part 14: back to square one.

3.1K 230 0
                                    

" baby... kau sedang memasak apa?." Bisik lisa di dekat telinga jennie. Sebenarnya bukan sebuah bisikan lebih ke ucapan menggoda nan sensual.
Di rengkuhnya perut jennie yang rata, bibir lisa mengecup telinga jennie lembut yang membuatnya serasa melayang di udara.
" honeyy.. ahh.." jennie serasa ingin menjawab namun tangan nakal lisa sudah terlebih dahulu bermain-main di atas kedua gunung kembarnya yang tanpa pengaman.
Bibir lisa mulai menjelajah leher jennie, dan secara perlahan lisa membalikan tubuh kekasihnya itu lalu mulai mencium bibirnya lembut. Yah.. inilah yang jennie sukai dari lisa, selalu memperlakukannya dengan lembut dan penuh perasaan. Mampu membuat jennie selalu bergairah dan melayang di atas awan.
" pagi baby.." lisa berucap setelah ciuman panjang nan bergairah. Lalu mengecup kening jennie dan menghirup wangi rambutnya.
" pagi juga honey.." balas jennie tersenyum.
" mau aku bantu?." Tawar lisa.
" ahh.. tidak usah, aku tidak mau pancakenya gosong lagi." Tolak jennie yang langsung disambut tawa lisa.
Yah lisa memang payah dalam memasak, mengoven atau membakar makanan. Tapi dia sangat handal dalam membakar gairah jennie hingga meluap-luap.
" sebaiknya kau mandi dulu.. biar aku siapkan sarapannya." Ujar jennie.
" oke baby.." lisa mencium sekilas bibir jennie sebelum bergegas membersihkan diri.

Pagi itu mereka sedang berada di apartemen pribadi milik jennie, dia sengaja membeli apartemen super mewah di daerah Seongsu-dong, bagian timur laut dari Seoul Forest. Agar bisa menghabiskan banyak waktu intimnya dengan lisa secara private.
Itu adalah bulan ke 3 pasca lisa menyatakan perasaannya pada jennie di pantai pattaya, sangat romantis. Walau begitu mereka tak serta merta membeberkan hubungan mereka pada orang lain, termasuk paman hyun.
Hanya kim jisoo saja satu-satunya yang tahu perihal perasaan jennie dan lisa. Walau saat itu mereka berdua tidak secara terang-terangan mengatakan soal perasaan mereka namun jisoo yang adalah anggota NIS korea selatan bisa merasakan bahwa kedua insan ini sedang dilanda cinta.

" honeeyyy.. sarapan sudah siap." Seru jennie pada lisa yang masih berada di dalam kamar tidur.
" iya babyyy.."
Lisa sedang memakai pakaiannya dan segera bergegas ke ruang makan yang bersebelahan dengan dapur.
" eehhmm .. sepertinya enak." Ujar lisa sambil menghirup aroma pancake di depannya.
Jennie yang duduk di sebelahnya hanya tersenyum melihat tingkah lisa.
" selamat makaaann!." Lisa berseru lalu mulai memasukan sepotong pancake kedalam mulutnya.
" kau sangat pandai memasak babyy." Puji lisa.
Jennie lalu memakan pancake buatannya dan menurutnya rasa pancake itu.. aneh!.
" rasa pancakenya aneh.. kenapa kau bilang ini enak?!." Protes jennie.
" tidak baby.. ini enak kok." Elak lisa.
" aku tidak suka kau berbohong hanya demi menyenangkanku.. aku lebih suka jika kau jujur dengan apa yang aku hasilkan." Jennie yang cemburut menyilangkan tangannya di atas dada.
" bukan begitu maksudku baby!.. aku tidak bermaksud membohongimu.. tapi aku menghargai masakanmu..itu saja." Ucap lisa sambil merangkul jennie.
" tapi.. jika kau tidak jujur aku tidak akan mengalami perkembangan dalam masakanku.. kau tahu aku ingin pandai memasak, supaya aku bisa sering memasak masakan thailand untukmu. Jika membuat pancake saja sudah gagal apalagi membuat masakan thailand yang rumit."
" babyy.. aku tahu aku salah.. tapi kau tak perlu membuat masakan ala masterchief atau hotel bintang 5, lagipula aku sudah terbiasa dengan makanan yang aneh-aneh.. kau lupa, aku seorang prajurit dan waktu masih digembleng di AKMIL, terkadang aku harus makan yang yah.. kau pun akan muntah hanya dengan melihatnya.. tapi itulah resikonya menjadi seorang prajurit. Semata-mata agar kami bisa bertahan di medan perang dengan keterbatasan makanan. Jadi, kami harus memakan makanan yang bisa dijadikan pengganjal perut." Jelas lisa.
" dan makanan ini.." lisa mengambil piring pancake di depannya.
" seperti makanan syurga bagiku.. ditambah.." lisa meletakan piringnya di meja kembali lalu memegang tangan jennie.
" makanan ini hasil kreasi dari tangan seorang bidadari milik prajurit lisa maurer."
Lisa mengecup lembut tangan jennie, satu tangannya lagi mengelus pelan rambut hitam princess channelnya itu.
Jennie yang mendengar pujian lisa tersipu malu, begitulah lisa. Tak pernah sedetikpun membuatnya bersedih apalagi menangis, dia selalu punya cara tersendiri untuk menyenangkannya.
" kau selalu saja menggombal." Sahut jennie dengan memanyunkan bibirnya. Dia sudah tidak kesal hanya yah..begitulah wanita harga dirinya tinggi. Tidak semudah itu luluh dengan pujian kekasihnya. CAMKAN ITU!.
" aku tidak menggombal baby!.. aku mengatakannya dengan tulus dari dasar lubuk hatiku yang paling dalam." Ujar lisa yang sekarang tangannya merangkul bahu jennie yang tidak merespon ucapan lisa.
" jangan marah baby..pleashh!!." Lisa mulai bertingkah imut untuk meluluhkan hati jennie.
Dan berhasil, karena jennie mulai menunjukan gummy smilenya.
" ya sudah aku percaya padamu." Ujar jennie.
" terima kasih baby.."
Lisa memeluk erat tubuh jennie dan mencium pipi mandunya.
Mereka melanjutkan sarapannya yang tertunda, sambil berbincang ringan diselingi godaan nakal dari lisa.

revenge and love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang