💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕Hanya 3 minggu berselang
Seokjin memandangi Jimin yang sedang menata paprika, memisahnya sesuai warna, menumpuknya rapi menjadi sebuah susunan luar biasa.
Mempekerjakan orang patah hati lumayan juga, bisa sekalian membuat tokomu terlihat eye catching.
Dari tempatnya berdiri, Seokjin bisa melihat Min Yoongi keluar dari mobil box miliknya, membawa beberapa kertas ditangannya. Dia menyapa Jimin yang kini sudah beralih ke teras toko, untuk menata tumpukan kentang yang baru saja disentuhnya satu jam yang lalu.
Seokjin melambai pada Yoongi, memberi kode agar lelaki salju tersebut langsung masuk.
"Brosur pinjaman dari bank, katamu ingin pikir-pikir".
Pemuda Min tersebut menyodorkan kertas warna warni pada Seokjin, sembari mencomot sebuah wortel dan memakannya langsung.
Oke, sekarang kucing adalah pemakan wortel, iya kan Min Yoongi?"Apa kau ambil juga?" tanya Seokjin singkat.
Yoongi mengangguk pelan, masih sambil mengunyah.
"Ini masuk tahun kelimaku. Mereka memberikan pinjaman secara bertahap dan setiap tahun selalu naik"
Ucap Yoongi lagi, kali ini pandangannya fokus kedepan toko, mematai jimin dengan seksama.
"Lupakan niatmu mendekati Jimin! Dia sedang patah hati!".
Seokjin memukul lengan pria di hadapannya begitu tahu dia memandang Jimin dengan penglihatan yang berbeda.
"Memang kau siapanya?".
"Bosnya! Kularang kau mendekati karyawanku!".
"Tck! Kalau begitu aku akan menawarinya pekerjaan jadi sekretarisku!".
"Sejak kapan nelayan punya sekretaris?".
"Aku bukan nelayan!".
"Tapi kau bau ikan!".
"Tapi uangku banyak!".
"Lagian kau juga bau sayur!" ejek Min Yoongi.
Seokjin sih diam saja, ia sudah asyik memperhatikan brosur di tangannya.
"Kalau jadi telpon saja, bankir yang memproses pengajuan kreditku gampang, dia bisa dipercaya!".
Setelah wortelnya habis Yoongi segera beranjak dari tempatnya berdiri."Eh, Yoon! Besok jangan drop tuna dulu, yang kemarin tak laku sama sekali, terlalu mahal, aku membuatnya jadi bakso, apa kau mau?" tawar Seokjin saat Yoongi hampir mencapai pintu toko.
"Gratis?".
Seokjin berdecak pelan mendengar pertanyaan Yoongi.
"Jim, antarkan Yoongi ke lemari pendingin, suruh dia ambil bakso ikan sebanyak yang dia mau!".
Jimin tersenyum kecil sambil mempersilahkan Yoongi mengikutinya ke belakang toko.
"Aku mau bayar!".
Dua remaja usia SMA berdiri di depan meja kasir."Madu dan lemon? Itu saja?".
Tanya Seokjin mengambil kantong kertas dan melihat label harga.
"Yups, itu saja!". Jawab si remaja jangkung. Tersenyum manis dan melirik sebentar pada temannya.
"Apa kau yakin, aku tak harus menghitung sebungkus rumput laut di balik sweatermu, dan dua kaleng corned serta satu pack daging ham di dalam ransel kawanmu,sobat?".