'12'

258 30 3
                                    

Hari Sabtu, aku sungguh bersemangat. Setiap hari Sabtu, sekolah hanya sampai siang hari. Usai sekolah, aku ingin segerapergi ke toko kue milik Ibu. Katanya hari ini Ibu akan membuat kiue.

Saking semangatnya, aku sangat fokus memperhatikan guru. Aku juga mencatat hal - hal penting dalam buku kecil. Mata, telinga, dan tanganku benar - benar konsentrasi. Namun di tengah keseriusanku menyimak pembelajaran, sosok pria muncul sepintas melewati pintu kelas. Aku meliriknya dan dia melempar senyuman padaku.

"Tampan sekali..." pujiku tak sadar hingga memecah konsentrasi Jinhyuk

"Tampan? Sejak kapan kau bilang kalo Woo Sik Ssaem tampan?"

Aku hanya mengernyitkan kening seketika. "Eh?"

"Wooseok-Ssi! Jinhyuk-Ssi! Joyonghiae!"

Tak kusangka Pak Woo Sik memergoki kami. Kami dibuat kikuk saat pandangannya menyerang kami, bahkan semua penghuni kelas spontan mengarah pada kami. Aku segera memegang pulpen dan menyalin tulisan Pak Woo Sik yang tertera di papan tulis.

Anehnya saat ini aku kembali memikirkan pesan pertama dari Seungyoun. Aku tak percaya bisa secepat ini. Pada malam itu terjadi percakapan panjang di antara kami lewat pesan - pesan yang bermunculan di layar ponsel kami. Dia sungguh membuatku merasa bahwa perasaanku semakin terbuka untuknya.














Jgn lupa votex yh 💕
Gomawo ^^

Loved You Before I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang