Help for 1k vote ❤
H a p p y R e a d i n g ✨
"Pelan - pelan! Kalau jatuh bagaimana?!"
Akhirnya Yohan memperlambat laju sepeda. Aku masih memegang kuat - kuat bajunya. Meski lajunya sedikit lebih pelan, tapi aku masih merasa ketakutan jika harus duduk menyamping seperti ini.
"Dulu waktu kau belum punya sepeda, setiap hari kau selalu numpang jika kita akan pergi sekolah," katanya di sela - sela perjalanan.
"Tapi tak lama setelah itu, aku membeli sepeda dan aku tidak pernah numpang lagi padamu!" protesku tak mau kalah.
"Kenapa kau marah? Aku hanya senang saja. Sudah lama kita tidak berboncengan seperti ini, bahkan jika kita saling marah pun, kita masih bisa berboncengan," terangnya, membuatku tertegun, "sekarang kalau kau marah, kau sering mengayuh sepeda duluan dan meninggalkanku."
"Bukankah kau yang sering meninggalkanku?" serangku, "apa kau tidak ingat waktu Seungyoun meminta nomor hp ku, kau langsung marah dan meninggalkanku?!"
"Sekarang kita hanya membicarakan tentang kita, tidak untuk menyebut nama lain."
Dia kembali membuatku bergeming. Aku merasa heran dengan perkataannya saat ini.
"Ehm... dan alasan kenapa aku marah waktu itu... karena aku kesal saja padamu. Kau terlihat centil sekali dan salah tingkah waktu dia mendekati mu."
Dia kembali memancing amarahku, tapi aku tak mau tinggal diam.
"Bukankah kau punya penggemar seperti Hyeongjun? Lalu jika aku punya penggemar juga, apa salah?!"
Mendengar perkataanku, dia malah ketawa renyah.
"Wae?"
"Kau percaya diri sekali! Kau pikir Seungyoun mau jadi penggemar tukang tidur sepertimu?"
Aku dibuat tak berkutik lagi. Bisa - bisanya dia berkata seperti itu. Dia benar - benar menyepelekan ku. Menyebalkan!
~🌸🌸🌸~
"Eomma!"
Ibu menoleh mendengar panggilan dariku. Usai pulang dari taman azalea, aku meminta Yohan untuk mampir dulu ke toko Ibu.
"Anyyeonghaseyo, Ahjumma," sapa Yohan membungkukkan badannya.
Ibu mendekat. "Annyeong. Kau sudah sehat?"
Yohan mengangguk dengar lembut, sementara aku memonyongkan bibirku.
"Syukurlah." Ibu menepuk pundak Yohan. "Ayo, kau pilih kue yang kau mau, gratis."
"Kenapa hanya dia? Apa aku tidak diberi juga?" Aku buru - buru protes.
"Bukankah setiap hari kau sering memakannya?" pancing Ibu, sementara Yohan malah cengengesan.
"Eomma!"
Ibu menyediakan beberapa macam kue di atas ranjang kecil dan dua kaleng soda. Aku segera mengambil soda dan langsung meminumnya. Pandanganku mengarah ke luar jendela. Rasanya aku malas melihat wajah Yohan yang menyebalkan itu.
"Waktu mendengar kalau kau masuk rumah sakit, Wooseok sangat panik."
Aku spontan menoleh mendengar pernyataan ibu.
"Jinjja?" Yohan melirik padaku.
"Eomma, Yohan temanku, tentu saja aku panik." Aku mencoba untuk tidak membiarkan Ibu berbicara lebih 'buruk' dari itu.
"Apa seperti itu?" Yohan terus memancingku.
Rasanya aku ingin menyembunyikan wajahku saat Yohan menatapku dengan mata jahilnya. Untung saja obrolan kami sedikit terusik oleh dua orang pelanggan yang datang dengan membawa sebuah obrolan yang cukup menarik.
"Aku hampir kena pukulan. Untung saja polisi segera datang." Seorang berjenggot memberi kabar pada temannya saat mereka baru saja sampai di pintu.
"Mengerikan sekali," komentar temannya.
"Apa yang terjadi?" Ibu ikut nimbrung.
Pria berjenggot itu berjalan mendekat. "Kemarin saat aku pulang dari bank, ada perampok yang hampir mencuri uangku, aku hampir kena serangannya."
"Benarkah? Lalu perampongnya?" Ibu tampak penasaran.
"Dia lolos dari kejaran polisi. Keudengar dia salah satu buronan polisi."
"Memangnya seperti apa perampok itu?" Teman yang bersamannya menengahi.
"Dia mengenakan topi dan masker hitam, sepertinya usianya masih muda," terangnya dan sedikit membuatku berpikir tentang pencuri yang sering kuliat.
Seorang pencuri....
Sejak awal kemunculannya, aku dibuat penasaran olehnya. Bukan karena apa, tapi bukan sekali aja aku melihatnya. Yang sedikit membuatku heran, matanya menunjukkan rasa kaget dan takut jika aku kedapatan berada di sekitarnya. Terkadang aku dibuat penasaran olehnya.
Maaf update nya tengah mlm bgt :')
Btw jgn lupa votex yh, good night 🌙💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Loved You Before I Met You
RomansaStart: 8 Nov 2019 End: ??? Kamu adalah mimpiku dan nyataku ✨ Meski tidak pernah benar - benar diacuhkan, mimpi - mimpi itu terasa mengganggu Wooseok. Tidak pernah tercetus niat untuk memasukkan Yohan ke dalam alam mimpinya karena dalam dunia nyata...