23| Deeptalk

4.4K 508 60
                                    

So Hyun membuka matanya perlahan yang masih terasa sangat berat. Napasnya masih terasa panas namun beruntungnya flu yang kemarin bersarang di hidungnya sudah menghilang. Hanya saja sekujur tubuhnya terasa sakit semua.

Dan hal pertama yang So Hyun dapati adalah wajah tampan Taehyung dengan rambut berantakan khas orang bangun tidur. Pria itu bahkan tersenyum padanya dan tangannya mengusap lembut pipinya.

So Hyun baru sadar bahwa yang ia jadikan bantal sejak tadi malam adalah lengan kanan Taehyung. Mereka berdua masih berada di bawah selimut yang sama dan tubuh atas mereka sama-sama tidak mengenakan pakaian meski So Hyun masih memakai bra.

"Selamat pagi," ujar Taehyung. Namun pria itu justru kembali memejamkan mata dan memeluk So Hyun.

So Hyun tidak bereaksi. Ia masih diselimuti rasa gugup karena kulit mereka bersentuhan. Bahkan ia juga baru menyadari bahwa tangannya berada di pinggang Taehyung. Apa semalaman ia juga memeluk pria itu?

"Ajhussi."

"Hm?" Taehyung masih setia memejamkan mata.

"Semalam... apa yang kita lakukan?" So Hyun tidak ingat. Matanya terlalu berat untuk dibuka, mungkin karena efek obat. Yang dia ingat hanyalah Taehyung yang membuka paksa bajunya.

"Berbagi kehangatan."

"Ne?!"

Taehyung membuka matanya. Dengan jarak sedekat ini, ingin sekali dia merasakan bibir So Hyun yang sejak tadi malam membuat Taehyung berusaha mati-matian untuk mengendalikan diri.

Taehyung pria normal. Berada di balik selimut yang sama dengan So Hyun apalagi kulit mereka saling bersentuhan tentu saja membuat sesuatu dalam diri Taehyung bergejolak. Beruntungnya dia berhasil mengikuti logikanya untuk tidak menyakiti So Hyun.

"Semalam kau kedinginan meski aku telah menyalakan penghangat. Jadi aku memelukmu."

"Hanya itu?"

"Memangnya kau mau apa lagi?"

So Hyun tidak menjawab pertanyaan Taehyung. Dia mengalihkan tatapannya ke langit-langit atau ke arah lain asal tidak bersirobok dengan tatapan Taehyung.

"Apa yang terjadi padamu kemarin?" Taehyung menyelipkan rambut So Hyun ke belakang telinga gadis itu. "Mengapa kau hujan-hujanan?"

Raut wajah So Hyun mendadak murung dan ini membuat Taehyung semakin yakin ada suatu hal yang membuat istrinya sedih sejak kemarin.

"Cerita saja padaku. Jangan menyimpannya sendirian."

"Tapi Ajhussi jangan marah."

Taehyung mengangguk.

"Janji ya?" So Hyun mengulurkan jari kelingkingnya pada Taehyung.

Ya Tuhan! Dalam suasana seperti ini bisa-bisanya So Hyun bertingkah menggemaskan? Namun pada akhirnya Taehyung menautkan jari kelingkingnya pada kelingking So Hyun.

"Aku janji."

Dengan air mata yang mulai menggenang, So Hyun menceritakan kejadian kemarin. Tentang bagaimana ia yang pergi ke perpustakaan untuk meminjam novel hingga memergoki Jungkook dan Tzuyu tengah berciuman. Ia juga menceritakan pada Taehyung tentang apa yang kemarin Jungkook katakan padanya juga keanehan-keanehan yang terjadi antara Jungkook dengan Tzuyu selama ini.

Setiap kali air mata So Hyun menetes, Taehyung akan langsung menghapus bulir bening itu berulang kali. Pria tiga puluh tujuh tahun itu tidak rela jika gadis yang sangat ia cintai ini meneteskan air mata untuk pria lain. Tidak bisa Taehyung pungkiri bahwa ia cemburu karena perasaan So Hyun pada Jungkook belum juga berubah.

AHJUSSI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang