-18

328 54 7
                                    

Cerita ini hanya karangan fiksi , jangan sampai bawa ke Real life 。◕‿◕。
______________________

Diamond Crown ramai dengan pengunjung, karena baru saja merilis menu baru. Kebanyakan dari pengunjung adalah para mahasiswa, bahkan mereka rela antri.

Semua pegawai di caffe begitu sibuk,  bahkan kawalahan, kecuali satu orang, sang pemilik yang saat ini bersantai di Rooftop.

Hayoung duduk menghadap ke arah pemandangan kota Seoul yang ramai, termenung memikirkan kejadian lalu yang masih belum Hayoung percaya.

Disisi lain Hayoung merasa kasihan pada Sehun, apabila memang Haejin terbukti hamil. Sehun pasti hancur, ia telah memberikan cinta pada Haejin, dan percaya Haejin.

Lama termenung Hayoung memilih turun, melihat keadaan caffe. Sampai di bawah, Hayoung tersenyum melihat pelanggan yang sedang mengantri untuk mendapatkan menu baru yang baru di rilis.

Namun, senyum itu berubah ketika mata Hayoung mendapati beberapa bocah sedang duduk manis, menikmati sepiring cake dan ice Chocolat.

Hayoung menghampiri tiga bocah itu " Sejak kapan kalian ada disini ? "

" Ya Jeno !! Kenapa kau menyerang ku ?! "

" Hyeong fokus, musuh dimana-mana"

" Maaf Jae, perhatikan sekitar mu "

Hayoung mendelik kesal karena di abaikan.

" Ya !! " Hayoung berteriak.

" Aisss kalah "
Suara Jaemin menandakan permainan mereka berakhir.

Ketiga bocah itu masih mengabaikan Hayoung, mereka sibuk dengan obrolan game yang Hayoung tidak paham.

" Sejak kapan Hayoung noona disini ? " tanya Jisung polos.

Jaemin dan Jeno juga menoleh.

Hayoung tersenyum masam, sejak tadi ternyata ketiga-nya tidak menyadari kehadiran Hayoung.

" Aku seharusnya yang bertanya, sejak kapan kalian disini ?! Dan semua makanan ini harus dibayar "

" Tidak, ini gratis, dari Seokjin hyeong "

" Hah? Hei bocah, ini caffe ku, gratis atau tidak aku yang menentukan. Tidak ada gratis, semuanya harus di bayar "

" Biar aku yang bayar "

Tiba-tiba Seokjin datang, membawa nampan, kali ini berisi cookies.

" Ini baru matang dari oven, silahkan dimakan "

Ketiga bocah itu terlihat antusias, langsung menyantap makanan.

Hayoung melongo melihat tiga bocah itu.

" Oppa kenapa dikasih ? "

" Aku yang undang mereka, untuk mencoba beberapa menu baru. Nanti biar aku yang ba__"

" Bukan itu maksud ku. Anak-anak ini akan melunjak kalau dibiarkan "

Seokjin tersenyum tipis " Tidak, mereka anak-anak yang manis dan lucu. Lagi pula aku butuh mereka untuk mereview masakan ku "

Hayoung melongo mendengar pujian Seokjin, matanya melirik tripel J. Ketiganya tersenyum bangga.

" Kalian, kalau ingin sesuatu, datang ke dapur "

" Siap hyeong " ucap mereka bersamaan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lover For My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang