'25'

157 28 0
                                    

"Hoobae!"

Aku memanggil Hyeongjun yang tengah asyik mengobrol dengan teman - teman nya di halte sekolah. Mereka terlihat bercanda di bawah terang lampu yang menempel di langit - langit halte. Jika jam pulang seperti ini, halte dan trotoar sekolah akan penuh dengan siswa yang berhamburan keluar hingga bus lewat.

"Hyung." Hyeongjun menyambut ku dengan mimik sumringah dan obrolan mereka mendadak terhenti dengan kemunculanku.

Aku memarkirkan sepedaku di pinggir jalan, lalu mengayunkan kaki selangkah menghadapnya. "Dari mana kau dapat nomor Yohan?"

"Mm... dari teman sekelas kalian," jawabnya tak tanggung - tanggung.

"Sudah kubilang, Yohan tidak suka kau menghubunginya!" bentakku.

"Tapi aku menyukainya!" tegasnya. Kedua temannya menoleh seketika mendengar kalimat yang ia lontar kan.

Hyeongjun lantas menarik tanganku, bergerak sedikit menjauh dari teman - temannya. "Hyung, teman - temanku selalu berangan - angan untuk menikah dengan seorang member idol, sementara aku hanya berangan - angan untuk lebih dekat dengan seorang senior seperti Yohan hyung. Apa aku tampak lebih gila dibanding mereka?"

Jika seperti itu, haru kujawab apa?" Cinta memang selalu membuat korbannya menjadi gila. Mereka hanya perlu mencari cara bagaimana cinta bisa sampai tepat sasaran. Jika cinta tidak pernah sampai, lalu apa yang harus dilakukan? Kupikir hanya dua hal, berhenti atau berlanjut, bahkan sampai perasaan itu menyerah sendiri. Lalu bagaimana dengan perasaanku pada Seungyoun? Aku belum bisa memastikan bahwa aku telah benar - benar menyukainya. Toh sejauh ini aku belum bersikap lebih gila dibanding Hyeongjun. Ah!


















Hai guys sebelumx aku mau berterima kasih buat 500 votex :'), terima kasih buat kalian yg tiap baca cerita ini tdk lupa utk sll ngeberi votex utk cerita ku ini, love u all! ❤✨
Dan special 500 vote, aku bakal up 6 chapter hari ini! ^^ 💕

Loved You Before I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang