-9

860 106 31
                                    


Jaemin merasa waktu  berjalan begitu lama, ia sudah bosan dan ingin segera keluar. Sebenarnya saat ini adalah pelajaran Jeon Sseam, guru favoritnya, itu dulu, tidak untuk sekarang.

Bagi Jaemin sekarang Haejin hanya wanita biasa dan seorang guru, bukan lagi perempuan spesial yang ingin ia dekatkan dengan sang kakak.

" Oh Jaemin "

Jaemin menoleh.

" Tolong maju ke depan, dan kerjakan soal di papan tulis "

Jaemin tanpa membantah langsung maju, mengerjakan soal matematika yang menjadi materi mereka hari itu. Perhatian para siswa terfokus pada Jaemin, termasuk Haejin.

Haejin tersenyum melihat hasil kerja Jaemin.

" Bagus, terimakasih Jaemin, silahkan duduk "

Jaemin pun duduk, dan Haejin kembali menjelaskan. 

Lebih kurang satu jam, akhirnya kelas Haejin berakhir dengan tugas yang akan di kumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

Para siswa berhamburan keluar, termasuk Jaemin dan Jeno yang langsung menuju kantin karena perut mereka memang sudah meronta-ronta minta di isi.

" Jaemin ah "

Jaemin yang bersama Jeno berhenti karena namanya di panggil.

" Kalian ingin ke kantin ya ? " Haejin-lah yang sekarang berbicara dengan Jaemin.

Jaemin hanya mengangguk.

" Aku hanya ingin memberikan ini, datang ya bersama Sehun "

Undangan pesta ulang tahun Haejin. Jaemin mengambil undangan tersebut.

" Jeno juga datang ya "

Jeno dengan senyum khasnya mengambil undangan yang diberikan Haejin.

" Terimakasih sseam "

Duo J itu menunduk sebelum pergi. Haejin masih di tempat, menatap kepergian Jaemin dengan tatapan bingung, bingung melihat sikap Jaemin yang menurutnya sedikit berbeda.

Kembali pada duo J yang telah sampai di  cafetaria.

" Hyeong"
Jisung melambai.

Jeno memberikan respon, keduanya lebih dulu mengambil nasi. Baru-lah mendekati meja Jisung.

" Kenapa lama? "

" Kami di tahan oleh Jeon Sseam "
Jawab Jeno.

" Hah? Serius ? Kenapa? "

" Memberikan undangan pesta ulang tahun Haejin Sseam. Ini "

Jeno memperlihatkan undangan yang dibawanya.

" Menurut ku Jeon Sseam tahu tentang perubahan sikap mu " tutur Jeno.

" Biarkan saja "

" Hyeong, kami belum tahu penyebab Haejin Sseam keluar dari kandidat calon menantu "

" Aku belum bisa bercerita sekarang "

Jeno dan Jisung saling berpandangan, Jeno memberikan isyarat untuk tidak lagi membahasnya.

" Tapi, hyeong serius membiarkan Hayoung noona mendekati Sehun hyeong? "

Jaemin mengangguk, " Aku akui, cuma dia yang tulus dengan kakak ku "

" Kemarin kau membencinya "

" Aku bukan benci, tapi tidak suka dengan cara dia mendekati kakak ku. Seharusnya seorang pria-lah yang memulai, tapi perempuan yang mendekati Sehun hyeong lebih dulu, dan sangat agresif. Setiap melihat mereka aku merasa Sehun hyeong hanya di manfaatkan "

Lover For My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang