Imperfect love

1.7K 94 65
                                    

Story by : anaknya jinv

Note :
▫️100% lokal
▫️Mengandung muatan religius, perbedaan keyakinan, dan mungkin sedikit sensitif.
▫️Homophobic

~Happy reading~

***

Kim Seokjin, pemuda 22 tahun, seorang mahasiswa ekonomi bisnis tingkat akhir yang saat ini sedang berjuang menyelesaikan tugas akhir skripsinya.

Pemuda tinggi berambut hitam yang mulai gondrong itu mematikan speaker bluetooth nya begitu mendengar suara azan ashar berkumandang.

Seokjin bangkit dari kursi empuknya setelah menutup laptopnya, membiarkan beberapa bukunya di atas meja tanpa dibenahi. Kemudian ia berjalan ke sudut ruangan untuk mengambil baju koko yang digantung serta mengmbil kain sarung dan sajadah.

Suara gaduh dari dapur langsung terdengar begitu Seokjin turun dari atas.

Dari tangga, Seokjin melongok ke dapur lalu terkekeh begitu menangkap sosok manis yang sedang mengaduk adonan bersama ibunya.

Seokjin berdehem, membuat dua orang yang sedang berkutat di dapur itu menoleh.

"Eh kamu mau ke masjid? Emang udah azan?" tanya Ibu Seokjin. Sementara sosok manis di sampingnya hanya menatapnya lucu dengan sebelah pipi yang sepertinya tak sengaja terkotori adonan.

"Ini lagi azan, ma. Keasyikan ngobrol sih" Seokjin berjalan menghampiri mereka.

"Wah apa nih menu buka puasa hari ini?" Tanya Seokjin sambil mengintip adonan yang dibuat si manis.

"Nih liat deh, aku bikin perkedel ayam" Kata si manis sambil menunjukkan mangkuk berisi adonan.

"Ah paling juga mama yang bikin, kamu cuma bagian ngaduk-ngaduk doang, iya kan?"

"Ih enak aja! Aku bikin bumbu juga! Iya kan, tan?" Tanya si manis dan dibalas anggukan dan kekehan dari wanita cantik paruh baya tersebut.

"Awas ya kalo gak enak!" Canda Seokjin sebelum mengusap pipi si manis dengan ibu jarinya untuk menghapus adonan yang sudah hampir mengering. "Ini adonannya disisain buat besok?"

Seokjin tertawa, lalu melenggang pergi meninggalkan si manis yang hatinya berdebar.

Si manis itu, Kim Taehyung. Tapi Seokjin lebih suka memanggilnya Taetae. Lelaki tampan dan manis yang usianya berjarak tiga tahun lebih muda dari Seokjin itu adalah tetangganya. Mereka sudah bertetangga sejak keluarga Taehyung pindah ke perumahan ini sekitar lima tahun yang lalu.

"Hus, Tae! Kok malah bengong? Yuk lanjutin" ujar Ibu Seokjin menepuk pelan bahunya.

"Hoamm.. duh Tae ngantuk tante, bukan ngelamun. Semalem tuh Tae gak bisa tidur huhu" Aku Taehyung.

"Oh pantes kamu telat ke gereja tadi pagi" Wanita itu terkekeh.

"Hehe" Taehyung menggaruk tengkuknya.

"Nanti ikut buka puasa di sini lagi kan Tae?"

"Eumm.. gak bisa tante. Nanti nenek sama kakek dateng"

"Oh gitu, yaudah nanti sekalian kamu bawain makanan bikinan kamu deh ya"

Taehyung mengangguk antusias.

———

"Loh Tae kemana, ma? gak ikut buka bareng?" Tanya Seokjin yang kembali menghampiri ibunya di dapur begitu selesai mandi. Niatnya ingin menggoda Taehyung tapi lelaki cantik itu sudah tidak ada. Padahal sepulangnya dari masjid, Taehyung masih ada di sana.

Jin Purple V Oneshoot BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang