Ch 08

1.3K 106 26
                                    

Sehun dan Junmyeon telah sampai di apartemen. Kini keduanya tengah duduk di sofa ruang tamu, mengistirahatkan diri dari lelahnya aktivitas hari ini, terlebih lagi karena adanya gangguan dari orang yang tidak diinginkan kehadirannya.

"Sebenarnya kau tidak perlu sampai memukulnya seperti tadi, kau membuatku takut kau tahu ?" ucap Junmyeon pada Sehun yang sibuk dengan ponselnya

"Dia pantas mendapatkannya, Hyung."

"Tidak, Sehun. Kau berlebihan."

"Hyung, aku tidak suka kau diperlakukan kasar seperti tadi."

"Dia tidak akan menyakitiku, Sehun-ah. Aku sangat mengenanlya, meskipun terkadang kata-katanya kasar tetapi dia tidak akan mampu melakukan kekerasan padaku."

"Tidak menyakitimu kau bilang ?" Sehun tersenyum miring, "lalu empat tahun yang lalu itu apa, Hyung ? Dia bahkan merahasiakan kebenaran--"

"CUKUP !!" ucapan Sehun terpotong, mendengar kata-kata yang diucapkannya membuat emosi Junmyeon meluap, "kau ini kenapa ? aku menceritakan semuanya padamu karena aku ingin kau membantuku, bukan untuk kau jadikan alasan agar bisa menyakiti temanku !!"

"hahh ?! Jadi sekarang kau menyalahkanku hanya untuk membelanya ??" Sehun berdecih lalu berdiri "kupikir aku baru saja menolong seseorang, tapi ternyata akulah yang menjadi penjahat di sini ?!" ia mengusak kasar wajahnya, berusaha untuk tidak terpancing emosi.

"Jangan kekanak-kanakan seperti itu, Oh Sehun !"

"Ya, kau benar, Hyung. Aku memang sangat kekanak-kanakan. Dan seharusnya kau tidak meminta bantuan kepada anak-anak." Sehun memberi penekanan pada kata-katanya, lalu beranjak pergi meninggalkan Junmyeon memasuki kamar dan membanting pintu cukup keras.

Tiba-tiba Junmyeon menyesali perkataannya barusan, ia sadar bahwa ucapannya sudah membuat Sehun tersinggung.
"Sekarang bagaimana ? Ahh, dasar bodoh ! Seharusnya aku tidak bicara seperti itu." 😣monolognya

Dia pun memutuskan untuk memita maaf, dia mengetuk pintu kamar Sehun pelan, tak ingin membuat pemuda itu semakin marah.
"Sehun-ah, maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu, aku..." Junmyeon bingung harus bagaimana menjelaskannya, selama ini mereka belum pernah terlibat masalah seperti ini.
"aku hanya tidak ingin kau melakukan kekerasan. Kau tahu, itu akan membuatnya semakin menjadi. Sehun-ah, kumohon maafkan aku, ya... please..."

Sementara di dalam sana, Sehun berbaring di tempat tidur, menutupi tubuhnya dengan selimut sampai ke kepalanya. Ia mendengar apa yang Junmyeon katakan, namun bagaimanapun ia masih merasa kecewa dengan sikap pria itu, bagaimana bisa dia menyalahkannya begitu saja, padahal kan dia hanya ingin menolongnya.

.

.

.

.

Beberapa hari selanjutnya, Junmyeon menjadi penyendiri, lagi. Sama seperti sebelum dia mengenal Sehun. Bukannya dia tak punya teman, hanya saja itu sudah menjadi kebiasaannya sejak dulu. Kenangan pahit yang pernah dia dapatkan dari sahabatnya di masa lalu sungguh masih berputar di pikirannya.
Sejak saat itu dia selalu dihantui rasa takut, takut untuk percaya, takut untuk berteman, dan takut untuk berharap. Namun meski demikian, bukankah hal yang baik jika pada akhirnya dia mau membuka hatinya untuk menjalin hubungan yang dulu pernah dia miliki ? Seorang Oh Sehun, pria yang terlihat dingin namun sangat hangat jika kalian mengenalnya lebih jauh. Terkadang dia akan bersikap lebih dewasa dari usianya, namun tetap mempertahankan kesan dinginnya di mata orang lain.

Terhitung sudah tiga hari pemuda itu menghindari Junmyeon, mungkin masih kesal dengan sikapnya waktu itu. Tapi diam-diam dia juga masih mengawasi Junmyeon, untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu Lay muncul lagi.

Being CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang