1♡ Renjun

134K 4.8K 2.7K
                                    

My Absurd Boyfriend
Jeno X Renjun









"Jen!!" Kaki kecil itu melangkah masuk kedalam ruangan sang kekasih berada; ruang OSIS.

"Apa sayang~"

Si mungil duduk dengan pecicilan disamping sang kekasih, seperti cacing kepanasan.
"Kenapa sih? Gatel?"

"Mau putus. Ayo, putus!"

Jeno mengusap wajahnya, meletakkan bolpointnya diatas meja dan menatap si mungil.
"Lagi? Sekarang kenapa? Kenapa kamu minta putus?"

"KAK MARK GANTENG BANGET!!! HUWEEE!!! AKU GAK KUAT!!!" Tubuh kecil itu bersandar pada bahu Jeno, seolah menangis namun hanya sebagai gambaran.

"Emang aku kurang ganteng?"

"Em, ganteng sih, tapi- tapi kak Mark bilang kalau aku putus dari kamu, nanti kak Mark mau jadi pacar aku"

Jeno mengangkat pinggang kekasihnya dan mendudukkan di atas pahanya agar lebih jelas melihat ekspresi kesal Renjun.
"Terus aku gimana kalau kamu jadi pacar kak Mark?"

Si manis seolah berfikir hingga sebelah matanya menyipit.
"Eemmm~"

"Tuhkan? Kamu tega ngelantarin aku?"

"Kamu kan ganteng, nanti pasti ada yang mungut kamu" Renjun mengusap rahang tegas Jeno.

'Anjirlah, emang gua anjing?'

"Itu kamu bilang aku ganteng? masih mau minta putus?"

"Tapi- tapi, tapi.. tapi tapi tapi tapi kak Mark ganteng banget RAMBUTNYA ITEM JENNN!!! TERUS PAKE BAJU BASKET KELIATAN BISEPNYA!! AKU LEMAHH!!"

"Rambut aku juga item lho, sayang~"

"Tapi, aku udah biasa liat kamu"

Jeno tersenyum, sebenarnya sangat sakit secara tidak langsung kekasihnya mengatakan bosan dengannya.

"Kamu marah? Jeno marah?" Renjun menilik wajah sang kekasih.

"Enggak" Jeno menggeleng.

"Keliatannya marah." Menatap bak seekor anak anjing.
"Maaf"

"Gak papa, sayang. Aku gak marah, nih senyum?" Tersenyum hingga kedua matanya tenggelam.

Renjun menangkup wajah Jeno, kemudian mendaratkan bibir kenyalnya pada bibir Jeno. Dengan senang hati menerima ciuman si mungil yang sangatlah pelan.

Tangan besar itu meremas pinggang si mungil, menahan hasrat yang seolah dipancing untuk keluar. Renjun semakin menekan kepala belakang Jeno, membiarkan bibir mereka saling melumat dan lidah mereka saling membelit.

"Mmmhhh~" suara cecapan sungguh penuh didalam ruangan itu yang pintunya sedikit terbuka, berdoalah tidak ada-

"Jen- ASTAGA MATA GUAAA!!!"

Melepas tautan saat mendengar teriakan dari arah pintu. Renjun menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jeno.

Jeno mengusap sudut bibirnya yang penuh saliva.
"Kenapa? Ganggu anjir"

He is Mine🔞| NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang