Aletha sedang berada di balkon kamarnya. Dia sedang melamunkan nasibnya yang begitu buruk,menurutnya.
"Beban ini begitu berat. Ingin rasanya berbagi duka dengan mereka, tapi itu tidak mungkin terjadi" gumamnya lirih.
Ditengah lamunannya, Alesha tiba tiba teriak memanggil namanya.
"ALETHA!" mendengar namanya di panggil, Aletha langsung turun.
"Apa?"
"Santai nona"
"Lalu?"
"Perut ku lapar, keluar dan beli sesuatu untuk dimakan"
"Sudah malam"
"Bukan urusan ku"
"Kalau begitu, itu juga bukan urusan ku" ucapnya kemudian berjalan meninggalkan Alesha yang mencak mencak.
"Oh jadi kau mau membiarkan aku kelaparan? Mau penyakitku kambuh eh?" Aletha hanya bisa menghela napas lalu memilih menuruti kakak kembarnya itu.
Saat di perjalanan, Aletha merasa bingung mau kemana. Pasalnya semua warung sudah tutup dan tidak ingin Alesha kelaparan. Karena menyerah, dia memilih pulang, tapi sebelum itu dia berinisiatif untuk mampir ke supermarket dahulu.
Tiba tiba segerombolan pria datang menghalaunya.
"Hai mau kemana cantik" ucap salah satu dari mereka.
"Minggir" ketus Aletha.
"Ow ow jangan galak dong cantik. Sini main dulu sama kita" Aletha tak menggubris mereka dan terus berjalan hingga salah satu dari mereka mencekal tangannya.
"Lepaskan brengsek" ucap Aletha dingin.
"Hanya sebentar nona" tutur orang tersebut.
"Ck! Lepas!"
"Tidak akan. Lebih baik kau diam!"
Bugh
"BRENGSEK!" teriakan tajam dan suara hantaman terdengar bersamaan di pendengaran Aletha yang telah gemetar.
"Siapa kau!?" desis salah seorang yang mengganggu Aletha.
"Yang jelas bukan orang brengsek dan bajingan seperti kalian" ucap pria yang menolong Aletha dengan nada sinis.
"Kau tidak ada urusannya sama kita. Pergi sana"
"Kalian yang pergi"
"Kurang ajar" setelah itu yang terdengar hanya suara pukulan dan hantaman yang saling berbalas membuat Aletha merosot akibat ketakutan. Lama Aletha menutup matanya, tiba tiba dia mersakan sentuhan hangat di pundaknya.
"Tidak usah takut. Biar aku mengantar mu" ajak pria yang wajahnya tertutup dengan topi hitam di tambah tudung hoodienya.
"Kau, siapa?" tanya Aletha taku takut.
"Tidak usah takut"
"Kenapa menolong ku?"
"Harus beralasan?"
Dan Aletha hanya diam menanggapi.
"Ayo"
Skip
Aletha merasa bingung terhadap pria di depannya saat ini. Pasalnya dia tidak mengenal pria di depannya,lalu bagaimana pria itu bisa tau rumahnya?
"Tau alamat ini dari mana?" tanya Aletha bingung.
"Kau tidak perlu tahu. Sudah masuk sana" ucap pria itu.
"Ok. Thanks"
"Lain kali kalau ada apa apa jangan sungkan untuk menghubungi ku"
"Memang kau siapa? Aku tidak mengenal mu" yang dikatakan Aletha memang benar, dia tidak pernah mengenal pria berhoody didepannya. Bagaimana wajahnya mau di kenali kalau wajahnya saja tertutup hoody ditambah lagi dengan topinya itu,pikir Aletha.
"....."
"Sekali lagi terimakasih"
Setelah mengatakan itu, Aletha langsung masuk kerumahnya tanpa melihat perubahan ekspresi pria itu.
"Aku akan melindungi mu, aku janji" gumam pria itu bersungguh sungguh.
VoteMent guys....
Gue minta Votenya tapi yang ikhlas, gue juga gak berharap lo ngasih Vote,soalnya ini tuh buat seneng seneng aja.
5-05-2018
Nalaraksara
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi [ Aletha ]
Teen FictionBerkisah tentang kehidupan seorang gadis yang begitu naif ketika dihadapkan dengan kekejian permainan hidup. Baginya, semua terasa buntu dan hampa. Menjadi bayangan tak kasat mata dan tak teranggap ditengah rumah sendiri. Itulah yang ia rasakan, gad...