34|Malam Panjang

6.1K 441 59
                                    

"Aku akan melakukannya dengan baik. Percayalah padaku."

So Hyun menelan saliva-nya dengan susah payah. Deep voice Taehyung terasa membelai telinganya. Begitu juga dengan mata gelap Taehyung yang seolah mampu menghipnotisnya. So Hyun benar-benar merasa kehilangan tempat untuk berpijak. Apalagi saat kedua tangan Taehyung mulai mengangkat ujung kaosnya hingga lolos melewati kepalanya dan hanya menyisakan bra hitam dan juga pakaian bawah yang masih utuh.

"Ajhussi," panggil So Hyun dengan suara gemetar. "Boleh tidak lampunya dimatikan?"

"Waeyo?" Taehyung mengecup sekilas bibir So Hyun dan kembali memeluk pinggang sang istri yang kali ini tidak terhalang apa pun.

"Aku ... malu."

"Tidak perlu malu. Kau akan terbiasa nantinya."

Taehyung merebahkan tubuh So Hyun ke tempat tidur. Ia memposisikan dirinya di atas tubuh sang istri dan bertumpu pada kedua lutut dan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya terus membelai pipi So Hyun untuk memberi ketenangan.

"Ini pertanyaan terakhir So Hyun-ah," Taehyung mengusap bibir gadis itu. "Kau yakin akan melakukannya sekarang?"

"Ajhussi ... apa rasanya ... sangat sakit?"

"Hm. Sangat sakit. Kau mungkin akan kesulitan berjalan besok karena masih merasakan perih."

So Hyun menggigit bibir bawahnya, ciri khas jika dia sedang gugup.

"Tapi rasa sakit itu hanya sebentar. Jika aku terus menggerakkan tubuhku, kau tidak akan kesakitan lagi," Taehyung menarik bibir bawah So Hyun yang gadis itu gigit. "Dan jangan menggigit bibirmu saat nanti kau kesakitan. Kau boleh berteriak keras karena suaramu tidak akan terdengar keluar. Kau juga boleh menggigit pundakku atau mencakar tubuhku bila perlu untuk melampiaskan rasa sakitmu. Aku tidak ingin kau sakit sendirian. Berbagilah rasa sakit itu padaku, Arrachi?"

So Hyun mengangguk pelan. Ia berusaha mengikuti apa yang Taehyung katakan dan perlahan mencoba membuang kegugupannya.

Taehyung mendekatkan wajahnya kemudian melumat bibir So Hyun. Sementara kedua tangannya mulai melepas kancing kemeja biru muda yang ia pakai dan menanggalkannya hingga tubuh atasnya tidak terbalut apa-apa.

Kemudian ia mengarahkan tangan kanannya ke balik punggung So Hyun untuk melepas pengait bra gadis itu. Dan jangan lupakan bahwa bibir mereka masih melumat dan keduanya berusaha memberikan yang terbaik.

Ciuman Taehyung bergerak turun menyusuri leher So Hyun dan kedua tangan yang mulai meremas buah dada gadis itu dengan penuh kehati-hatian. Bisa Taehyung dengar degup jantung So Hyun yang tidak beraturan dan hal ini membuatnya mengulas senyum tipis.

"Mendesahlah, So Hyun-ah. Jangan ditahan," ujar Taehyung dengan mulut yang mulai mengecup dan mengulum buah dada So Hyun bergantian.

So Hyun merasa suhu tubuhnya meninggi. Kedua tangannya meremas seprei dengan napas yang tidak beraturan dan desahan kecil yang mulai terdengar. Ia tidak tahu mengapa tubuhnya terasa bergejolak. Terlebih saat Taehyung bermain lidah di atas perutnya. Desahan yang keluar dari mulut So Hyun pun semakin jelas terdengar.

Taehyung bersumpah, ini adalah pertama kalinya ia gugup saat melakukan hal ini. Padahal melakukan hubungan seks dengan wanita pernah ia lakukan beberapa kali sebelumnya. Dan Taehyung tidak merasa gugup sama sekali. Ia selalu memegang kendali permainan dan menjadikan puncak kenikmatan dan kepuasan adalah tujuan utamanya.

Namun dengan So Hyun, ia merasa berbeda. Dia ingin memberikan sentuhan terbaik untuk gadis itu. Memberi gadis itu kenikmatan yang belum pernah dirasakannya. Jika setiap kali berhubungan seks Taehyung bersikap egois, namun tidak kali ini. Dia tidak hanya ingin mendapatkan kenikmatan sendirian. Dia ingin meraihnya bersama So Hyun.

AHJUSSI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang