-7

535 86 10
                                    

Pria yang membuat Hayoung menangis sedang diinterogasi Baekhyun. Sejak satu jam sudah pria itu duduk mendengar semua ucapan Baekhyun.

Baekhyun bahkan mengatakan pria itu dengan sebutan-sebutan buruk. Ia terlalu marah saat tahu hal yang diperbuat pria ini.

Pria itu hanya mampu diam, beberapa kali menghindar dari tatapan Baekhyun ketika mendengar nada tingginya.

" Ini namanya pelecehan. Kau seenaknya menarik adik ku, lalu mengaku sebagai pacarnya, dan kau juga menciumnya !! Kau pikir itu lucu !! "

" Aku tidak punya pilihan lain, aku dalam keadaan terdesak "

" Tetap saja perbuatan mu tidak dibenarkan "

" Maafkan aku, aku ____"

" Bukan dengan ku minta maaf  !!! "

Pria itu menutup telinganya, lama-lama kupingnya bisa tuli mendengar Baekhyun marah dengan nada tinggi.

Si pria benar tidak menyangka akan berakhir seperti ini, niatnya hanya untuk memanasi sang mantan, dan membuatnya pergi, tapi masalahnya semakin besar.

" Maaf ahjussi "

" Ahjussi ! " Ucap Baekhyun tidak terima, menatap kesal.

Pria itu tersenyum canggung,ia salah lagi.

" Baekhyun, nama ku Baekhyun"

" Baekhyun shi, ada mantan ku. Sejak satu bulan aku sudah mengakhiri hubungan kami, tapi ia tidak terima dan selalu berusaha menemui ku. Aku lelah, dan pada akhirnya ide ini yang terlintas. Aku diminta olehnya membuktikan dan tanpa pikir panjang ___ya seperti yang anda ketahui "

Baekhyun mendengus sebal, rasanya ingin mukul wajah pria ini.

" Masih ada cara lain. Kau pria, dan seharusnya bisa bersikap tegas "

Pria ini hanya menundukkan kepala " Ya anda benar " lirihnya.

Baekhyun menghela nafas, " Jangan di ulangi lagi, beruntung kami yang mengintrogasi mu, kalau orang lain, kau sudah di laporkan ke polisi "

Pria tersenyum canggung, " Ye, terimakasih "

" Pulanglah, urusan kita sudah selesai"

" Sebelumnya, boleh aku bertemu dengan__Hayoung ya namanya? Aku tidak tahu "

" Aku tidak bisa mengizinkan, tergantung Hayoung ingin menemui mu atau tidak "

" Baiklah"

" Tunggu disini "

Baekhyun memasuki ruangan Hayoung, hingga lima menit kemudian Hayoung keluar bersama Irene.

Pria itu langsung berdiri, mendekati Hayoung.

" Hal-Halo, bagaimana keadaan mu ? "

Hayoung menatap tajam pada si pria, dan terlihat enggan menjawab.

" Maafkan perbuatan ku. Aku salah, tapi tadi itu aku tidak punya pilihan lain, aku dalam keadaan terdesak. Tolong maafkan aku "

Pria itu menundukan kepala, terlihat sangat merasa bersalah. Ekspresi wajah Hayoung berubah, tatapan tajam tadi berubah sendu. Dia bukan tipe orang yang tidak bisa memaafkan.

" Berdirilah dengan baik "

Pria itu perlahan menegakkan badan.

" Aku harap kau tidak melakukan pada wanita lain. Itu tidak baik "

Pria itu mengangguk " Ne, akan aku ingat "

" Lupakan saja apa yang terjadi. Aku juga tidak ingin mengingatnya "

Lover For My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang