BAB 12▶ You are So cute

2.5K 361 13
                                    

Kamu lebih lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu lebih lucu.

▶◻◾◻◀

Tiga puluh menit sudah berlalu. (Namakamu) masih tinggal di rumah Iqbaal. Oma juga belum menunjukkan kedatangannya. Perut yang kosong. (Namakamu) menahannya. Sedangkan Iqbaal, sibuk dengan stik ps-nya.

"Iqbaal laper." (Namakamu) berhasil membuat Iqbaal menoleh. Belum sedetik kembali menatap layar. "Ada makanan gak di rumah lo?"

"Ada sih. Tapi kalo perut lo bisa nampung makanan orang kaya. Makan aja. Noh, di atas meja ada biskuit sama roti."

"Anjir. Sarapan lo roti doang? Gak perih apa perut lo?!"

"Kan. Gue udah bilang itu makanan orang kaya."

"Songong banget. Semua yang lo punya itu cuma titipan. Siapa tau Tuhan nitip itu ke lo yang harusnya untuk gue."

"Biarin aja."

"Kalo di rumah lo gak ada makanan. Gue mau pulang! Laper anjir guenya."

"Kalo pop mie. Lo bisa gak? Noh. Di lemari dapur ada seabrek. Tinggal seduh. Bi Tina gak masak. Jadi kalo laper makan itu aja. Tapi bikinin gue satu ya, ya, ya?!" Iqbaal menggodanya. "Gue pasti akui kalo lo itu cantik."

"Iyuh! Lagian gak perlu lo yang ngakuin. Seluruh dunia juga tau kalo gue cantik."

"Nah!" Iqbaal menyetujui. "Bahkan cewek paling cantik pun kalah sama kecantikan lo."

"Tai!" (Namakamu) memutar bola mata lalu pergi ke dapur.

"Jangan lupa bikinin gue." Teriak Iqbaal.

"IQBAAL." Teriaknya dari dapur. "INI MAU DI ISI CABE APA GAK?!"

"Bikinin gue yang pop mie pedas. Jadi gak perlu pakek cabe!" Jawabnya.

"Tapi gue bikin yang keju!"

"Ganti aja." Jawab Iqbaal enteng.

"Mubazir."

"Isi cabe dua aja."

"TEMPAT CABENYA DI MANA?!" Teriaknya lagi.

Iqbaal diam.

"Di kulkas gak ada! Masa cabe doang pelit banget sih! Iqbaal?! Gak ketemu."

Iqbaal menghela nafas. "Setan lo! Ngomong lagi gue jadiin cabe juga."

"Yaudah buat sendiri."

"Ck. Di keranjang deket kompor, brengsek!"

(Namakamu) diam.

Namun tidak lama setelah itu.

"AW."

Iqbaal menoleh ke dapur. Alisnya mendelik setelah mendengar suara kesakitan (Namakamu). Lalu menghentikan game-nya an melangkah ke dapur. Di sana (Namakamu) sedang memegang satu jarinya keluar darah. "Astaga!" Iqbaal mendekat. "Kalo kerja bisa gak usah banyak omong gak?!"

Tentang, Iqbaal✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang