P R O L O G U E

10.2K 456 2
                                    

Baper yang hebat mengundang sakit yang berkelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baper yang hebat mengundang sakit yang berkelas.
▶◻◾◻◀

Liburan akhir semester sudah mulai. Iqbaal tidak akan membiarkan waktu liburnya terbuang begitu saja. Jadi, Iqbaal memutuskan untuk berkunjung ke rumah neneknya di kampung. Menyeka air keringat, mobil sport dengan atap terbuka melaju kencang. Panasnya di luar ekspektasi Iqbaal. Padahal dia sudah mempersiapkan baju musim dingin- tunggu. Iqbaal ini adalah negara tropis. Tidak ada musim dinginnya.

Mobilnya berhenti di perempatan jalan menanti lampu merah berganti hijau sangat lama- masih ada dua puluh detik lagi. Akhirnya, setelah beberapa menit menunggu. Mobilnya berbelok ke arah komplek perumahan. Tunggu- lihat saja betapa arogannya Iqbaal di mata ibu-ibu yang sedang menggibah, di mata tukang jualan, dan di mata para remaja komplek atas apa yang sedang Iqbaal pamerkan. Tidak bermaksud, tapi itu sengaja.

"Norak banget asli." Gumam Iqbaal. Mengangkay kaca mata ke atas rambut. Iqbaal sesekali melirik semua orang dengan tatapan datarnya. "Kaya belum pernah lihat orang ganteng aja!"

Iqbaal membanting stir ke kiri. Masuk ke arah gang sempit. Cukup untuk pengguna mobil satu arah. Karena jika ada motor yang berpapasan juga tidak akan bisa menghindar. Terlalu sempit, apalagi di sisi kanan ada sedikit selokan kecil.

FRAK! Sebentar. Sepertinya Iqbaal menabrak sesuatu. Matanya menatap ke arah kaca depan. Di belakang sana ada seorang cewek tengah menunjuk dirinya. Iqbaal akan mengabaikannya. Tapi. Brak. Bamper belakang sepertinya di tendang.

"Keluar atau gue telpon polisi?!" Bentaknya.

Iqbaal keluar dari mobil. Tapi tidak untuk cewek itu. Panik akan bamper mobilnya. "Bamper gue! Lo bisa sopan dikit gak sih?! Bisa ganti rugi gak lo! Kampung!"

"Helloww? Kenapa jadi lo yang marah?! Yang harusnya marah tuh gue. Di lihat pakek mata. Keranjang sayur gue. Lagian kalo lo belum mahir nyetir gak usah masuk ke gang sempit. Ini untuk cuma sayuran gue yang kelindes. Kalo anak kecil gimana?"

"Bacotnya, astagfirulah. Anak setan. Lagian yang nyuruh lo naruh begituan di jalanan sapa. Hah? Mobil gue juga najis kali ngelindes sayuran busuk lo!"

Cewek itu membawa keranjang yang koyak. Memamerkan pada Iqbaal. "Ganti rugi!"

"Gak! Lo yang salah."

"Atau gue telpon polisi?!" Ancamnya.

"Terserah lo deh." Iqbaal pergi. Meninggalkan cewek itu yang sudah bertanduk banteng. Iqbaal tidak perduli. Mobilnya melaju membuat cewek itu marah semakin brutal.

**



Jangan lupa di follow akun aku dan tambahkan cerita ini ke dalam perpustakaan milik kalian agar kalian tahu saat aku publis next part lagi.

Memberikan vote dan komen adalah bentuk dari cara kalian menghargai karya aku.

Share ke temen kalian semua.

Gangerti lagi ide akutu dari mana :v

Dan Terimakasih.

Ayu [30 oktober 2019]

Iqbaal Orlando Arsenio

Iqbaal Orlando Arsenio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang, Iqbaal✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang