berusaha tersenyum.

Namun Irene bisa melihat mata Hayoung berkaca-kaca. Irene berdiri mengitari meja dan langsung memeluk Hayoung.

Hayoung membelas pelukan Irene, diam-diam kembali menangis. Irene tahu, tapi ingin membiarkan Hayoung menumpahkan rasa sakit dan sedihnya.

Cukup lama Hayoung menangis, matanya kembali sembab, Irene masih di sisi Hayoung, menenangkan gadis ini.

" Bagaimana? "

" Gomawo eonni " diakhir dengan senyum.

Irene menggenggam tangan Hayoung.

" Dengarkan aku, kamu tidak salah jatuh cinta, kamu juga tidak salah untuk suka dengan Sehun, tapi terkadang perjalanan cinta tidak akan semudah yang kita kira "

Irene menepuk pelan rambut " Ada rasa sakit, ada rasa senang ketika kita jatuh cinta. Disaat rasa sakit yang kita terima jangan salahkan takdir, karena yakinlah setelah rasa sakit itu akan ada kebahagiaan yang sedang menunggu mu. Jadi, jangan pernah sesali pertemuan dengan Sehun, mungkin Sehun bukan pria yang tuhan kirimkan, tapi Sehun menjadi sebuah pengalaman untuk mu "

Irene mengusap air mata Hayoung " Jatuh cinta, artinya siap juga untuk merasakan rasa sakit "

Hayoung tersenyum, lalu mengangguk, ia kembali memeluk Irene.

" Terimakasih untuk semuanya, kalian orang-orang yang paling berharga yang aku punya "

Irene tersenyum lebar, mengusap rambut Hayoung layaknya seorang adik yang butuh perlindungan.

" Satu lagi "

Hayoung melepaskan pelukan, menatap Irene

" Jangan memendam sendiri, kami siap mendengarkan semua curhatan mu, jadi ketika kamu dalam keadaan bersedih, marah, bahkan bahagia datang kepada kami, paham ? "

Lover For My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang