PERGI BAB XII ( Masa Lalu )

2.8K 118 10
                                    

Hari demi hari kian berlalu sejak kejadian antara Aletha dan Alesha. Ya, mereka seakan menjaga jarak satu sama lainnya. Mungkin sedari dulu mereka sudah menjaga jarak, namun ke anehan tidak terelakkan dari mereka. Terlihat dari Alesha ketika berpapasan dengan Aletha ia sama sekali tidak menganggunya, hanya sekedar untuk sinis terhadapnya pun tidak. Hal itu membuat Conita berkerut heran.

"Tha, apa terjadi sesuatu diantara kalian? Maksudku kalian memang tidak pernah damai, tapi tidak biasanya gadis itu melewatkan waktu untuk membuatmu tidak tenang" heran Conita.

"Tidak ada apa apa" ujar Aletha.

"Um baiklah. Tapi kau kenapa? Akhir akhir ini kau semakin pendiam dan juga pucat" ucap Conita khawatir.

"Tidak apa apa"

"Baiklah, aku hanya khawatir pada mu"

Ya Aletha memang sudah semakin pucat, ia juga sudah terlalu lelah hanya untuk berjalan dari arah kelas ke kantin. Dalam diam ia terus berpikir, apakah umurnya hanya akan sampai ditahun ini? Bulan depan adalah ulang tahunnya dan Alesha yang ke-17 tahun. Ya, usia yang dinantikan para remaja.

"Ta"

"Iya? Ada apa Tha?"

"Kau bisa ke kantin sendiri? Aku ingin ke perpustakaan"

"Oh ok baiklah, butuh camilan?"

"Tidak" setelah itu Aletha melenggang pergi ke arah Parpustakaan. Sesampainya disana, ia duduk dibangku paling pojok yang ada diujung ruangan, jarang ada siswa yang ingin duduk disana.

"Dua puluh delapan hari lagi, kami berulang tahun. Dan akan menjadi tahun ke-8 aku diabaikan mereka, tahun kedelapan kami saling menutup diri, ku harap sesuatu terjadi agar merek melihat ku walau hanya sejenak" sangat lirih dan sedih Aletha mengatakannya.

Ia beranjak untuk mengambil sebuah buku yang menarik perhatiannya disalah satu rak tinggi yang ada disana. Saat hendak mengambilnya, tangan seseorang lebih dulu mengambilnya.

"Alesha?" tegur orang itu yang ternyata adalah seorang pria.

"Um?" Aletha menoleh kearah pria itu sambil berkerut heran.

"Iya, kau Alesha? Ingat pada ku tidak?"

"Saya bukan Alesha, dan saya tidak ingat" ujar  Aletha dingin.

"Oh? Bukan? Lalu kau siapa?" tanya pria itu.

"Entahlah" kemudian Aletha berlalu tanpa berbalik sama sekali.

"Hei tunggu. Kau Aletha kan? Kau ingat pada ku tidak? Aku Reyhan, sahabat kecil mu"

'Reyhan' tiba tiba nama itu muncul dibenaknya. Kenangan itu, kenangan yang mampu membuatnya mengingat masa kecilnya yang indah sebelum semuanya kacau.

"Tidak, saya tidak ingat. Permisi" Aletha enggan untuk berurusan dengan masa lalunya. Ia memilih pergi ke taman belakang demi menjernihkan pikirannya.

Tiba tiba angin masa lalu berhembus dan membawa ingatannya kemasa lalu.

Flashback on

Seorang gadis berumur 8 tahun tampak menangis sesegukan disalah satu bangku taman.

"Hiks....hiks..."

"Kau kenapa Sha?" tanya gadis yang begitu mirip dengan gadis yang sesegukan itu.

"Itu kak Alex jahat, dia tidak datang padahal sebentar lagi ulang tahun kita hiks" ujar gadis itu, Alesha.

"Biar aku yang membujuknya, kau diam ya? Tidak usah menangis lagi" bujuk sang kembaran, Aletha.

Tiba tiba sosok pria kecil berusia sama dengan mereka datang dengan tiga buah ice cream ditangannya.

"Hai, mau ice cream?" tawar pria kecil itu.

"Kau siapa?" tanya Aletha.

"Reyhan, namaku Reyhan Adinaya. Salam kenal"

"Oh, aku Aletha dan ini Alesha" Reyhan dibuat bingung oleh wajah keduanya yang seakan begitu mirip.

"Cara membedakannya?"

"Alis" ucap Alesha.

"Alis?"

"Ya alis. Alis milik ku memiliki sekat, alis milik Aletha tidak ada sekat jika diperhatikan lebih teliti" jelas Alesha.

"Hm begitu ya, baiklah kita teman"

"Ok kita teman"

Lalu ketiganya tertawa bersama dengan ringan tanpa beban.

Tiga hari berlalu sejak pertemuan terakhir mereka dengan Reyhan yang kini berada di negara Kincir Angin, dan satu minggu lagi ulang tahun Aletha dan Alesha yang ke 9. Alex masih belum bisa pulang dari pendidikan yang diatur oleh ayahnya. Hal itu membuat Alesha merasa sedih dan memaksa Aletha untuk membujuk Alex pulang secara paksa hingga kejadian naas itu terjadi. Alex kecelakaan dalam perjalanan dan hal itu menjadi alasan Aletha dibenci hingga kini.

Flashback off

"Meyedihkan" hanya kata itu yang ia mampu ucapkan.

TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

HUA MAAP LAMA UP LAGI SIBUK AKUTUH. KALO GA SIBUK PASTI RAJIN UP KOK. NANTI RENCANYA MAU UP SECARA BERATURAN. TAPI HARINYA BELUM TAU KAPAN. OKSIP LANJUT, JADI GES JAN LUPA YE VOTENYA LUPYU.


21-11-2019
Nalaraksara

Pergi [ Aletha ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang