Ch 30

690 56 19
                                    

Di sebuah sofa di ruang tamu Sehun menyandarkan tubuh lelahnya. Ada sedikit gurat kekhawatiran yang nampak jelas pada raut wajah tegasnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, namun tanda tanda keberadaan sang kekasih tidak terlihat sedikitpun, padahal seharusnya pria mungil itu sudah pulang dari tempat kerjanyadan sampai di rumah sejak sore tadi.

Beberapa kali ia mencoba mengirim pesan dan meneleponnya, namun nihil. Tak ada respon sama sekali dari nomor yang dituju. Kemana perginya kekasih mungilnya itu ? Pemikiran itu tak henti hentinya memutar di kepalanya.

Selang beberapa menit kemudian seseorang menekan bel dan mengalihkan perhatian Sehun, lekas ia beranjak dari duduknya untuk membuka pintu. Dan benar saja, yang tengah berdiri di depannya saat ini adalah seseorang yang dinanti dari tadi. Namun kehadiran dua orang pria di samping kekasihnya membuatnya mengerutkan dahi..

"Kau-"

"Bicaranya nanti saja, biarkan kami membawa Junmyeon masuk." ucap salah satu pria yang ia kenal sebagai sahabat dari kekasihnya, Yixing.

Tanpa memperpanjang pembicaraan Sehun sedikit menggeser tubuhnya memberi akses masuk untuk ketiga pria berbeda ukuran itu. Tak lama kemudian Yixing keluar dari kamar Junmyeon disusul oleh seseorang yang asing di matanya.

Baru saja Sehun hendak membuka mulutnya guna meminta penjelasan namun ucapannya terpotong oleh Yixing.

"Maaf, sepertinya Jun tidak memberitahumu terlebih dahulu sebelumnya, kami hanya pergi makan malam untuk merayakan kedatangan Yifan.. dan sedikit minum" jelasnya

Sehun melirik sekilas ke arah pria tinggi yang tengah berdiri di samping Yixing dengan tatapan datarnya sebelum kembali menatap sahabat Junmyeon.

"Setidaknya kau bisa mewakilinya menghubungiku, kan. Tapi sudahlah, aku tidak ingin mempermasalahkannya."

Yixing tersenyum melihat reaksi positif yang diterimanya, "terima kasih atas pengertiannya, sekali lagi aku minta maaf, Hun. Kalau begitu, kami pamit.." ucapnya sambil menepuk pundak Sehun dan berjalan melaluinya bersama pria yang ia ketahui bernama Yifan itu.

Setelah memastikan pintu apartemennya terkunci, Sehun berlalu menghampiri Junmyeon yang terlihat lelap dalam tidurnya. Ia duduk di tepi tempat tidur di samping kekasihnya dan memberikan belaian lembut di kepala sebelum mengecup sayang keningnya. Toleransinya terhadap alkohol tidak pernah meningkat sejak dulu, dasar payah. Tapi sayangnya Sehun justru teramat menyayangi pria payah ini.

.

.

Pagi menyingsing, hiruk pikuk suasana kota pagi itu terlihat padat. Ini adalah akhir pekan, sebagian besar kepadatan itu didominasi oleh orang-orang yang tengah menikmati waktu libur mereka. Tak jauh beda dari sepasang kekasih yang tengah terlihat sibuk berbelanja di salah satu swalayan yang terletak tak jauh dari apartemen tempat tinggalnya.

"Saus Carbonarra, bawang bombay, bawang putih, sosis, ikan, maccaroni.. emmm..." seorang pria mungil mengecek satu persatu barang belanjaannya

"Apakah ada lagi yang belum ?" tanya pria tinggi yang tengah mendorong kereta belanjaan

"Sepertinya persediaan tissue kita sudah menipis, Hun, ayo kita ke sana." ucap pria yang lebih pendek lalu beralih menarik troli dibelakangnya

"Hyung, mau mencoba ini ?" tanya Sehun sembari mengacungkan sebungkus mie instan pedas variasi terbaru ke arah kekasihnya

Junmyeon meringis menatapnya, "tidak, kau saja."

"Ayolah, hyung.. sekali saja.. ya ya ya ??" bujuk Sehun

"Tapi, Hun-"

"Aku akan mentraktirmu es krim" lalu Junmyeon menautkan kedua jari telunjuknya membentuk tanda silang, artinya dia menolak tawaran itu

Being CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang