Ch 15

989 90 11
                                    

"Hahahaha... jadi kau sempat memarahinya setelah dia memukulku waktu itu ?" suara gelak tawa terdengar nyaring di salah satu lorong fakultas Management Bussiness, tepatnya di depan ruang kelas Junmyeon. Pelakunya tak lain adalah Yixing, sahabatnya. Saat ini Junmyeon sedang bercerita tentang Sehun yang pernah merajuk karena Junmyeon memarahinya setelah memukul sahabatnya, yah meskipun waktu itu mereka belum benar-benar berbaikan seperti sekarang namun tetap saja, bagi Junmyeon Yixing adalah sahabatnya.

Junmyeon memanyunkan bibirnya sembari mengangguk menanggapi pertanyaan Yixing, sifatnya sama saja, masih menyebalkan seperti dulu. "Aku sudah meminta maaf padanya, dia saja yang berlebihan menanggapinya."

"Kau yakin dia yang berlebihan ? Jika aku jadi Sehun tentu aku akan tersinggung sama seperti apa yang dia lakukan, lagipula pukulannya tidak terlalu keras hingga membuatku terluka parah. Ditambah lagi kau mengatainya seperti anak kecil, itu sungguh menyebalkan, Suho-ya."

"Benarkah ? Huhh.. baiklah, aku yang bersalah, kau puas ??" Junmyeon memasang muka lesu sambil tertunduk, "tapi, kau tahu ? Saat aku memberitahu padanya kalau kita sudah berbaikan, dia berkata padaku kalau waktu itu dia hanya sekedar mengkhawatirkanku karena kau menarik tanganku terlalu kuat. Ck, kalau dilihat dari sudut pandangnya sepertinya aku setuju dengan yang itu," Junmyeon melirik ke arah Yixing

"Huh, maksudmu ?"

"Itu sakit, bodoh ! Kau kira tanganku terbuat dari kayu yang bisa kau tarik sesuka hati ?" Satu pukulan mendarat di kening Yixing dan menghasilkan pekikan kesakitan dari sang korban

"Akh!! Bisakah kau tidak memukulku ? Hilangkan kebiasaan burukmu itu, tuan muda!" Yixing mencebik kesal sambil mengelus keningnya yang sakit

Junmyeon tidak terlalu mempedulikan omelan sahabatnya, atensinya kini tertuju pada seorang yang tengah berjalan ke arah mereka.

"Oh, Sehun-ah, kau di sini ?"

"Hyung, apa kau sudah makan siang ?"

"Belum, aku tidak lapar. Sarapanku tadi pagi sepertinya masih cukup." jawabnya sambil tersenyum, sedangkan Yixing yang masih duduk di sebelahnya dan merasa diabaikan keberadaannya memandang Sehun dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Hmmm, padahal aku ingin mengajakmu makan siang bersama 😔"

"Kau mau pergi denganku ? Kebetulan aku belum makan dan sedang lapar." Yixing tiba-tiba berkomentar

Alis Sehun terangkat, ia melemparkan tatapan yang sulit diartikan, lalu menyeringai "sejak kapan kau dan aku menjadi begitu akrab sampai harus makan siang bersama ?"

"Hahh, memangnya kenapa ? Suho temanku, dan kau temannya Suho. Artinya kau temanku juga." Yixing mendengus tidak suka

"Jika kau memakai prinsip seperti itu, artinya seisi dunia ini adalah temanmu juga !"

"Hei, sudahlah, kenapa kalian malah berdebat seperti ini ?" Junmyeon menyela, "oh iya, Sehun-ah, sepertinya hari ini aku tidak akan pulang bersamamu."

"Huh ? Kenapa begitu ?"

"Aku mau pergi menonton di bioskop dengan Yixing, aku sudah berjanji padanya.. maaf ya aku tidak memberitahumu terlebih dahulu." raut penyesalan pun terlihat di wajah Junmyeon

"Menonton ? Kau dengan pria aneh itu ? Hanya berdua ?" tanya Sehun

"Hei, siapa yang kau sebut pria aneh ?"
Yixing berjalan mendekat ke arah Sehun dan hendak mencengkeram kerah kemejanya namun dihentikan oleh Junmyeon

"Sudah, cukup. Jangan membuatku emosi karena perdebatan kalian." ucapnya, sedangkan Sehun menatap Yixing tajam, seolah ingin melempar pria itu jauh dari hadapannya saat ini juga.

Apa kalian bisa memahami situasi Sehun saat ini ? Entah mengapa selalu saja dia merasa kesal setiap kali ia melihat atau mengetahui kalau Junmyeon sedang bersama dengan pria China itu. Seperti ada sesuatu yang membuatnya marah padahal mereka tidak melakukan apapun yang bisa memancing emosinya. Dan, ingatkan Sehun bahwa hubungannya dengan Junmyeon tak lain hanya sebagai teman. Tidak lebih. Atau mungkin belum.

"Baiklah, aku mengalah. Setidaknya aku masih bisa berfikir sedikit lebih dewasa dari orang itu." ucap Sehun setelah mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Sementara Yixing yang semakin dibuat kesal kembali memajukan langkahnya lalu meraih kerah kemeja Sehun dan menariknya ke arahnya. "KAU !!"

Keduanya saling melemparkan tatapan tajam. Junmyeon berusaha memisahkan mereka namun tenaganya tak cukup kuat untuk menghadapi kedua makhluk raksasa di depannya. Sampai sebuah suara menginterupsi, Chanyeol datang sambil berlari lalu menarik lengan Sehun, diikuti oleh Baekhyun di belakangnya yang perlahan mendorong tubuh Yixing menjauh. Kebetulan tadi mereka sedang lewat dan tak sengaja melihat pemandangan yang menunjukkan tanda bahaya dari kedua pria yang tengah tersulit emosi tersebut.

"Hei, bung, ada apa di sini ?" tanya Chanyeol sambil menatap Yixing dan juga Sehun secara bergantian

"Tanyakan saja pada temanmu itu !" sahut Yixing sambil menunjuk Sehun dengan jari telunjuknya

"Lay, sudahlah, cukup, hentikan." pinta Junmyeon

"Tapi, Ho.."

"Tidak ada tapi, berbaikan atau kita batalkan acara malam ini." ucapnya tegas yang membuat Yixing tak berani melawan.

Ancaman Junmyeon seolah santapan lezat untuk Sehun, samar-samar bibirnya menyeringai penuh kemenangan. Namun beberapa saat kemudian luntur setelah melihat uluran tangan Yixing yang disertai dengan ucapan kata "Maaf" yang keluar dari mulutnya.

Rahang Sehun hampir terjatuh, alisnya terangkat bersamaan dengan ekspresi tidak percaya yang ia tunjukkan kepada pria berdarah China tersebut. 'Secepat itu ?' pikirnya.

Ya, 'Secepat Itu.' Mengapa ? Karena setiap ucapan maupun perintah Junmyeon adalah mantra paling ampuh bagi Yixing, mutlak dan tak dapat dielakkan maupun ditolak keinginannya. Baginya, Junmyeon adalah segalanya, itulah alasan mengapa ia bisa dengan mudah menurutinya tanpa harus berpikir panjang terlebih dahulu. Dia tak ingin kehilangan Junmyeon-nya untuk yang kedua kalinya.

Tak berbeda jauh dengan sang dongsaeng, Jongin. Yixing sangat memprioritaskan Junmyeon dan selalu overprotective dengan apapun yang berkaitan dengan Junmyeon. Jika boleh jujur, Yixing sedikit tidak suka jika Junmyeon-nya memiliki hubungan yang terlalu dekat dengan Sehun. Selain karena belum terlalu mengenalnya, ada sedikit kecemburuan yang dia rasakan, dan itu cukup menyiksanya.

Baiklah, harus dia akui bahwa Junmyeon terlihat sangat nyaman ketika berada di dekat Sehun, tapi tetap saja, kalian tau kan kalau dia dulu pernah menaruh hati pada pria mungil ini, jadi wajar saja jika dia merasa demikian.

Lain Yixing lain pula Sehun. Bukannya menyambut uluran tangannya untuk berbaikan, dia malah menarik tangan Junmyeon dan membawa pria mungil itu pergi menjauh dari tiga orang yang saat ini hanya menatap bingung pada kelakuan Sehun.

Dari tindakannya sudah jelas terlihat kalau dia menolak untuk berbaikan dengan pria berdimple itu. Dan Yixing pun tak mau ambil pusing. Tapi anehnya, Junmyeon tidak menolak maupun melakukan protes dengan apa yang Sehun lakukan.


.
..
...
....
.....
☆☆☆
.....
....
...
..
.


Chapter ini agak gaje ya ? kayak aku 😅
Huhu, ini sulit kengkawan 😢

Being CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang