39|Ikut ke Kantor

4.4K 467 101
                                    

Sepertinya Taehyung harus segera mencari toko yang menjual isi ulang kesabaran. Karena semakin hari ia merasa So Hyun semakin manja padanya. Entah karena sedang hamil atau karena keinginan sang istri sendiri.

So Hyun tidak mau mandi jika Taehyung tidak menggendongnya ke kamar mandi. Tidak mau makan jika bukan Taehyung yang menyuapinya. Remaja tujuh belas tahun yang sebentar lagi akan menjadi seorang ibu itu pun selalu mengomel setiap kali mencium aroma parfum Taehyung. Ia mendadak sangat benci dengan aroma itu. Padahal selama ini So Hyun sangat menyukainya. Hingga dengan sangat terpaksa Taehyung menggunakan parfum yang So Hyun pilihkan, aroma bubble gum. Bayangkan saja pria dengan aura dingin dan menyeramkan justru menggunakan parfum beraroma permen karet yang manis.

Tidak sampai di situ, So Hyun juga tidak bisa lama-lama berjauhan dengan Taehyung. Jika ia harus pergi ke sekolah dan Taehyung ke kantor, pasti saat sang suami menjemputnya, So Hyun akan marah-marah tanpa sebab bahkan menangis karena kesal.

Namun Taehyung tetaplah Taehyung. Dia begitu mencintai sang istri dan calon bayinya. Taehyung juga memesan sebuah boneka yang diberi nama Tata. Boneka dengan kepala berbentuk hati dengan baju warna biru polkadot kuning itu diharap bisa menemani So Hyun saat mereka berjauhan selama beberapa jam.

Hari ini, So Hyun yang tidak perlu pergi ke sekolah merengek pada Taehyung agar bisa ikut ke kantor. Dengan penuh kesabaran, Taehyung menjelaskan bahwa hari ini dia sangat sibuk dan harus memimpin rapat akhir bulan perusahaan.

"Aku janji tidak akan merepotkan Ajhussi di sana. Aku akan duduk bersama Tata dan tidak berisik," So Hyun menarik ujung jas Taehyung. Sang suami sudah siap pergi ke kantor sementara dirinya masih berada di atas ranjang karena baru bangun.

"Arrayo. Kau tidak akan mengganggu. Tapi nanti kau bosan di sana."

"Tidak akan bosan asal bisa melihat wajah Ajhussi."

"Nanti setelah rapat kita bisa melakukan panggilan video. Kau bisa melihat wajahku," Taehyung mengusap puncak kepala sang istri.

"Tidak mau! Aku mau ikut! Pokoknya ikut!" So Hyun menarik-narik ujung jas Taehyung. Bibirnya mengerucut dengan mata berkaca-kaca.

Dia sendiri tidak tahu mengapa bersikap seperti ini pada Taehyung. Tapi So Hyun memang tidak bisa memungkirinya, dia selalu merindukan sang suami setiap waktu.

Taehyung mengembuskan napas berat. So Hyun pagi-pagi berulah lagi. Jika sudah seperti ini mana bisa Taehyung melarang lagi? Melihat So Hyun menangis adalah hal yang selalu berusaha ia hindari.

"Ya sudah. Kalau begitu cepat ganti baju. Aku tunggu di bawah."

"Jangan ditinggal ya."

"Iya," Taehyung mengecup kening So Hyun dan menyunggingkan senyum. "Jangan pakai rok atau dress."

Ingat bahwa Taehyung adalah pria posesif. Dia tidak ingin ada pria lain yang melihat kaki jenjang sang istri, terlebih si mesum Park Jimin.

Satu jam kemudian mereka sudah tiba di kantor. Taehyung memasuki gedung perusahaan sambil menggandeng tangan kanan So Hyun, persis seperti seorang ayah yang membantu putrinya menyeberang jalan. Apalagi So Hyun yang membawa boneka Tata dalam gendongannya, terlihat seperti remaja lucu dan manis.

Beberapa karyawan langsung mengucapkan selamat pagi sambil membungkukkan badan saat berpapasan dengan Taehyung dan So Hyun. Beberapa karyawan laki-laki yang melihat perlakuan manis sang atasan pada istrinya tampak kagum karena sisi hangat yang Taehyung tunjukkan. Sementara karyawan wanita semakin memandang Taehyung dengan tatapan memuja.

Pria kaya, cerdas, dingin di luar namun sangat hangat pada istrinya. Bukankah Taehyung adalah suami impian semua wanita di dunia?

"Ajhussi, Jimin Ajhussi sudah datang belum?" tanya So Hyun saat mereka sedang berjalan menuju ruangan Taehyung.

AHJUSSI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang