Ch 17

910 89 39
                                    

"Aku menyukaimu, hyung." aku Sehun. Sejujurnya ada rasa gugup yang menyelimutinya ketika mengucapkan kalimat itu, namun berhasil ia tutupi dengan ekspresi datarnya.

Junmyeon sedikit terhenyak, lalu beberapa saat kemudian senyuman tulus kembali menghiasi wajahnya dan semakin menambah kesan cantik namun juga tampan dalam waktu yang bersamaan. (Mae tenggelam, tulung 😭)

"Aku tahu. 😊" ucapnya ceria

"Uh ? 😮" kini giliran Sehun yang terkejut, "b-bagaimana bisa.. kau ?"

"Umm, kurasa dari perlakuanmu selama ini, itu sudah jelas memperlihatkannya, Sehun."

"B-benarkah ? Kau sudah tahu ? Apakah begitu kentara ?" tanya Sehun yang mulai salah tingkah

"Tentu saja. Dan, kau tahu," Junmyeon menjeda kalimatnya, "aku juga menyukaimu, sangat 😄"

Mendengar pernyataan itu Sehun membolakan matanya, jadi apakah selama ini Junmyeon sudah mengetahui perasaannya ? Dan kalimatnya barusan, apakah itu berarti ia diterima ? Hampir saja Sehun melompat kegirangan dan hendak memeluk pria mungil itu, namun kalimat yang Junmyeon ucapkan selanjutnya membuatnya urung melakukannya.

"Kau adalah pria yang sangat baik, Sehun-ah. Kau juga sudah banyak membantuku, jadi tidak ada alasan untuk tidak menyukaimu. Kau benar-benar teman yang sangat-sangat baik 💕 😄"

"Huhh ?? 😓"

'Jadi begitu 😖' batin Sehun
Wajahnya seketika menjadi murung, 'apa aku benar-benar tidak memiliki kesempatan?' ia menghembuskan nafas panjang lalu menundukkan kepalanya

"Eh ?! Sehun-ah, kau kenapa ?" tanya Junmyeon ketika melihat perubahan ekspresi Sehun

Sehun hanya membalasnya dengan gelengan lemah, rasanya sungguh frustasi. 😣 Haruskah dia menjelaskannya secara memdetail ? Ahh, ini memalukan...

Junmyeon merasa tidak enak. Apakah ada yang salah dengan perkataannya ? Dia pun ikut bingung dibuatnya lantaran Sehun yang tak kunjung memberi respon dan mengabaikan pertanyaan yang ia ajukan.

Agak ragu, Junmyeon memberanikan diri mengulurkan tangannya dan berniat ingin mengusap punggung lebar pria albino itu. Namun belum sempat ia melakukannya, Sehun sudah lebih dulu menoleh ke arahnya, membuat gerakannya terhenti sesaat, kemudian ia menarik kembali tangannya yang menggantung di udara. Junmyeon mendadak kikuk dibuatnya.

Sehun menghela nafas berat untuk ke sekian kalinya, "lupakan apa yang baru saja kukatakan tadi. Sepertinya aku sudah salah paham."

"Eh ?!"

Sehun tersenyum lalu mengusap lembut puncak kepala Junmyeon sebelum beranjak berdiri dan berkata, "aku akan pulang duluan setelah jam mata kuliahku habis nanti. Bukankah kau ada janji dengan temanmu ? Kuharap kau tidak pulang dalam keadaan mabuk lagi.."

"Huh.. apa karena itu kau menjadi kesal ? Karena aku mabuk ?" tanya Junmyeon dengan begitu polosnya

Gelengan kepala Sehun berikan sebagai respon, "aku tidak kesal padamu, hyung. Ya sudah, aku harus kembali ke kelas. Sampai ketemu di rumah, berhati-hatilah..." lalu melenggang pergi meninggalkan Junmyeon yang masih bingung mencerna apa yang dimaksud Sehun.

"Sebenarnya ada apa ? Apakah dia kesal padaku atau tidak ?" monolognya sambil memandangi punggung Sehun yang kian menjauh, "Ouhh, terserah.. aku pusing." gerutunya entah kepada siapa.

Tak berselang lama suara dering notifikasi dari ponselnya memecah lamunannya. Itu Yixing yang mengirim pesan dan memberitahu tempat dan waktu mereka untuk bertemu sore ini. Dan sejenak hal itu membuatnya lupa akan pemikirannya tentang Sehun.

Being CloserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang