Ch 01

3.3K 197 17
                                    

Kisah ini dimulai dari seorang mahasiswa tingkat 2 bernama Oh Sehun yang tinggal di sebuah apartemen di daerah Gangnam, Seoul.

Awalnya, pemuda Oh ini memilih untuk tinggal sendiri dan jauh dari kedua orang tuanya dikarenakan ia ingin belajar hidup mandiri. Bukan karena apa, sebenarnya orang tuanya tergolong keluarga yang sangat kaya. Apapun yang dia inginkan pasti akan terkabul dengan mudah. Namun keinginannya untuk hidup mandiri membuat kedua orang tuanya mau tidak mau harus menurutinya.
Lagipula hidup mandiri adalah hal yang baik.

Selain itu, Sehun juga bekerja paruh waktu di sebuah cafe yang terletak tak jauh dari area kampusnya.
Namun meski demikian orang tuanya akan tetap memberinya uang bulanan. Yah, walaupun mereka tahu kalau uang itu akan tetap diam di dalam tabungan anak semata wayangnya, tapi tidak ada salahnya kan memberikan sedikit uang untuk berjaga-jagajika ada keperluan mendadak nantinya.

Terhitung kurang lebih sudah hampir dua tahun lamanya sejak ia pindah ke apartemen itu. Terkadang ia akan merasa bosan karena suasana apartemennya yang selalu sepi.

Mau bagaimana lagi, Sehun memang dikenal sebagai pemuda yang irit bicara dan terkesan dingin.
Namun meski demikian ketampanannya selalu saja membuatnya dipuja oleh banyak orang. Tak hanya di kalangan yeoja saja, bahkan para namja pun terpesona setiap kali melihatnya.

Wajah tampan, proporsi tubuh yang ideal, tinggi, serta kulitnya yang putih benar-benar tidak dapat ditolak oleh siapapun.

.

.

.

Beberapa bulan lagi liburan semester akan segera tiba. Yang artinya Sehun akan semakin bosan dengan kesunyian yang harus ia hadapi setiap harinya.
Lalu muncullah ide untuk memanfaatkan salah satu kamar kosong yang ada di dalam apartemennya.

"Jika disewakan sepertinya akan lebih menguntungkan" pikirnya

Sehun pun mulai membersihkan dan merapikan kamar tersebut. Meskipun dia adalah seorang namja, tapi kemampuannya menangani urusan rumah tidak bisa dianggap remeh.
Bahkan setiap sudut ruang apartemennya tersusun dengan rapi.

Setelah selesai bersih-bersih dia kemudian mengambil beberapa gambar untuk diposting di akun sosial media miliknya dan memberikan keterangan bahwa ruangan itu akan disewakan.

"Selesai !! Huh, sepertinya akan memakan waktu" ucapnya sambil merebahkan tubuhnya yang masih basah oleh keringat di atas sofa empuk di ruang tamu.

Apartemen yang ia tempati tidak terlalu besar. Hanya ada ruang tamu, dua kamar tidur dengan satu toilet di kamar utama, lalu satu toilet di sebelah ruang tamu, dapur dan meja makan yang berada di satu ruangan.

Setelah beberapa menit beristirahat dia memutuskan untuk mandi lalu memasak untuk makan malam.

Baru saja dia akan masuk ke dalam kamar teleponnya bergetar, tanda notifikasi masuk.

"Wow !! Cepat sekali !!" ucapnya ketika melihat notifikasi yang masuk tadi.

Sepertinya postingannya barusan telah menarik minat beberapa orang.
Mereka (Sehun dan para calon penyewa kamar) pun saling bernegosiasi perihal kamar tersebut.
Mulai dari harga sewa, bagaimana keadaan lingkungan sekitar apartemen, bagaimana saluran air dan pemanas/penyejuk ruangannya, hingga membicarakan kebersihan.

Bukankah sudah kubilang bahwa Sehun adalah orang yang cukup rajin ?
Tentu saja hal itu bukan masalah sama sekali.

Setelah beberapa kali bernegosiasi, akhirnya salah seorang calon penyewa kamar pun setuju untuk menyewa kamar tersebut. Ia memberitahukan tanggal kapan ia akan mulai pindah ke apartemen Sehun yang tentu saja membuat si pemilik apartemen tersenyum lega.
Akhirnya dia tidak akan kesepian lagi terutama saat liburan nanti.

.

.

.

Hari Sabtu. Seperti biasa, Sehun akan bangun lewat karena hari ini adalah weekend. Kuliahnya libur, sedangkan dia akan mulai bekerja pada sore hari.

Masih dalam posisi memeluk guling, Sehun mendengar suara bell yang berbunyi berulang kali yang akhirnya membuatnya terpaksa bangun dari tidur nyenyaknya dengan mata yang masih setengah terbuka.
Ia berjalan menuju ke arah pintu lalu membukanya.

Ekspresinya yang tadinya masih setengah mengantuk tiba-tiba berubah menjadi terkejut ketika melihat siapa tamunya yang sedang berdiri tepat di depannya itu.
Sepertinya ia lupa bahwa hari ini si penyewa kamar akan melakukan pindahan.

Berbeda dengan Sehun, si penyewa kamar itu sedikit membungkuk lalu tersenyum lebar menatap Sehun ramah.
Tubuhnya yang tidak terlalu tinggi ditambah kulitnya yang putih bersih serta surai merah maroon gelap membuatnya terlihat sangat manis.

"Annyeong, aku Kim Junmyeon. Orang yang beberapa waktu lalu menghubungimu." sapa pemuda pendek itu

"O-oh, iya. S-silahkan masuk." sahutnya gugup

"Baiklah 😊 oh iya, apakah aku mengejutkanmu ? "

"Ah, tidak. Akulah yang lupa kalau kau akan datang hari ini"

"Oh begitu. Sepertinya aku datang terlalu pagi karena sedikit terburu-buru. Ah, tadi aku sempat meneleponmu tapi kau tidak mengangkatnya, jadi kupikir aku langsung kemari saja" ucapnya sambil tersenyum sangat manis

"Itu bukan masalah besar. Masuklah, aku akan menujukkan kamarmu"

Setelah mempersilahkan Junmyeon masuk, Sehun membantunya membawakan beberapa barang bawaannya yang tidak terlalu banyak.

"Ruangannya tidak terlalu luas, tapi cukup nyaman dan bersih. Semoga kau akan betah tinggal di sini." ucap Sehun sambil meletakkan barang bawaannya

"Ah, iya. Terima kasih bantuannya, kau tidak perlu repot-repot. Aku bisa membawanya sendiri"

"Tidak apa-apa, hanya bantuan kecil"

Setelah sedikit berbincang dengan Junmyeon, Sehun pun meninggalkan pria yang lebih pendek darinya itu dan membiarkannya menyusun barang-barangnya.

"Kalau begitu aku keluar dulu, sepertinya aku akan memasak beberapa makanan untuk menyambut kedatanganmu"

"Eh, tidak perlu terlalu formal begitu."

"Tak apa, hanya perayaan kecil"

Belum sempat keluar, Sehun kembali berbalik dan menatap Junmyeon.

"Ngomong-ngomong berapa usiamu ?" tanyanya

"26 tahun. Kau ?"

"Ah, aku 23 tahun. Apakah aku harus memanggilmu Hyung atau Seonbae ?"

"I-itu terserah kau saja, Sehun-ssi." jawab Junmyeon

"Em, Baiklah, aku permisi, Hyung"

Sehun tersenyum lalu melenggang keluar dari kamar Junmyeon.

"Wahh, apakah dia Oh Sehun yang sama ? Kupikir dia sangat dingin ketika sedang berada di kampus, tapi sekarang ? Ah, sudahlah" ucap Junmyeon lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.

.
..
...
....
.....
☆☆☆
.....
....
...
..
.

Yes !! Akhirnya Chapter pertama selesai.

Bagaimana reader-nim ?
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa 😊 akan sangat membantu writer untuk kelanjutan cerita.

Saran sangat diterima di sini, jadi jangan sungkan-sungkan, ne ??

Gomawo ❤

Being CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang