-1

2.4K 128 6
                                    

Senin, adalah hari yang dibenci oleh kebanyakan orang, hari dimana kembali mulainya semua aktivitas. Di salah satu kamar, terlihat seorang anak laki-laki masih di betah dalam selimutnya, bahkan tidak terusik dengan suara alarm.

Pintu kamar anak laki-laki itu terbuka. Sehun, anak sulung dalam keluarga Oh, masuk ingin membangunkan sang adik. Sehun menggelengkan kepala melihat adik-nya yang masih tidur pulas padahal alarm sudah berbunyi.

" Jaemin bangun, siap-siap sekolah "

Sehun membuka gorden kamar , sinar matahari masuk, dan menerpa wajah Jaemin, hal itu berhasil membuat Jaemin terganggu.

Jaemin menguap lebar, berusaha mengumpulkan nyawa, Jaemin duduk sambil mengucek matanya, ingin bangkit dari tempat tidur, tapi rasanya sangat berat.

" Aku akan segera mandi " ujar Jaemin dengan suara khas bangun, meyakinkan Sehun agar ia pergi.

" Jangan tidur lagi " peringat Sehun, lalu pergi.

Jaemin menguap lebar, matanya benar tidak bisa diajak kerja sama,terlalu berat untuk terbuka. Setelah berusaha keras mengumpulkan tenaganya, Jaemin akhirnya turun dari ranjang, berjalan gontai menuju kamar mandi untuk melaksanakan rutinitas pagi sebelum ke sekolah.

Perlu di ingat Jaemin tidak akan terusik dengan bunyi alarm atau semacam nya, tapi saat suara Sehun terdengar tidak ada siapapun yang membantah.

Sehun turun ke bawah menuju dapur dan di meja makan sudah ada Jinyoung yang telah rapi dengan seragam sekolah sedang menikmati sarapannya

" Pagi hyeong "

Jinyoung, anak nomor dua dari keluarga Oh . Sifatnya berbanding balik dengan sang kakak maupun adiknya Jaemin. Jinyoung lebih mudah tersenyum dan mudah dekat dengan orang lain.

" Pagi "

Sehun duduk di kursi meja makan bersebelahan dengan Jinyoung. Pagi ini mereka makan dengan roti panggang dan sosis serta dua gelas susu untuk Jaemin dan Jinyoung dan kopi untuk sehun .

Lima belas menit kemudian Jaemin pun juga turun, telah rapi dengan seragam dan tas

" Pagi semuanya "

Dan terakhir Oh Jaemin, anak bungsu di keluar Oh. Anak yang cukup sulit di dekati, dan benci dengan wanita-wanita yang berusaha mencari perhatian dengan kedua kakaknya.

Jaemin ikut bergabung, untuk menyantap sarapan paginya.

Begitulah keseharian mereka, ketiga anak laki-laki itu hanya tinggal bertiga, karena kedua orang tua mereka sudah lama menetap di LA untuk urusan pekerjaan. Dan Sehun lah yang bertanggung jawab atas kedua adiknya.

Setelah sarapan usai, mereka pun bersiap-siap untuk kembali memulai aktivitas masing-masing. Sehun yang berangkat ke kampus untuk mengajar, Jaemin dan Jinyoung yang berangkat ke sekolah.

Tidak ada yang istimewah selama perjalan menuju sekolah, Sehun yang fokus menyetir , Jinyoung yang membaca buku dan Jaemin yang bermain ponsel.

Akhirnya mereka sampai di sekolah. Jaemin mendelik kesal melihat para siswi perempuan di sekolahnya setiap pagi menunggu di gerbang hanya untuk melihat Sehun dan Jinyoung.

" Menyebalkan " gumam Jaemin mendelik kesal melihat pemandangan pagi ini.

Mendengar perkataan Jaemin membuat Jinyoung tersenyum tipis.

" Tersenyum Jaemin " Jinyoung berbalik badan , menarik pipi adiknya agar membentuk senyuman.

" Belajar dengan baik "

" Siip " __Jinyoung

" Ya " __Jaemin.

Jaemin dan Jinyoung keluar dari mobil, membuat para siswi perempuan berteriak histeris melihat Jinyoung, dan sebagian-nya lagi mengerumuni mobil Sehun,
membuat mobil Sehun kesulitan untuk pergi.

Lover For My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang