47|Misteri

3.7K 463 117
                                    

"Tidak bisakah kau memaafkan Taehyungie-Hyeong?"

Satu pertanyaan yang Jungkook ajukan di meja makan pagi ini membuat Seok Jin mendadak kehilangan selera makannya. Hanya ada mereka berdua di sini karena Ji Soo sedang memandikan Eun Woo dan So Hyun sedang membantu Sa Rang memakai seragam sekolahnya.

"Jangan merusak mood pagi hariku. Aku sedang tidak ingin membahas si brengsek itu."

"Hyeong, kau tahu kan ini salah paham? Kau dan So Hyun tahu kalau Taehyungie-Hyeong tidak pernah tidur dengan Irene. Tapi mengapa kalian berdua tidak mau memaafkannya?"

Seok Jin meletakkan sandwich yang ia makan hanya satu gigitan. Ia kehilangan selera makannya karena obrolan pagi ini.

"Mungkin kakakmu tidak pernah mengkhianati adikku. Tapi kakakmu pernah memperalat adikku hanya untuk membohongi mendiang Nyonya Hae Soo."

"Tapi pada akhirnya kakakku mencintai So Hyun! Begitu pun sebaliknya. Semua manusia pernah melakukan kesalahan. Semua manusia memiliki sisi gelap dalam hidupnya. Tidak bisakah kalian berdua melupakan semuanya dan berdamai dengan masa lalu? Taehyungie-Hyeong terluka! Delapan tahun adalah waktu yang sangat cukup untuk menyiksanya. Bisakah kalian berhenti sekarang?"

"Dari ucapanmu barusan seolah-olah aku dan So Hyun adalah tersangka dalam masalah ini dan kakakmu adalah korban. Padahal kau tahu bahwa korban dari kejahatan kakakmu adalah adikku," Seok Jin meminum kopinya sedikit kemudian bangkit berdiri. "Kau terlihat sangat mencintai adikku. Jadi mengapa tidak kau saja yang membahagiakannya?"

"Karena yang adikmu cintai adalah kakakku!" tandas Jungkook. "Hentikan keegoisanmu, Hyeong. Karena kau tidak hanya sedang menyakiti saudaraku, tapi juga menyakiti adikmu sendiri."

Seok Jin tidak membalas perkataan Jungkook. Ia lebih memilih meninggalkan meja makan sambil membawa tas kerjanya untuk berangkat ke kantor. Meski ia merasa setiap kata-kata Jungkook adalah sebuah kebenaran.

"Appa!"

Jungkook menoleh ke arah kamar yang ada di dekat perpustakaan. Ia melihat Sa Rang keluar dari kamar itu sambil membantu mendorong kursi roda So Hyun.

"Sudah siap berangkat?"

Sa Rang mengangguk. Gadis kecil itu memang tidak pernah sarapan dan hanya meminum susu pisang.

"Eomma, Sa Rang berangkat dulu," gadis itu mencium pipi kanan So Hyun.

"Hati-hati. Belajar yang rajin dan habiskan makan siangmu. Pastikan kau tidak makan udang di sekolah."

"Arrasseo."

Jungkook bangkit dan mengambil tas kerjanya lalu menggandeng tangan Sa Rang. Kemudian berpamitan pada So Hyun. "Aku berangkat."

"Chankkamanyo!" Sa Rang menarik tangan Jungkook agar berhenti melangkah.

"Wae?"

"Mengapa Appa tidak mencium Eomma dulu?"

Jungkook dan So Hyun saling melempar pandangan saat Sa Rang mengajukan pertanyaan yang kurang tepat. Jungkook akhirnya maju selangkah dan menunduk lalu mengecup kening So Hyun sekilas.

"Aku berangkat," Jungkook mengusap pipi So Hyun. "Jangan lupa minum obatmu."

"Ne."

Jungkook dan Sa Rang melangkah meninggalkan rumah untuk berangkat ke sekolah menggunakan mobil. Rupanya sopir Jungkook sudah menunggu di depan rumah. Jadi mereka bisa langsung berangkat tanpa harus menunggu lagi.

***

"Kau yakin akan menceraikan So Hyun?"

Taehyung mengangguk pelan sebagai jawaban atas pertanyaan Jimin barusan. Lagi pula untuk apa mempertahankan pernikahan yang bahkan sudah hancur?

AHJUSSI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang