Working my way back to you

8.6K 293 27
                                    

Taarr.... tarrr.... tarrrr

Suara kembang api dan pekikan bahagia terdengar dari seluruh penjuru ruangan resepsi.

Bukan ruangan tepatnya, karena pesta resepsi pernikahan tersebut dihelat di sebuah kebun, di salah satu resort eksotis di pulau Jeju.

"Hyung, sepertinya kita harus segera menghampiri pengantin sebelum tamunya semakin banyak," ajak Hoseok pada Seokjin yang baru saja mengangkat gelas wine dari nampan salah satu pramusaji.

"Baiklah." Seokjin menyahut lalu berjalan sambil menyesap wine di tangannya.

"Selamat brother! Akhirnya, setelah perjuangan yang legend!" Hoseok tertawa renyah sambil menyalami salah satu pengantin. Si pengantin berkulit pucat tersebut tersenyum, mungkin mengingat perjuangannya mendapatkan seseorang di sebelahnya saat ini, yang tak lain adalah pria yang baru saja sah menjadi pasangannya. Namun sayang, yang dipikirkan malah asyik tersenyum kagum melihat pijaran kembang api yang menawan di atas langit Jeju.

Seokjin gantian berhadapan dengan si lelaki pucat setelah Hoseok menyingkir ke samping. Pria dengan tubuh tegap itu meninju kecil bahu pria di depannya.

"Kau benar-benar harus menjaga Jimin untukku."

"Wow, apa ini? Jangan bilang kau akan memendam dendam kapadaku seumur hidupmu."

Si pucat berbisik sambil menyunggingkan senyum yang jarang menghias wajahnya.

"Sialan kau!" Seokjin mendorong dada Yoongi, si mempelai pucat dengan cukup keras. "Selama Jimin bahagia, apa lagi yang bisa aku lakukan selain merelakan kalian berdua?" Seokjin menyahut sendu. Matanya menatap ke arah pria di sebelah Yoongi. Masih seperti dulu, bedanya sekarang Jimin telah memiliki Yoongi di sampingnya.

"Cintamu ke Jimin akan selalu abadi ya?" Yoongi bertanya retoris.

"Tentu saja, tapi jangan salah artikan Yoon, sekarang dia sudah seperti adikku."

Seokjin meringis. Begitupun Yoongi. Rasa canggung tiba-tiba saja menyerukan diantara keduanya. Salah sendiri menggali topik yang tidak seharusnya ada di sebuah pernikahan. Apa yang Seokjin harapkan, Yoongi tidak mungkin mengalah ketika kemenangan telah ada di genggamannya.

Seokjin akhirnya memiliki untuk berlalu, dan menetapkan langkahnya ke depan Jimin.

"Hyung!" Jimin sontak mendekap Seokjin dengan erat, bahunya berguncang pelan, jarak mereka yang amat dekat membuat Seokjin bisa dengan leluasa mendengar isakan kecil milik Jimin.

"Selamat Jim!" ujar Seokjin menepuk nepuk punggung Jimin.

"Segeralah menyusul hyung. Kau lelaki yang baik, aku yakin di luar sana ada seseorang yang sama baiknya sedang menunggumu!" Jimin bicara dengan sedikit tersendat-sendat setelah terisak cukup lama.

Seokjin sempat melirik ke arah Yoongi yang diam memperhatikannya ketika Jimin membelai pipi Seokjin dengan lembut.

"It's your day, Jiminie, doakan saja semoga aku segera menemukan the special one!" ujar Seokjin, menepuk pundak Jimin lalu berjalan turun dari pelaminan.

Sungguh tidak ada yang paling menyiksa dari apa yang ia alami saat ini.
______________________________________

"Jin, jangan lupa dua minggu lagi temui namja yang eomma pilihkan untukmu ya!" Nyonya Kim berseru pada puteranya dari meja makan.

Seokjin mendelik tajam, "Lagi?"Tanyanya memelas.

"Tentu saja. Karena yang kemarin tidak berhasil, eomma carikan lagi dong!" Nyonya Kim masih asyik bertukar pesan dengan seseorang di ponselnya. Wanita yang terlihat tidak begitu memedulikan reaksi anaknya itu membuat Seokjin menghela nafasnya dalam.

Jin Purple V Oneshoot BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang