part 5: UNIT CLOSE PROTECTION

3.1K 272 4
                                    

Bangkok, 2019

    Lisa menatap nanar rumah di depannya. Rumah yang terlihat tak terawat dengan garis polisi yang menggantung di kedua tiang rumahnya. Sebuah lubang cukup besar nampak di pintu rumah, Kaca jendelanya sebagian telah pecah dan temboknya penuh dengan coretan tangan jahil.
Lisa tidak berminat untuk masuk ke dalam rumah itu. bukan karena takut tapi rumah itu adalah saksi kelam masa kecilnya. Melihat ke dalam rumahnya hanya akan membuat hati lisa semakin teriris.
" maaf nona.. apa kau akan membeli rumah ini?."
Seorang wanita paruh baya membuyarkan lamunan lisa.
Segera menolah untuk melihat wanita yg mengajaknya bicara itu. Dan Lisa mengenalnya sebagai nyonya ann, tetangganya dulu yang selalu menyapa lisa kecil saat berangkat ke sekolah.
" rumah ini sudah lama tidak ada yang menempati, pemilik asli rumah ini telah lama meninggal dunia menyisakan seorang putri yang entah berada dimana sekarang. Ibu kasihan dengan nasibnya, ditinggalkan oleh orangtua saat dia masih membutuhkan kasih sayang. Kau lihat.. orang-orang malah menyebar gosip kalau rumah ini berhantu. Hingga banyak orang nekat masuk ke rumah itu. Tapi selama ibu hidup disini, ibu belum pernah melihat hantu yang mereka bicarakan." Nyonya ann mengkisahkan apa yg terjadi dengan rumah itu sepeninggal lisa.
" oh ya, apa kau akan membeli rumah ini?." Tanyanya pada lisa kemudian.
" tidak bu.. aku hanya melihat-lihat saja." Jawab lisa.
" sayang sekali.. tadinya aku senang jika rumah itu ada yang membeli, setidaknya kawasan ini bisa sedikit tenang dan orang-orang sok pemberani tidak akan mengusik ketenangan tidur malamku." Ungkap nyonya ann kecewa.
" tapi mungkin nanti aku akan memikirkannya.. merenovasi rumah ini." Ujar lisa mencoba sedikit menghibur nyonya ann.
" yah itu bagus.. tapi kenapa tidak sekarang saja kau melakukannya?." Tanya nyonya ann yang mengira lisa memang akan membeli rumah itu.
" karena aku harus pergi ke seoul sekarang." Jawan lisa.
" ohh begitu.. ngomong-ngomong siapa namanu nona muda?."
" jika nanti aku merenovasi rumah ini.. aku akan memberitahukan namaku pada anda nyonya."
Lisa bukannya tidak sopan, dia terpaksa melakukan itu agar orang-orang tidak mengetahui identitas aslinya. Atas nasihat mario, lisa harus mengubah marganya demi keselamatanya sendiri.
" kalau begitu saya pamit.. selamat siang." Lisa meninggalkan nyonya ann dan berjalan ke mobilnya. Disana sudah duduk di kursi kemudi paman mario yang akan mengantar lisa ke bandara international suvarnabhumi bangkok.

" lisa... kau sudah siap bertemu dengan dennis kim?." Tanya mario saat mereka tengah berada dalan jalanan padat kota bangkok.
" aku harus siap paman.. ini tujuan hidupku, apapun resikonya aku harus siap menanggungnya." Jawab lisa mantap. Matanya lurus kedepan seolah menggambarkan keteguhan hatinya.
" paman hanya khawatir terjadi sesuatu padamu." Ungkap mario.
" berjanjilah kau akan pulang dengan selamat." Lanjutnya sambil memegang bahu lisa lembut.
Lisa menatap wajah mario sejenak
" lisa janji akan pulang dengan selamat." Ujar lisa sambil tersenyum.
Mario menghela nafas lega, setidaknya dia tahu lisa selalu menepati janjinya.

Lisa dan mario telah sampai di terminal bandara international suvarnabhumi, lisa menatap lekat-lekat wajah pria yang telah banyak berjasa dalam hidupnya.
" terima kasih paman.. terima kasih untuk semua yang telah paman berikan selama ini. Terima kasih karena sudah bersedia merawat lisa dan membimbing lisa. Lisa tidak tahu bagaimana caranya membalas semua kebaikan paman." Lisa mengungkapkan rasa terima kasihnya.
" kau sudah membalas apa yang sudah paman berikan padamu." Balas mario.
" melihat kau berhasil di kemiliteran sudah membuat paman bangga, dulu paman ingin sekali jadi prajurit militer, hanya nasib memilih paman menjadi seorang anggota polisi." Lanjutnya.
Lisa lantas memeluk erat mario yang sudah dianggapnya sebagai ayah ke-2. Begitu pula mario yang menganggap lisa seperti putri kandungnya sendiri.
" jaga dirimu baik-baik.. jika ada waktu kabari paman yah?!." Pinta mario.
" baik.. paman juga jaga diri, jangan terlalu banyak merokok. Jika nanti lisa pulang paman harus dalam keadaan sehat."
Mario hanya tertawa mendengar larangan merokok dari lisa, dia ingat bagaimana lisa selalu memarahinya jika melihat mario sedang merokok, atau lebih ekstrem semua puntung rokok akan di patahkannya.
" paman akan mencobanya." Balas mario.
Lisa melambaikan tangannya ke arah mario saat dia sudah mulai berjalan menjauh, tapi mario malah berpose hormat tangan pada lisa yang tersenyum melihat tingkahnya.
' pulanglah dengan selamat lisa.' Ucap mario dalam hati sambil menatap punggung lisa dari kejauhan.

revenge and love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang