H a p p y R e a d i n g ^^
Aku jadi memikirkan Yohan selama dalam perjalanan pulang. Tatapan matanya yang penuh tanda tanya yang mencoba meraba - raba jawabanku, aku masih memikirkan itu. Bagaimana bisa dia hadir kembali dalam mimpiku bahkan ketika aku tidur di siang bolong seperti itu? Aku sungguh tidak mengerti.
Aku memarkirkan sepeda di depan tokoh Ibu. Hari ini tak terlihat banyak pelanggan, jadi kurasa kedatanganku tepat. Ibu menolehku dengan heran saat aku masuk ke dalam.
"Kau sudah pulang?" sambut nya sambil membungkus sepaket kue dan beberapa potong roti untuk seorang pelanggan yang menunggunya.
Aku duduk disebuah kursi pelanggan yang kebetulan masih kosong. Dia menghampiriku setelah memastikan tak banyak pelanggan yang harus dilayani.
"Ibu dengar Yohan masuk rumah sakit lagi." Dia duduk di kursi sebalahku.
"Aku baru saja menengoknya," sahutku datar.
"Dia baik - baik saja?"
"Dia tidak terlihat seperti sedang sakit."
"Ibu harap begitu "
Aku mengetuk - ngetuk meja dengan jari - jari tanganku. Setelah memikirkan mimpi itu, aku jadi tidak semangat. Bahkan aroma kue dan roti disini tak mampu membuat sedikit lebih bergairah.
"Ahjumma."
Seseorang muncul sesaat kemudian. Dengan bersamaan aku dan ibu menoleh ke arah sumber suara. Seorang pria berseragam sekolah menengah yang tampaknya lebih muda dariku tak jauh dari pintu. Dia terlihat manis dengan potongan poni yang menutupi alisnya dan pipinya yang tembem.
"Dohyon-ah!" panggil ibu sambil melambaikan tangan.
"Kukira kau tidak akan datang hari ini," lanjutnya saat pria bernama Dohyon itu menghampiri kami.
"Mana mungkin aku melewatkan hari tanpa memakan kue buatanmu," candanya. Dia tersenyum memperlihatkan giginya yang berbaris rapi.
"Oh Dohyon-ah, dia Kim Wooseok putraku." Ibu memperkenalkanku padanya. "Wooseok-ah, dia salah satu pelanggan setia kita, namanya Nam Dohyon."
Dia membungkukan badannya. "Mannaseo pangpseumnida, Hyung."
Aku tersenyum, lantas menyodorkan tangan kanan padanya. Dia menyambut uluran tanganku dengan wajah berseri. Benar- benar pria yang sangat ramah dan manis.
~🌸🌸🌸~
Dua sepeda kecil menyusuri jalanan menuju sebuah tempat. Wooseok kecil berusaha mengikuti gerak sepeda temannya yang melaju lebih cepat darinya. Meski sudah menyuruh temannya untuk mengayuh sedikit lebih pelan, tapi temannya malah tersenyum dan tentu saja mencoba menjahilinya.
Dua sepeda itu diparkir di atas tanah datar yang jauh dari sebuah bukit kecil. Laki - laki kecil itu menuntun Wooseok kecil yang masih sedikit terengah - engah karena berusaha mengejarnya. Tapi rasa lelahnya memudar saat mereka sampai di atas bukit di sebuah taman yang penuh dengan bunga- bunga berwarna ungu yang tersebar di sepanjang taman. Bunga royal azalea kembali mekar ketika musim semi tiba.
Mereka duduk di sepetak tanah di antara bunga - bunga itu, mengarah ke depan, melihat keindahan kota Gwangju dari ketinggian. Wooseok begitu takjub sampai tak bisa berkedip.
"Bagus, 'kan?" Laki - laki kecil itu menunjukkan sebuah foto, sebuah taman yang penuh dengan bunga royal azalea persis seperti yang sedang Wooseok lihat.
Kau yang memotretnya?" Wooseok kecil memerhatikan foto itu. Laki - laki itu mengangguk dengan mantap. "Bagus," puji Wooseok kemudian.
Laki - laki itu lalu memetik setangkai bunga royal azalea, menempelkannya di telinga kanan Wooseok. Keduanya saling menatap, menebar senyum bersama kepolosan mereka.
"Aku menyukaimu sekarang dan aku berjanji akan tetap menyukaimu hingga kita dewasa nanti."
Hai, maaf bgt yh baru bisa update cerita lg :'( 🙏 kmrn2 aku sibuk bgt, trs sempat sakit jg, jd emng gk bisa update dlu kmrn, maapin yk :'(

KAMU SEDANG MEMBACA
Loved You Before I Met You
RomanceStart: 8 Nov 2019 End: ??? Kamu adalah mimpiku dan nyataku ✨ Meski tidak pernah benar - benar diacuhkan, mimpi - mimpi itu terasa mengganggu Wooseok. Tidak pernah tercetus niat untuk memasukkan Yohan ke dalam alam mimpinya karena dalam dunia nyata...