-24

247 40 10
                                    

Bel berbunyi, pertanda jam pelajaran telah usai. Para siswa berhamburan keluar, terkecuali Yejin yang mendapat tugas mengantar buku-buku ke ruang guru.

Dengan susah payah Yejin mengangkut semua buku, tanpa ada yang ingin membantu. Hal seperti ini sudah biasa, Yejin juga tidak mempermasalahkannya.

Yejin berjalan dengan susah payah menuju ruang guru, buku-buku yang dibawa begitu berat. Hingga saat berbelok, tanpa diduga seseorang menabrak Yejin hingga buku-buku yang di bawa berserakan.

" Astaga, maaf  noona "

Yejin mengangkat pandangan, lalu tersenyum tipis kepada si penabrak.

" Tidak apa-apa Jaemin, aku juga kurang hati-hati "

" Aiss, ini salah Jisung, aku sedang mengejarnya tadi "

Yejin terkekeh, dibantu Jaemin,  Yejin kembali mengumpulkan buku-buku yang berserakan.

" Buku sebanyak ini, hanya Noona yang membawa ? "

Yejin kembali tersenyum menjawab pertanyaan Jaemin. Jaemin yang hanya mendapatkan senyum tipis itu paham, dan merasa kesal dengan perlakuan anak-anak kelas Yejin.

" Kenapa orang sebaik Yejin noona di jauhi? Seharusnya anak-anak tukang bully itu yang di jauhi. Sebentar "

Jaemin menoleh ke kanan kiri, " Jinyoung hyeong juga tidak ? "

Kali ini raut wajah Yejin berubah,
Jaemin yang kembali paham arti dari diam Yejin memilih tidak membahas.

" Noona, aku yang bantu ya "

" Tidak usah Jaemin, ini sudah__"

" Aku tidak menerima penolakan "

Jaemin mengambil sebagian buku, sebagiannya lagi pada Yejin.

"  Mereka sangat kejam tidak ada yang membantu noona, bagaimana bisa mereka membiarkan noona membawa semua buku ini "

Yejin terkekeh mendengar omelan Jaemin.

" Aku sudah terbiasa "

" Dan noona membiarkannya saja ? "

" Aku harus apa? Mereka memang tidak ingin berteman dengan ku "

" Cih , noona jangan sedih, mulai sekarang aku, Jeno dan Jisung yang jadi teman noona "

Yejin tersenyum.
" Terimakasih ya Jaemin, kamu baik sekali "

" Tidak noona, sudah seharusnya seperti ini "

Tidak terasa mereka sampai diruangan guru, Yejin menuntun Jaemin untuk meletakan buku diatas meja.

" Jaemin ? "

" Ehh Sseam " Jaemin nyengir, " Kenapa sseam? "

" Kenapa-kenapa, kamu ingat tidak hari ini ada latihan bola ! Jeno juga, kemana anak itu ?! "

Jaemin menyengir, dalam hati sudah mencaci maki guru yang ada di hadapannya ini.

" Nyesal gue ke sini "

" Tidak latihan satu hari semuanya baik-baik saja Sseam "

" Apanya yang baik! Pertandingan semakin dekat, kalian terus bermain dan kabur dari latihan ! Ke lampangan sekarang! "

Jaemin mendengus, " Baik Sseam "

Guru tersebut keluar duluan, diikuti Jaemin dan Yejin.

" Dasar botak! Ganggu ketenangan orang  "

Lover For My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang