Ch 03

1.5K 155 3
                                    

"Apa kau kekasihnya Sehun ?" tanya Baekhyun dengan tatapan menyelidik

"Eh, bukan. Haha, kau pasti salah paham," 😅
Yang benar saja, mereka baru kenal beberapa hari yang lalu dan hari ini adalah kali pertama keduanya bertemu 'ralat', Junmyeon mungkin tau Sehun adalah heobaenya tapi mereka bahkan tidak pernah bertemu, dan rumor tentang sifat dingin pemuda albino itu ia dengar dari teman-temannya saja.

"Sudah hentikan, jangan sampai moodku rusak karena kalian. Aku tidak tahu kalau penyakit sok tahu-mu cepat sekali menular Tn. Park," 😒
Sehun mengomel, tapi bukan tanpa dasar, pasalnya tadi Chanyeol juga sempat menanyakan pertanyaan yang sama bukan ?

"Yaa !! Apa kalian tidak lapar ?! Aigoo, cacing-cacing di perutku sudah meronta minta diisi." Tiba-tiba Jongdae dan Minseok sudah ada di dapur dengan yang lebih muda terlihat melipat wajahnya sambil memegangi perutnya, lapar.

"Sudahlah, itu cuma salah paham. Sekarang ayo kita makan, kalian ke sini bukan ingin bertengkar kan ?" tutur Junmyeon mencoba menenangkan para heobaenya.

Satu persatu mulai beranjak dan mengambil tempat di meja makan. Masih dengan suasana yang hening, namun keadaan perlahan kembali hangat oleh candaan yang keluar dari mulut Baekhyun maupun suara rengekan Minseok yang ingin bermanja dengan Jongdae, ingatkan mereka bahwa mereka sedang bertamu di rumah orang. Lagipula mereka bukan lagi anak TK yang akan bertengkar hanya karena hal-hal kecil, kan ?!

Mereka bercengkerama, saling menceritakan pengalaman masing-masing, terkadang diselingi dengan tawa yang menggema mengisi ruangan. Ah, jangan lupakan bir yang tadi Minseok bawakan untuk menghangatkan tubuh mereka pada malam pertengahan musim dingin itu, kecuali Junmyeon. Yaa, mungkin dia-lah yang paling tua diantara orang-orang ini, tapi dia benar-benar tidak pandai dalam hal minum-minum. Sekaleng bir saja sudah lebih dari cukup.

.

.

.

Acara malam ini cukup menyenangkan, semuanya sudah pulang ke rumah masing-masing mengingat ini sudah sangat larut. Hanya menyisakan dua pemuda beda usia yang sibuk membersihkan sisa-sisa sampah serta piring kotor yang tak sedap dipandang mata. Tidak ada waktu untuk menunggu besok, karena baunya akan sangat busuk jika dibiarkan begitu saja, terlebih kaleng-kaleng bekas bir yang aromanya bisa memenuhi ruangan.

15 menit kemudian

Acara bersih-bersih selesai. Tubuh lelah merebahkan diri di atas ranjang empuk yang sudah menggoda untuk dijamah. Rasa kantuk sudah seperti magnet yang menarik-narik kelopak mata agar segera terpejam, membawa diri untuk bergabung dengan alam mimpi sebagai bunga tidur.

Keesokan paginya, apartemen masih terlihat sangat sepi, tidak ada satupun pergerakan atau tanda-tanda penghuninya bangun awal mengingat ini hari Minggu. Oh, ayolah, siapa yang akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bermalas-malasan dengan kasur yang nyaman ?

Hampir pukul 11.00 am, mereka sudah melewatkan waktu sarapan. Terdengan suara derit pintu terbuka, dan itu Sehun dengan muka bantalnya, masih mengenakan piyama hitam dengan hiasan naga emasnya, menampakkan kulit cerahnya dari balik belahan dada yang errr, sedikit terbuka, berjalan menuju dapur dan mengambil air untuk diminum.

Tak berselang lama Junmyeon pun menyusul, keluar kamar dengan pakaian yang terbilang cukup rapi. Hey, sejak kapan dia bangun ?
"Selamat pagi," sapanya begitu melihat bayangan Sehun berada di dapur.

"Oh, pagi, Hyung. Kau mau kemana ?" tanyanya

"Aku akan ke pusat perbelanjaan, ada beberapa barang yang ingin kubeli."

"Apa perlu kuantar ?"

"Tidak perlu, aku bisa sendiri."

"Ah, baiklah. Oh iya, apa kau akan pulang malam ?"

"Hum, kenapa memang ?"

"Sebab aku harus bekerja nanti sore, apa tidak apa sendirian ?"

Junmyeon tersenyum, "hey, aku bukan anak kecil yang takut ditinggal sendirian ngomong-ngomong."

Sehun hanya mengangguk sebagai respon.

"Baiklah, aku pergi. Sampai jumpa nanti malam."

"Nee"

Dan suasana kembali sepi setelah kepergian Junmyeon. Tak apalah, setidaknya ia tidak akan jenuh dengan adanya teman baru.
Ah, benar. Kemarin Sehun memang ijin tidak masuk kerja karena teman-temannya akan datang, jadi hari ini dia akan berangkat lebih awal dari biasanya, menghindari omelan dari atasan mungkin. 😅

.
..
...
....
.....
☆☆☆
.....
....
...
..
.

Chapter yang ini pendek yaa 😅
Aku lagi gak punya ide, kehidupan real life ku cukup mengganggu belakangan ini dan akhirnya bikin tubuh limbrung. *curcol

By the way, terima kasih untuk kalian yang sudah menyempatkan untuk membaca, vote, maupun coment. Seperti yang selalu aku sampaikan, dukungan kalian adalah semangatku berimajinasi.

Next chapter, semoga lebih panjang dan nggak gaje lagi yaa 😁

Kamsahabnida, yorobun 😘

Being CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang