part 2: tragedy

3.7K 271 2
                                    

   Malam itu diana terlihat gelisah, suaminya daniel belum juga kembali ke kamar hotel, pun handphone nya sulit di hubungi begitu juga puluhan pesan yg dikirimnya tidak berbalas satupun.
' kemana dia? Apa dia pergi dengan pria yg ditemuinya di lobby? Tapi kenapa dia tidak mengabariku?.'

Diana masih mondar mandir di depan tempat tidur yg di atasnya sudah terbaring pulas putrinya lisa.
Tak berapa lama kemudian pintu kamarnya terbuka.
" sayang.. darimana saja kau? Kenapa tak mengangkat teleponku." Diana langsung mencerca daniel yg baru saja tiba.
Daniel tidak langsung menjawab tapi memilih masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Diana memilih duduk di sofa sambil menunggu jawaban daniel, tak lama suaminya itu keluar dari kamar mandi dan bersiap untuk tidur, tak menghiraukan istrinya yg tak sabar dengan penjelasannya.
" ada apa denganmu? Aku bertanya tapi kau seolah tidak perduli." Diana yg kesal bangkit dari kursinya dan mendekati suaminya.
"Sssshhh.. jangan berteriak nanti lisa bangun." Ucap daniel pelan.
" kalau begitu beri aku jawaban kenapa kau baru kembali pukul 3 pagi? Apa kau tahu bagaimana khawatirnya aku?." Cerocos diana.
" sudahh.. yang penting aku sudah kembali.. sebaiknya kau juga segera tidur.. selamat malam." Daniel langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan langsung memejamkan mata.
Diana hanya bisa menahan kekesalan, pergi tidur? Dia merasa tidak akan tidur nyenyak di sisa malam ini.

Pagi pun datang, daniel mengerjapkan matanya saat wajahnya terasa ditimpa panas matahari. Perlahan bangun dari tenpat tidurnya daniel mendapati diana dan lisa sudah tidak ada di tempat tidur. Melirik jam dinding hotel yg sudah menunjukan pukul 11 siang.
" dianaa... lisaaaaa.." sahut daniel dengan suara serak.
Tak ada jawaban. Sepertinya pergi keluar.
Daniel segera beranjak ke kamar mandi, setelah selesai dengan urusan membersihkan diri dan sebagainya, daniel lantas berpakaian dan saat sedang memakai kaos singletnya matanya tak sengaja menatap ke arah bibir pantai.
Di ujung penglihatannya daniel melihat seorang wanita dengan anak perempuan sedang berbincang dengan seorang pria.
Letak kamar daniel memang tak jauh dari bibir pantai jadi dia bisa melihat dengan jelas kalau wanita dan anak perempuan itu adalah diana dan lisa. Apalagi daniel sudah tau persis fisik diana dan lisa. Tapi dengan siapa mereka berbincang?.
Daniel melangkahkan kakinya ke arah balkon hotel untuk melihat dengan jelas sosok pria yg sedang bersama istri dan anaknya itu.
' dennis kim'
Daniel begitu terkejut saat sudah menyadari bahwa pria itu adalah orang yang sedang mengancamnya semalam.
Daniel segera berlari meninggalkan kamar hotelnya menuju tempat diana dan lisa berada.
Namun saat sudah sampai di tempat daniel melihat diana dan lisa tengah bersama dennis ternyata kosong...
Daniel celingak celinguk mencari keberadaan diana dan lisa. Kini pikirannya kalut dan takut.
' bajingan itu pasti akan menceritakan semuanya pada diana.'
Daniel meremas rambutnya kesal. Dia merutuki dirinya yg harus berjumpa dengan seorang dennis kim. Pria ambisius dan akan menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya dan sekarang tujuannya adalah mengambil perusahaan paradise corp milik daniel.
Dengan langkah gontai daniel memilih menunggu kemunculan diana dan lisa di lobby hotel, daniel merasa dennis sedang bersama mereka di suatu tempat dan daniel sangat berharap dennis tidak melakukan sesuatu hal yg jahat pada mereka berdua.

" papaaa..." lisa setengah berteriak saat melihat daniel di lobby.
Sudah 3 jam lamanya daniel menunggu kedatangan diana dan lisa.
" darimana saja kau?." Daniel segera mencengkeram lengan diana kesal.
" awww.. lepaskan!!." Diana terkejut mendapati perlakuan kasar suaminya.
" aku sudah memberitahumu jangan pernah berbicara dengan pria asing, kenapa kau tidak mendengarku!!." Daniel semakin menguatkan cengkeraman tanganya dan tentu saja diana semakin mengaduh kesakitan.
" papaaa.. " lisa yg ketakutan melihat sikap daniel mencoba memanggil papanya pelan berharap daniel tidak menyakiti ibunya.
" ayo kita kembali ke kamar." Daniel memaksa diana ikut dengannya sambil setengah menyeretnya. Tak dihiraukannya kekesalan orang-orang yg melihat sikap kasarnya pada seorang wanita.
' ini istriku dan ini masalahku, jangan ikut campur'
Lisa yang setengah ketakutan melihat papanya hanya bisa menangis.
" diaamm!!!.. jangan menangis!! Kau bukan anak kecil lagi!!" Hardik daniel pada lisa yang tak berhenti menangis selama mereka di dalam lift.
Pintu lift terbuka, daniel masih menyeret diana bahkan beberapa orang yg hendak masuk lift sempat menghindari mereka.
Lisa yg masih sesenggukan hanya bisa membuntuti sambil melihat amarah daniel pada diana.
Begitu sampai di dalam kamar daniel segera mengunci pintu dan tak menghiraukan lisa yang masih berdiri di luar.
Lisa bergerak mundur saat dia mendengar pertengkaran daniel dan diana.
Ini pertama kalinya lisa melihat ayahnya mengamuk seperti orang gila.
1 jam lamanya lisa dibiarkan diam di luar, pintu kamar terbuka dan daniel dengan raut wajah masih menyimpan amarah segera berlalu pergi dan bahkan tak melihat sedikitpun kearah lisa yg ketakutan.
Dengan langkah pelan, lisa mencoba menengok keadaan diana di dalam kamar. Dan lisa segera menghampiri diana yang menangis sambil terduduk.
" maaa.." lisa tak kuasa membendung air matanya.
Melihat putri kecilnya yang menangis sontak diana segera memeluknya erat.
" jangan membenci papamu yah nak..berjanjilah kau tidak akan membenci papamu." Pinta diana. Lisa hanya bisa mengangguk sambil tetap menangis.

revenge and love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang