part 17: no pain... no gain.

2.5K 213 3
                                    


" katakan padaku semua yang kau tahu soal dennis kim."
Lisa dan jisoo tengah berada di perjalanan pulang setelah mengantar rose ke rumahnya.
Jisoo yang tengah menyetir hanya melirik lisa sekilas kemudian fokus mengemudikan mobilnya kembali.
" aku mohon!." Pinta lisa.
Dia duduk di sebelah jisoo, banyak pertanyaan yang ingin dia sampaikan selama perjalanan dari gwangju hingga mereka tiba di seoul, namun lisa menahannya dengan alasan rose masih bersama dengan mereka, jadi sebaiknya rose tidak perlu tahu soal masalahnya.
" kau terlalu banyak meminta bantuan padaku." Sindir jisoo.
" bukankah kau seorang letnan. Aku pikir kau mempunyai kemampuan di atas rata-rata soal mengeruk informasi musuh." Lanjutnya.
Lisa terdiam. memang benar apa yang dikatakan jisoo, dia sangat payah menghadapi dennis kim. Dia tidak memperhitungkan dennis kim sebagai sosok yang licik dan lihai.
" aku beritahu padamu.. dennis kim adalah buronan inteligen 5 negara dan salah satunya adalah negaramu. Dan sampai sekarang dia sehat-sehat saja." Jelas jisoo.
" sebelum kau bertarung dengan musuhmu.. caritahu kelebihannya. Jika kau hanya fokus pada kelemahan musuhmu, kau tidak akan tahu kelemahan dirimu sendiri." Ujar jisoo.
Kembali lisa terdiam, dia secara jujur membenarkan perkataan wanita yang lebih tua darinya itu. Dia terlalu gegabah dalam mengambil keputusan.
" aku hanya manusia biasa.. manusia biasa yang punya ambisi besar melihat dennis kim menerima ganjaran untuk apa yang dia lakukan pada ayahku.. selama dia belum menerimanya selama itu pula hidupku tidak akan tenang. Aku akui aku banyak melakukan kesalahan karena aku bukan tokoh yang diperankan lee young ae di film symphaty for lady vengeance. Aku hanya seorang lisa maurer..."
" lisa manoban." Sahut jisoo cepat.
Lisa terkejut mendengar jisoo mengucapkan nama aslinya. Dia menatap jisoo lekat-lekat sedang jisoo masih memandang jalanan di depannya sebelum akhirnya menepikan mobilnya.
" kau bahkan tidak jujur padaku soal nama aslimu.. bagaimana aku bisa membantumu?." Ujar jisoo.
" kau sudah sampai di apartemenmu.. turunlah."
Lisa melihat sekelilingnya dan memang benar.. dia tidak menyadari bangunan apartemennya sudah didepan matanya.
Lisa segera meraih gagang pintu dan hendak membukanya sebelum dia berucap pada jisoo.
" kau bahkan tahu nama asliku entah bagaimana.. aku patut curiga jika kau punya tujuan khusus padaku." Sahut lisa dingin.
" bukan padamu.. tapi dennis kim." Balas jisoo.
" wow.. aku menutupi sesuatu begitupun juga kau.. semua manusia punya rahasia yang tidak ingin dia bagi pada siapapun termasuk orang yang dimintai bantuan." Ketus lisa lalu segera keluar dari mobil jisoo.
" kita punya tujuan yang sama!." Seru jisoo saat lisa sudah melangkah menjauhi mobilnya.
Lisa tertegun lalu membalikan badannya lantas kembali ke mobil jisoo.
" apa maksudmu? Sebenarnya apa yang kau inginkan?!." Tanya lisa.
Jisoo tidak menjawab hanya memberi kode supaya lisa lebih dekat dengan mobilnya.
Lisa membungkukan badannya dengan lengan berada di kaca jendela mobil.
" kau ingin tahu soal dennis kim bukan? Aku akan memberitahumu.. tapi kita harus ada timbal balik." Tawar jisoo.
" seperti apa?." Tanya lisa.
" besok siang datanglah ke coffee cojjee di gangnam, kita bicarakan hal itu disana. Lagipula aku sudah lelah.. mataku sudah 5 watt.. bye." Tanpa menunggu lisa berucap jisoo segera menaikan kaca mobilnya hingga membuat lisa menghindar lantas melajukan mobilnya kembali.
Lisa hanya menghela nafas pelan, mau tak mau dia harus menunggu sampai esok siang.

" lisa!.. syukurlah kau baik-baik saja." Paman mario terlihat bahagia saat melihat kedatangan lisa. Dia langsung memeluk tubuh lisa saat dia membuka pintu apartemennya.
" apa yang terjadi? Apa dennis kim melakukan sesuatu padamu?." Tanya paman mario khawatir.
" dia menjebakku paman." Sahut lisa sambil mengambil segelas air dingin di kulkas lalu duduk di kursi meja makan.
" menjebakmu?! Sialan!.. benar dugaan paman. Sepertinya dia tahu identitas aslimu." Ucap paman mario.
" aku tidak tahu.. tapi mungkin saja dia memang sudah tahu identitasku sejak awal. Kau tahu paman... saat aku pertama kali bertemu dengannya aku merasa dia mengetahui sesuatu tentangku.. tatapannya menyiratkan kalau aku tidak boleh menyentuhnya atau semacamnya." Jelas lisa.
" aku bodoh paman... seharusnya aku lebih mempersiapkan semuanya sejak  awal.. aku sangat percaya diri dengan kemampuanku yang belum seberapa. Sekarang.. aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk menghancurkannya." Lisa merutuki dirinya dan memegang kepalanya kesal.
" tidak lisa.. kau sudah berusaha!." Sergah paman mario.
" tidak paman! Aku bodoh." Lisa berdiri menahan kesal.
" jisoo benar .. aku terlalu fokus pada kelemahan dennis kim, aku tidak mencari tahu bagaimana dia bisa lolos selama ini." Lisa benar-benar kesal pda dirinya sendiri.
" tenang lisa-ya.. masih ada waktu, kau masih punya banyak kesempatan, dan kau tidak bodoh!. Kau hanya lengah dan tidak menyadari umpan yang di sediakan dennis padamu." Ujar paman mario.
" maksud paman? Umpan apa?." Tanya lisa tidak mengerti.
" paman pikir.. jika dennis sudah tahu kau adalah anaknya daniel manoban, dia.. mengumpankan putrinya padamu. Agar kau lengah dan mungkin.. dia bisa leluasa mencari tahu tentangmu. Kau tahu.. sangat aneh jika dia percaya saja dengan berkas profilmu yang kita berikan padanya.. dia penjahat paling di buru di negara kita. Dan dia pasti akan sangat hati-hati dalam merekrut orang yang akan menjadi bodyguardnya.. apalagi kau berasal dari thailand." Jelas paman mario.
Lisa tercenung memikirkan perkataan paman mario, ada benarnya juga. Dia begitu mudah masuk ke dalam lingkup dennis kim walaupun dia berasal dari thailand. Dan ternyata dennis kim memang sudah bersiasat terhadapnya sejak awal mereka bertemu.
Tapi.. jennie adalah umpan? Tidak.. lisa menolak anggapan itu. Lisa merasa dennis tidak mengumpankan putrinya itu. Dennis memberi lisa tugas untuk menjaga jennie karena semata-mata dia membutuhkan bodyguard wanita. Yah.. jennie lebih nyaman jika bodyguardnya adalah seorang wanita tak lebih. Lagipula Lisa tidak suka jennie disangkut pautkan dalam konotasi negatif.
" sudah.. sekarang kau beristirahatlah.. kau pasti sangat capek." Saran paman mario sambil memegang bahu lisa lembut.
Paman mario benar, dia harus mengistirahatkan tubuhya untuk kembali berjumpa dengan jisoo esok siang.

revenge and love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang